Temasek Holdings didirikan pada tahun 1974 dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia. Dengan nilai portofolio mencapai SGD 389 miliar pada Maret 2024, Temasek memiliki kepemilikan di berbagai sektor strategis seperti keuangan, teknologi, industri, dan agribisnis (Temasek, 2024). Sebagai investor jangka panjang, Temasek tidak hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga berperan dalam mendukung transformasi industri dan inovasi untuk keberlanjutan.
Portofolio Investasi Temasek
Sektor Keuangan
Temasek memiliki kepemilikan signifikan dalam berbagai institusi keuangan, termasuk:
- DBS Group Holdings Ltd (29%) --- salah satu bank terbesar di Asia (Temasek, 2024).
- BlackRock Inc. (3%) --- perusahaan manajemen investasi global (Temasek, 2024).
- Industrial and Commercial Bank of China (ICBC)Â (1%) --- salah satu bank terbesar di Tiongkok (Temasek, 2024).
Teknologi dan Telekomunikasi
Investasi Temasek di sektor teknologi bertujuan untuk mendukung transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi. Beberapa perusahaan yang menjadi target investasi meliputi:
- Alibaba Group (<1%) --- perusahaan e-commerce raksasa dari Tiongkok (Temasek, 2024).
- Tencent Holdings (<1%) --- perusahaan teknologi dan hiburan terbesar di Tiongkok (Temasek, 2024).
- Singapore Telecommunications (Singtel)Â (51%) --- operator telekomunikasi terbesar di Singapura (Temasek, 2024).
Transportasi dan Industri
Sektor ini juga menjadi bagian besar dari investasi Temasek, dengan kepemilikan dalam perusahaan seperti:
- Singapore Airlines (53%) --- maskapai penerbangan nasional Singapura (Temasek, 2024).
- PSA International (100%) --- operator pelabuhan global berbasis di Singapura (Temasek, 2024).
- Keppel Ltd (21%) --- konglomerat yang bergerak di berbagai sektor, termasuk properti dan energi (Temasek, 2024).
Kesehatan dan Agribisnis
Temasek juga fokus pada investasi di sektor kesehatan dan agribisnis, termasuk:
- Bayer AGÂ (3%) --- perusahaan farmasi dan agribisnis dari Jerman (Temasek, 2024).
- Olam Group (52%) --- perusahaan agribisnis multinasional berbasis di Singapura (Temasek, 2024).
- Manipal Health Enterprises (35%) --- jaringan layanan kesehatan dari India (Temasek, 2024).
Strategi Investasi Temasek
Diversifikasi dan Investasi Jangka Panjang
Temasek mengadopsi strategi investasi yang berorientasi jangka panjang dengan diversifikasi di berbagai sektor dan wilayah. Sekitar 64% portofolionya memiliki eksposur ke ekonomi maju seperti AS, Eropa, dan Jepang (Temasek, 2024).
Fokus pada Keberlanjutan
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, Temasek telah menetapkan target "Net Zero" dan meningkatkan investasi di energi terbarukan serta teknologi hijau (Temasek, 2024).
Inovasi dan Transformasi Digital
Temasek aktif berinvestasi dalam AI, fintech, dan e-commerce. Dalam laporan e-Conomy SEA 2024, Google dan Bain & Company menyatakan bahwa investasi Temasek di Asia Tenggara berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ini (Google, Temasek, & Bain, 2024).
Tantangan dan Kontroversi
Transparansi dan Akurasi Data Keuangan
Beberapa akademisi mempertanyakan transparansi laporan keuangan Temasek. Balding (2013) mengkritik bahwa Temasek mengklaim tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dari rata-rata pasar saham, yang dianggap tidak realistis.
Ketergantungan pada Pasar Asia
Sebagian besar investasi Temasek berada di Asia, terutama China. Ketergantungan ini meningkatkan risiko terhadap ketidakpastian ekonomi dan perubahan kebijakan di kawasan tersebut (Temasek, 2024).