Mohon tunggu...
Yeksa Sarkeh Chandra
Yeksa Sarkeh Chandra Mohon Tunggu... lainnya -

"Berkarya Ngga Usah Banyak Omong"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Harus Ada Tanam Paksa di Bekasi

16 Oktober 2013   07:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:29 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pekan kemarin saya berkesempatan untuk berkeliling Cikarang Ibukota Kabupaten Bekasi. Dengan terik Matahari yang lumayan menyengat Saya bersama teman menyusuri hampir semua lekuk Cikarang Pusat, komplek pabrik yang sangat luas hingga jalan tembus arah Bogor yang sudah halus mulus. Terasa sekali perbedaan ketika waktu saya berkunjung ke wilayah yang sama pada lima tahun silam. Jalanan di sekitar kawasan industri Jababeka 1 dan Jababeka 2, Hyundai, Deltamas, Ejip dan juga Lippo semua mulus dan dengan pohon-pohon tertata rapi.

Namun sepertinya Pemerintah Kabupaten Bekasi absen di sana. Pemkab Bekasi tidak membangun wilayah tersebut, kawasan industri yang luasnya berhektar-hektar ini ternyata hanya dipenuhi oleh berbagai industri dan pusat bisnis semata. Pemerintah tak hadir di sana, walau pun kantornya berada di tengah pusaran kawasan tersebut. Indikasinya terasa sangat yaitu hampir tak adanya tempat-tempat atau pun fasilitas umum untuk berkegiatan masyarakat.

Saya tak tahu pasti apa peran Pemerintah Kabupaten Bekasi pada kawasan maju tersebut diluar daripada kertas perijinan. Karena hampir dikatakan nihil untuk tempat yang namanya gedung pertemuan, stadion olah raga, taman kota atau pun kantor RW.Namun kawasan tersebut tertata bagus, rindang dan rapi dengan kepadatan kendaraan di luar nalar hehehe...... Cikarang pusat terasa milik swasta karena semua fasilitas di bangun oleh swasta. Bahkan bisik-bisik dikalangan kaum LSM katanya gedung-gedung di pusat kekuasaan bahkan kantor Bupati Bekasi pun juga dibangun oleh swasta.

Lain lagi dengan cuaca panas yang menyengat di Kota Bekasi, jika anda berjalan-jalan menggunakan motor atau jalan kaki maka akan terasa sekali panasnya. Karena bisa dihitung dengan jari ruas-ruas jalan mana saja di Kota Bekasi yang cukup rindang dan lumayan bersahabat untuk pengendara selain mobil. Deretan ruko, mall dan juga gedung-gedung jangkung di sana tak menyisakan lahan untuk sebatang pohon tanaman besar atau yang membuat teduh. Kalo sekedar taman di depan halaman mungkin hampir semuanya ada, namun untuk pohon yang cukup menjinakan hawa panas maka hanya sedikit sekali yang mau menanam.

Para pembisnis yang bergiat di Kota Bekasi rata-rata tak mau lahan parkirnya terpangkas oleh tanaman, bukan itu saja pohon besar juga mereka tuduhkan membuat sepi kunjungan calon pelangggan dikarena papan nama atau reklame mereka tertutupi pohon. Padahal salah satu syarat untuk meraih Adipura adalah masalah penghijauan. Penghijauan di sini Saya rasa bukan hanya membuat taman-taman kecil di kiri kanan jalan. Karena jika hanya taman-taman saja maka Kota Bekasi senantiasa panas dan makin panas karena asap kendaraan yang memang sangat banyak.

Sepengetahuan Saya sudah terbit Peraturan Walikota Bekasi mengenai penghijauan ini. Namun saya lupa Perwal nomor berapa namun tahunnya jika tak salah tahun 2013. Seingat saya dalam perwal tersebut belum mengatur secara tegas peran pihak swasta guna menghijaukan Bekasi. Padahal pihak swastalah yang memiliki lahan dan gedung terbanyak saat sekarang.

Untuk kawasan yang memang sudah dibangun oleh swasta seperti Kota Harapan Indah dan Kota Sumarecon di sana terlihat sangat indah dan rindang. Seharusnya Pemerintah malu dengan pola penataan di dua kota satelit ini yang notabene adalah swasta namun dapat mengimplemantasikan sebagai Kota yang layak huni dan nyaman. Padahal sudah sangat jelas, di dua kota satelit itu pemerintah absen membangun di sana, semua di borong oleh pihak swasta.

Mengamati Bekasi dan Cikarang, memiliki karakter kesamaan pada sisi penghijauan. Dimana wilayah-wilayah yang dikuasai oleh swasta terlihat lebih rindang, asri dan nyaman. Namun terasa sekali juga di sana tak ada peran pemerintah, indikasinya adalah hampir semua sudut dimanfaatkan secara bisnis dan ekonomis, minim pembangunan sosial.

Lalu bagaimana membangun Bekasi agar terlihat juga indah, asri dan nyaman. Salah satu saran saya adalah mengadakan program tanam paksa di semua penjuru Bekasi. Adakan revisi pada Perwal penghijauan, tegaskan kepada semua pihak swasta agar menanam pohon rindang bukan tanaman hias semata. Semua pihak diwajibakan menanam satu pohon untuk per sekian meter persegi, dengan posisi yang menurut mereka tak mengganggu parkir maupun pemandangan.

Jika pihak swasta saja kita paksa untuk menanam maka lini-lini yang sudah menjadi kewajiban Pemerintah Kota harus lebih rindang daripada milik swasta. Dinas Pertamanan yang selama ini kerjanya hanya mengeluh di media lokal karena mendapat anggaran kecil sudah tak sepatutnya mengeluh jika program ini terlaksana.

Dinas Pertamanan hanya menentukan jenis tanaman apa yang tepat untuk ditepi jalan, serta merawat apa yang telah masyarakat tanam di sana. Sinergi dan juga ketegasan dari Pemerintah Kota dapat menghasilkan Bekasi lebih hijau dan juga lebih asri. Saya memiliki keyakinan, jika tanam paksa (istilah saya) dapat dilaksanakan di Bekasi maka pada tiga atau lima tahun yang akan datang Kota Bekasi atau pun Cikarang dapat lebih sejuk laksana Bogor.

Jika Bekasi sudah hijau, rindang dan asri maka program untuk meraih Piala Adiupura saya rasa menjadi hal yang sangat mudah. Janganlah karena ingin meraih Adipura kita memangkas keadaan hingga menyulap secara instan keinginan tersebut. Cukuplah peristiwa tertangkapnya Walikota kita terdahulu oleh KPK karena permasalahan Adipura, masa kita akan terperosok ke dalam kubangan yang sama untuk kedua kalinya......malu aah sama kerbau.(sarkehchandra@yahoo.co.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun