Pada pertemuan keempat bersama dengan dosen kami Drs. Study Rizky KL. M. AG
Kemenangan Sejati dalam Perspektif Sejarah dan Spiritualitas
Oleh: Saskia Aulia Putri
Abstrak
Artikel ini membahas strategi Thariq bin Ziyad dalam menaklukkan Andalusia pada tahun 711 M sebagai simbol keteguhan dan keberanian. Kisah tersebut dianalogikan dengan perjalanan spiritual selama Ramadhan dan perayaan Idulfitri, di mana kemenangan sejati tidak hanya dirayakan tetapi juga dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Idulfitri seharusnya menjadi momentum perubahan, bukan sekadar euforia sesaat. Â
PendahuluanÂ
Sejarah mencatat bahwa Thariq bin Ziyad, seorang panglima Muslim, mengambil langkah strategis dengan membakar kapal-kapal yang digunakan pasukannya untuk menyeberangi Selat Gibraltar. Keputusan ini menciptakan kondisi tanpa jalan kembali, yang mendorong pasukannya untuk berjuang hingga mencapai kemenangan. Keberanian dan keteguhan ini menjadi refleksi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perjalanan spiritual umat Muslim selama Ramadhan dan perayaan Idulfitri. Â
Pembahasan
Ramadhan merupakan periode di mana umat Muslim berusaha menaklukkan hawa nafsu, menahan lapar dan dahaga, serta memperbanyak ibadah. Perjuangan ini diibaratkan sebagai medan pertempuran, di mana setiap individu diuji untuk mencapai kemenangan spiritual. Idulfitri, sebagai puncak dari perjalanan ini, bukan hanya sekadar perayaan, tetapi momentum untuk mempertahankan kebiasaan baik yang telah terbentuk. Â
Jika kapal yang dibakar oleh Thariq bin Ziyad adalah simbol keteguhan untuk terus maju, maka dosa dan kebiasaan buruk yang ditinggalkan selama Ramadhan seharusnya tidak dibangun kembali setelah Idulfitri. Kemenangan sejati tidak hanya terletak pada keberhasilan menahan diri selama Ramadhan, tetapi pada kemampuan untuk menjaga perubahan positif dalam jangka panjang. Â
KesimpulanÂ