Mohon tunggu...
Saroh Jarmin
Saroh Jarmin Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Tinggal di Kab. Lebak, Banten

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Guru Harus Melek IT?

20 Februari 2018   22:58 Diperbarui: 20 Februari 2018   23:02 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya adalah salah seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Masa kerja saya di sana cukup terbilang lama, yakni sekira 16 tahun. Saya mulai mengajar di SMAN 1 Cipanas sejak tahun 2001 seminggu setelah saya dinyatakan lulus dari UPI Bandung pada bulan Juli. Karena SMAN 1 Cipanas merupakan sekolah alamamater saya, bagi saya saat itu tidak ada tempat mengabdi yang tepat selain SMAN 1 Cipanas. Selanjutnya saya menjalani hari-hari saya sebagai seorang guru honorer atau guru sukarelawan di SMAN 1 Cipanas.

Sampai akhirnya saya bisa lulus CPNS pada tahun 2005. SMAN 1 Cipanas sendiri didirikan oleh pemerintah sejak tahun 1991. Sebagai sekolah negeri yang berada di daerah perkembangangannya relatif lambat. Hal ini disebabkan bukan hanya karena lolasi sekolah yang kurang strategis, melainkan juga masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memiliki pendidikan tinggi. Terbukti dari sedikitnya jumlah siswa yang berasal dari kampung di mana sekolah berada. Selain itu, jumlah siswa dari tahun ke tahun tidak mengalami jumlah peningkatan yang sangat signifikan. 

Kondisi tersebut berlangsung kurang lebih sepuluh tahun. Berbagai upaya dilakukan agar SMAN 1 Cipanas bisa berkembang dengan baik. Diantaranya bagaimana para lulusan menunjukkan keberhasilan mereka kepada masyarakat. Meskipun mereka bersekolah di sekolah daerah, tetapi mereka bisa menunjukkan keberhasilan yang setaraf dengan para lulusan dari sekolah kota yang lebih bonafit. Hal ini pula lah yang kemudian membuat saya tertantang untuk berupaya lebih keras lagi sebagai guru dalam memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa SMAN 1 Cipanas, yang saat ini -setelah 27 tahun berdiri- sudah bisa dikatakan sebagai salah satu sekolah daerah terbaik. Tentu saja dibuktikan pula dengan capaian prestasi akademik dan nonakademik dari tahun ke tahun serta jumlah siswa yang semakin banyak bahkan tidak tertampung.

Perkembangan zaman yang juga ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, telah berdampak pula pada bidang pendidikan. Situasi pembelajaran yang dituntut siswa sudah jauh bergeser dibandingkan zaman dulu yang cukup diberi materi pelajaran dengan mencatat dan kemudian mendapatkan penjelasan materi dari guru melalui metode ceramah. Saat ini para guru dituntut memberikan pembelajaran yang kontekstual, kreatif, menyenangkan, efektif, dan efisien. Jika guru tidak berupaya untuk meng-update kemampuannya sesuai tuntutan zaman, maka jangan heran kalau para siswanya akan "meninggalkannya". Bisa jadi ia hanya akan jadi guru "zaman old" yang ketika di kelas tidak bisa membawa para siswanya dalam suasana pembelajaran yang kondusif. 

Apalagi dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan guru dan siswa terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran, baik sebagai media, maupun sebagai bahan pembelajaran. Oleh karena itulah, saya pun merasa terpanggil untuk memiliki keterampilan dalam bidang IT. Mengingat selama ini saya masih termasuk guru dengan pengetahuan yang minim mengenai teknologi, khususnya bagaimana menggunakan teknologi IT dalam pembelajaran. Ada ketakutan saya akan ditinggalkan oleh siswa-siswa saya jika saya tidak berusaha meningkatkan kemampuan saya. Sementara kita tahu bahwa para siswa jauh lebih piawai dalam bidang IT. 

Dengan saya mengikuti e-training GMIT, saya berharap bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru mengenai IT dan bisa menerapkannya dalam pembelajaran. Selanjutnya, apa yang saya tahu dan saya bisa, dapat bersinergi dengan kemampuan IT para siswa saya sehingga pembelajaran dapat berjalan kondusif, menyenangkan, penuh kreativitas, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pada akhirnya, guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan memang harus senantiasa menjadi guru-guru yang terus mau belajar, mau mencoba hal-hal baru, dan tidak gagap teknologi. Hal ini dimaksudkan agar guru bisa selalu memberikan yang terbaik bagi para siswanya sehingga ilmu dan pengetahuan yang ditransfer bisa memberikan manfaat dan terus berkembang demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun