Mohon tunggu...
Dr. Sarmini
Dr. Sarmini Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Guru dan dosen S1 : Pendidikan S2 : manajemen Pendidikan S3 : MSDM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terpuruk di Titik Terendah, Apa yang Harus Kita Lakukan?

8 Maret 2021   07:42 Diperbarui: 8 Maret 2021   11:02 5678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titik Nadir-klikdokter.com

3. Lakukan apa yang menjadi diri kita  lebih baik

Apa yang membuat kita lebih baik lakukanlah :

  • Teriak
  • Mandi keramas
  • Menangis keras
  • Berbicara dengan sahabat yang bisa dipercaya
  • Berbicara dengan orang tua
  • Berdoa
  • Sholat

4. Apa prioritas terpenting kita

Kita harus inventarisir dari banyak masalah yang kita hadapi. Mana yang urgent untuk kita selesaikan. Satu per satu. Sehingga tidak membuat kita overload di pikiran kita sehingga menyebabkan stress. Cari sesuatu yang paling penting dan layak untuk kita prioritaskan, dalam hidup ini.  Cari itu dan hiduplah dengan itu. kita harus tahu apa yang paling penting untuk kita  supaya kita bisa bergantung padanya. Kalau memang jawabannya adalah diri kita  sendiri, maka kita juga harus bergantung pada diri kita  sendiri.

5. Kesalahan yang kita lakukan adalah guru yang tak terbantahkan

Tanyakan apakah diri sendiri apakah kita  telah melakukan lebih banyak yang seharusnya kita lakukan? Atau bahkan berharap lebih banyak? Kita butuh intropeksi diri. Kalau memang kita sudah terlalu banyak berharap, sekarang waktunya berhenti. Terkadang rasa sakit datang itu karena kita sendiri  karena mempunyai ekspektasi terlalu tinggi baik terhadap diri sendiri ataupun orang lain.

Atau mungkin kita  belum cukup berusaha sehingga gagal. Atau kita tidak cukup paham bahwa kesalahan yang kita lakukan merupakan guru yang paling jujur dan tak terbantahkan.  Kita tidak akan bisa merasa benar-benar hidup tanpa merasa terpuruk lebih dulu. Maka kita tak bisa menghindari kesalahan- keslaahan kita yang telah terjadi.

6. Pilih orang yang tepat untuk diajak bicara

Kita butuh seseorang. Paling tidak seseorang yang bisa kita percaya untuk membuat kita menjadi tidak gila. Kita butuh cerita walau kita tau dan merasa semua orang sama saja dan tidak ada yang bisa dipercaya. Tidak apa-apa. Kalaupun kita memilih orang yang salah, nantinya kita jadi tahu siapa yang baik dan tidak. Setidaknya untuk sekarang kita butuh pelampiasan dulu.

Bila kita melakukan kesalahan bersama seseorang, maka ajakalah bicara orang tersebut dan saling menguatkan satu sama lain agar mendapatkan solusi terbaik. Intinya tidak saling menyalahkan lagi dan lebih kepada solusi ke depan.  Dengan saling menerima kekurangan masing-masing maka akan menjadi lebih ringan.

7. Pikirkan efek terburuk dalam hal ini sehingga kita lebih siap mengahadapinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun