Mohon tunggu...
Nusantara Pustaka
Nusantara Pustaka Mohon Tunggu... Blogger ( Para pemikir dan Aktivis)

Memberikan informasi isu Agama, Politik dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MAPABA PMII Stfi Sadra : Aktualisasi Regulasi Pendidikan dan Pembentukan Generasi Intelektual

24 Agustus 2025   05:26 Diperbarui: 24 Agustus 2025   05:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciganjur - Kegiatan Masa Perkenalan dan Pembelajaran Dasar (MAPABA) PMII STFI Sadra resmi dibuka di Pondok Gusdur Ciganjur pada Sabtu (23/8/2025). Mengusung tema "Mencetak Kader Intelektual dan Berkarakter untuk Bangsa", acara ini diwarnai sambutan dari empat tokoh kunci yang masing-masing menyampaikan pesan penting kepada para peserta.
Ketua Pelaksana Sampaikan Terima Kasih
Ketua Pelaksana MAPABA, Adipa Dinul Akbar, membuka rangkaian sambutan dengan mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
"Atas nama panitia pelaksana, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan MAPABA ini, mulai dari pengasuh pondok, para ustadz, hingga seluruh peserta yang hadir," ujar Adipa dalam sambutannya.
Ketua Komisariat Tekankan Komitmen Kebangsaan
Ketua Komisariat PMII STFI Sadra, Lalu Ferdi Alamsyah, dalam sambutannya menegaskan bahwa MAPABA bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan momentum penting untuk meneguhkan komitmen PMII terhadap bangsa dan negara.
"MAPABA ini adalah wujud nyata dukungan PMII terhadap kebijakan pemerintah, khususnya Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya penguatan karakter, literasi, dan kepemimpinan mahasiswa. Bagi kami, kaderisasi PMII sejalan dengan semangat tersebut, yaitu mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, berintegritas, dan berdaya juang," ujar Ferdi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kader PMII STFI Sadra harus mampu menjadi jembatan antara tradisi intelektual pesantren, kampus, dan kebutuhan bangsa di era kontemporer.
"Sebagai kader PMII, kita tidak boleh hanya puas dengan pengetahuan semata, tetapi harus hadir memberikan solusi terhadap krisis kebangsaan, krisis moral, dan tantangan global yang kian kompleks. PMII harus tampil sebagai garda terdepan yang memperjuangkan nilai keadilan sosial, demokrasi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal," tambahnya.
Ferdi juga menyampaikan rasa hormat yang mendalam atas dukungan Pondok Gusdur Ciganjur yang diasuh oleh KH. Arief Rachman Hamid.
"Bisa melaksanakan MAPABA di tempat yang penuh dengan nilai perjuangan dan sejarah Gus Dur ini adalah sebuah kehormatan besar. Semoga semangat Gus Dur yang menekankan pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan dapat menginspirasi seluruh kader PMII dalam menapaki jalan pengabdian," jelasnya.
Di akhir sambutannya, Ferdi mengajak seluruh peserta untuk menjadikan MAPABA sebagai titik awal perjalanan panjang dalam berorganisasi.
"MAPABA bukanlah akhir, melainkan awal dari proses panjang kaderisasi. Di sinilah kita belajar arti kebersamaan, arti perjuangan, serta arti pengabdian untuk bangsa dan agama. Saya berharap, setelah mengikuti MAPABA, sahabat-sahabat semua dapat menjadi kader intelektual yang kritis, progresif, dan tetap berpijak pada nilai Aswaja serta Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Ketua Mabinkom Tekankan Pemahaman Organisasi
Ketua Majelis Bimbingan dan Konsultasi (Mabinkom), Muhammad Nabil,M.Ag memberikan pencerahan mengenai struktur dan tahapan kaderisasi dalam PMII.
"Para peserta MAPABA perlu memahami urutan-urutan dalam PMII agar dapat menjalankan peran dengan baik di masa mendatang," jelasnya.
Selain memberikan pemahaman struktural, ia juga menyemangati peserta untuk konsisten dalam menjalani proses kaderisasi dan pengembangan diri.
KH. Arief Rachman Hamid Berikan Bimbingan Spiritual
Puncak sambutan disampaikan oleh KH. Arief Rachman Hamid selaku pengasuh Pondok Gusdur Ciganjur. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum, serta menjaga nilai-nilai toleransi sebagaimana yang diwariskan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Kegiatan MAPABA yang berlangsung di Pondok Gusdur Ciganjur ini diharapkan menjadi wahana pembentukan kader PMII yang tidak hanya unggul dalam kapasitas intelektual dan organisasi, tetapi juga memiliki spiritualitas yang kokoh dan wawasan kebangsaan yang luas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun