Mohon tunggu...
Sari Wardani
Sari Wardani Mohon Tunggu... Konsultan - Indonesia

Seni itu bukan sekedar cantik, indah, ataupun unik. Karena seni itu tidak terdefinisi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kehilangan

23 Maret 2018   08:42 Diperbarui: 23 Maret 2018   08:57 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada setiap proses dan hidup tidak akan lepas dari yang namanya kehilangan. Kehilangan karena suatu hal yang menjebak untuk tidak bisa menolak kehilangan itu. Kehilangan karena mempunyai tujuan agung, kehilangan karena memperjuangkan yang saat itu perjuangkan. Kehilangan tetap saja kehilangan, waktu dan apa yang telah hilang tidak bisa diperoleh kembali pada saat dan bentuk yang sama. Kehilangan saat berproses dan kehilangan saat mengupayakan. 

Kehilangan yang terus ditimpa dengan kehilangan menjadikan seseorang picik dan menjadikan senjata untuk mengambil yang bukan miliknya. Kehilangan membuat seseorang melakukan hal sama, kehilangan membuat seseorang merasa bahwa orang lain juga harus kehilangan seperti dirinya. Kehilangan membuat seseorang menutup pintu dunia orang lain. Kehilangan membuat seseorang mengabaikan hak-hak individu orang lain. Kehilangan membuat seseorangan memiliki mindset bahwa tidak ada yang lebih kehilangan dibandingkan dirinya. 

Kehilangan membuat seseorang rakus dan dapat melakukan yang tidak pernah diperkirakan dampaknya bagi orang lain. Kehilangan akan membuat seseorang melakukan dan memperjuangkan orang lain agar tidak merasakan hal yang sama dengan dirinya ternyata hanya sebuah teori, dan alasan manusiawi lebih menjelaskan bahwa kehilangan justru membuat seseorang melakukan hal yang sama kepada orang lain. Membuat orang lain merasa kehilangan sekalipun itu sedikit dari total kehilangan yang telah dimiliki. Jika setiap kehilangan berekor dengan kehilangan, apakah akan ada pihak yang menutup pintu kehilangan itu dan mengantinya dengan pintu yang lebih luas. 

Pintu yang mengantarkan bahwa setiap orang tidak mempunyai hak untuk menutup jalan orang lain, tidak berhak membuat orang lain kehilangan seperti dirinya. Beberapa kehilangan mungkin memang suatu proses dan wujud pengorbanan atas apa yang sedang dan apa yang telah diperjuangkan. Kehilangan bisa bermakna positif dan logis untuk beberapa hal. 

Tetapi kehilangan bukan senjata untuk memperlakukan orang lain semena-mena. Kehilangan bukan senjata untuk tidak menghargai setiap impian orang lain. Jika kehilangan yang justru membutakan hati seseorang, mungkin itu adalah kehilangan yang hakiki. kehilangan setiap impian bukan berarti juga akan membuat orang kehilangan kesadarannya, bahwa orang lain tidak berhak kehilangan juga karena dirinya kecuali dianggap sebagai penebusan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun