Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Denmark Juara Euro 2020? Kenapa Tidak!

4 Juli 2021   22:54 Diperbarui: 4 Juli 2021   23:02 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa Piala Eropa 2020 telah mencapai babak semifinal. Italia akan melawan Spanyol, Inggris kontra Denmark. Tadinya, saya menjagokan Belgia yang tengah on fire dengan generasi emasnya. Tapi laju Romelu Lukaku dkk akhirnya terhenti di babak 8 besar setelah takluk 1-2 dari Italia.

Lalu, siapa yang akan jadi juara Euro tahun ini? Banyak orang yang berharap terjadi final impian antara Italia versus Inggris. Atau mungkin Spanyol versus Inggris. Pasti seru.

Nah, bagaimana kalau Denmark yang justru jadi pemenang Piala Eropa 2020? Kenapa tidak! Euro itu beda dengan Piala Dunia. Turnamen Piala Dunia itu juaranya bisa ditebak antara negara Eropa yang punya liga top (Spanyol, Inggris, Italia, Jerman, dan Prancis), dan duo Amerika Selatan (Brasil dan Argentina). Sementara Piala Eropa kadang melahirkan kejutan juara yang tidak disangka-sangka.

Siapa yang mengira Yunani jadi juara Euro 2004 setelah mengalahkan Portugal 1-0 difinal. Kemudian mengulang jauh ke partai puncak tahun 1976 dimana Cekoslovakia menang adu penalti atas Jerman Barat  setelah kedudukan sempat imbang 2-2 (salah satu tendangan penalti saat itu yang terkenal hingga kini yaitu eksekusi milik playmaker Cekoslavakia, Antonin Panenka yang mencongkel bola secara pelan kearah tengah gawang guna mengelabui kiper lawan). 

Denmark sendiri pernah menjuarai Piala Eropa 1992. Padahal status Denmark saat itu cuma underdog, itu pun mereka bisa ikut turnamen sebagai peserta pelengkap menggantikan Yugoslavia yang batal datang akibat perang saudara. Namun ibarat dongeng Hans Christian Andersen, tim asuhan Richard Moeller-Nielsen membalikkan segala prediksi. Di babak penyisihan Grup A, Denmark melewati adangan Inggris dan Prancis. Hanya kalah dari Swedia, Peter Schmeichel dkk melaju ke semifinal. Disana sudah menunggu Belanda yang punya skuad mentereng karena diperkuat trio Marco Van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard. Tapi Tim Oranye dipaksa Denmark kalah dalam adu penalti. Sesuai julukannya Tim Dinamit, Denmark meledak di final usai menghempaskan Jerman dengan skor telak 2-0.

Ibarat dj vu, Denmark kembali membuat ceritanya sendiri di Euro 2020. Di partai perdana fase Grup B lawan Finlandia, gelandang andalan Christian Eriksen kolaps karena serangan jantung ditengah pertandingan. Syukur nyawa Eriksen bisa diselamatkan. Sempat dihentikan lalu dilanjutkan kembali, Denmark yang shock dalam kedukaan dipaksa takluk 0-1 dari Finlandia.

 Bagai tak ada harapan lagi, pasukan Kasper Hjulmand dibungkam 1-2 oleh Belgia di partai kedua. Namun muncul keajaiban dipertandingan terakhir penyisihan grup, Denmark justru kerasukan dengan menghajar Rusia 4-1. Walhasil karena memiliki poin sama dengan Finlandia dan Rusia, Simon Kjaer dkk yang unggul agregat gol malah jadi runner up Grup B dan berhak lolos ke babak selanjutnya.

Di babak 16 besar, Denmark menggila dengan menggunduli Wales 4-0. Lalu di perempat final, mereka mengatasi Ceko dengan skor 2-1. Ya, next sudah menunggu Inggris sebagai lawan berat di semifinal.

Kapten Denmark, Simon Kjaer mengatakan bahwa momen dramatis Eriksen telah menyatukan skuad dan memberi inspirasi mereka untuk bangkit hingga ke semifinal. Sementara pelatih Kasper Hjulmand menyebut dukungan publik terhadap kesehatan pemain Inter Milan tersebut membantu memberi mereka "sayap" sampai mampu melayang di turnamen akbar Benua Biru itu.

Pameo bola itu bulat tetap berlaku. Apapun bisa terjadi dalam sepakbola. Letupan Tim Dinamit tak ada yang bisa menduga. Siapa tahu kiper Kasper Schmeichel akan mengikuti jejak ayahnya mengangkat trofi Piala Eropa tahun ini.

(Bangka, 4 Juli 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun