Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Obrolan Santai dengan Pemakai Narkoba di Rehab (Kisah Nyata)

16 Mei 2015   05:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*******

Sampai dimana pak kemarin tulisannya, iya..saya pernah coba sabu, ekstasi, inex, pernah coba suntik, bukan kena sakit cacar, hanya sekali suntik, efeknya hampir sebulan, nikmat, susah kan di tulis, swear hanya sekali, harganya mahal, susah di dapat, paling sabu, uang patungan, bukan pentungan, maksudnya iuran, Ortu taunya cimeng, belum lama tahu, setelah wisuda, ada saudara jadi aparat kasih tahu, ortu marah besar lah, ssst.. aku katanya masuk TO, direhab keputusan aku, ortu ok, pilih direhab lah, pernah tengok teman di LP, kasus narkoba, habis-habisan tetap masuk,

iya awalnya di SMA jarang-jarang, gaya bapak lama-lama kaya polisi lagi intrograsi, urusan polisi belum pernah, lebih baik direhabilitasi, swear hanya pemakai, kadang sulit bedakan pemakai dan pengedar, iya bisa jadi tambang emas aparat, lepas dari jerat pasal pengedar masa gratis, benar pemakai harus di rehab, itu teorinya, saksi bisa diaturlah, umumnya pemakai ya pengedar minimal jual ke teman, walau di rehab pengedar tetap kena hukum, aparat tahu lah modusnya, di negeri ini semua bisa diatur, aparat baik masih banyak,

Uang bisa darimana saja, dari ortu, alasan kan bisa dicari, beli dari teman, saat ujian selalu pakai cimeng, tidak ngantuk, jawab soal jadi mudah, tentu belajar, saya suka baca buku, buku porno itu jaman batu, sekarang live, ah..masa bapak tidak tahu,

di SD sampai SMA masuk lima besar, IP selalu diatas tiga. Komunikasi keluarga baik, tak ada sakit hati dendam, pacaran di SMA, kan saya ganteng pintar, kuliah punya tiga, sekarang satu, kan sudah di tulis di atas, mau saya lamar,

tentu menyesal, saya takut jadi gila beneran, ada teman masuk rumah sakit jiwa, ada yang mati, pemakai harta benda habis, pengedar/bandar becking yang kaya, makanya saya di rehabilitasi, sekarang kan sudah sadar,

pakai narkoba rasanya jadi lebih percaya diri, ringan, pintar berargumen, suka bercanda, nikmat, pikiran 'melayang', masalahnya sulit stop pak, tambah terus dosisnya, gawat terlambat beberapa minggu tak bisa tidur, gelisah, bukan di geli-geli basah, itu punya cewek, saya laki pak....ah bapak ingin tahu saja, bapak lagi sakauw yaa hahahaaa,

Pakai juga saat ujian skripsi, rasanya dosen penguji terlihat kecil, iya kont*ol pak, itu kurang r pak, hahaa... bapak sakauw....iya kontrol pak, ada teman tidur di ruang ujian, ujian ditunda, Dosen ada pakai, di sini ada dosen lagi rehab, iya... oknum dosen,

Mulanya susah dapat barang, didapat berantai pak, misal saya punya barang, kasih coba bapak, ingin lagi ya beli, masa gratis terus, pemakai jelas tahu beli dari mana, siapa pengedar, nanti tahu komunitasnya setelah jadi pemakai, pernah jual ke teman, itung-itung buat beli lagi, untungnya lumayan, swear bukan pengedar, tahu lah mana pemakai, pengecer pengedar bandar oknum, kan saya lama pakai, iya ada jaringan sendiri, betul ada info dari sesama pemakai, takut sich ketangkap, tidak ingin ditangkap swear, toas.....heheheee

Diberantas setuju, hukuman mati secara pribadi tidak, di balik mereka ada oknum, oknum ditindak pula, pemakai pengedar bandar jujur loh pak, betul harus ada bukti, oknum lebih pintar pak menghilangkan jejak, sekarang cukup dari pengakuan pelaku, aparat juga harus selektif berteman, logikanya oknum tak kan disebut bila tak terkait atau kenal, koq...jadi bahas oknum, cukup pak, bapak lagi sakauw hahaaaa....

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun