Tunadaksa berasal dari kata "tuna" yang artinya adalah kurang dan "daksa" yang artinya tubuh. Tunadaksa adalah keadaan dimana terdapat kehilangan, kerusakan atau gangguan pada tulang, otot, atau sendi dalam menjalani fungsinya (Somantri, 2012). Tunadaksa biasanya lebih dikenal oleh masyarakat umum dengan nama "cacat fisik". Tunadaksa bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penyakit, kelahiran yang tidak lancar, dan kecelakaan.
Tunadaksa dapat secara drastis mempengaruhi kehidupan sehari-hari pengidapnya, dari permasalahan untuk berjalan, memegang peralatan dan bahkan berkemungkinan muncul bersamaan dengan gangguan penglihatan.
Ciri-ciri
Adapun karakteristik anak tunadaksa, yaitu (Syarief, 2022):
- Bagian gerak tubuh anak tersebut kaku, lemah, atau lumpuh
- Kesulitan menggerakkan tubuh, dikategorikan menjadi gerakan yang tidak sempurna dan yang tidak beraturan
- Bagian gerak tubuh yang tidak sempurna, tidak lengkap, atau tidak berukuran normal
- Terdapat cacat pada alat anggota gerak
- Kesulitan menggenggam
- Kesulitan berdiri, berjalan, dan duduk
- Cenderung hiperaktif
Tunadaksa tidak hanya merujuk kepada kondisi fisik yang tidak sempurna karena kecelakaan ataupun penyakit setelah kelahiran namun juga keadaan tidak sempurna yang disebabkan oleh penyakit atau komplikasi yang muncul pada saat dalam kandungan ibu atau pada masa kelahiran.
Penyebab Sebelum Lahir
- Penyakit yang menyerang ibu ketika mengandung
- Tali pusar bermasalah
- Radiasi
- Terbenturnya perut ibu
Diagnosa kemungkinan
Menghitung gerakan janin bisa menjadi tanda awal untuk mendeteksi kemungkinan kondisi tunadaksa pada janin. Gerakan janin mulai muncul pada minggu ke 16-20 kehamilan. Gerakan janin yang sehat berkisar terjadi dari empat hingga seratus kali gerakan dalam satu jam, sedangkan jika kurang dari itu atau lebih sedikit dari sepuluh gerakan dalam duabelas jam maka menjadi tanda-tanda untuk memeriksa ke tenaga medis (Mangesi, 2015).
Selain itu ultrasonografi (USG) juga bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi janin untuk memastikan tidak ada kelainan pada janin. USG biasanya digunakan pada usia janin 18-24 minggu kehamilan. USG digunakan untuk memeriksa ukuran, bentuk, kelengkapan bagian tubuh, dan gerakan janin. Bentuk janin yang tidak sesuai dengan usia kandungan dapat menjadi identifikasi awal adanya potensi kondisi tunadaksa (Oetgen, 2015).
Daftar Pustaka