Mohon tunggu...
Sari Oktafiana
Sari Oktafiana Mohon Tunggu... Guru - A mother of five kids who loves learning

Living in the earth with reason, vision, and missions...but I can't make everybody happy.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Peta

7 Mei 2012   05:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_186718" align="aligncenter" width="300" caption="Peta Topografi"][/caption] Peta adalah sebuah kajian yang dipelajari dalam studi geografi di jenjang pendidikan sekolah menengah. Bila tertarik dengan studi peta yang lebih dalam bisa melanjutkan ke studi lebih lanjut di Sistem penginderaan jauh (GIS), Kartografi dan Geodesi. Peta dalam studi geografi sederhana adalah gambaran,pencitraan atau representasi permukaan bumi yang berupa gambar dua dimensi hasil dari penginderaan ruang tiga dimensi. Peta dibuat dengan tujuan memudahkan aktivitas manusia untuk mengenali ruang dan wilayahnya yang disesuaikan dengan kepentingan secara spesifik. Sejarah peta dimulai ketika manusia melakukan penjelajahan dan penelitian, walaupun dalam bentuk yang paling sederhana, dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Pada awal abad ke 2 (87M-150M),Claudius Ptolomeus menjelaskan teorinya tentang signifikansi peta. Sehingga karya peta dari Ptolomeus terbit dalam sebuah buku yang berjudul “Atlas Ptolomeus”. Sedikit mengutip dari wikipedia, Peta harus mempunyai skala, dengan tujuan untuk menentukan dan membandingkan jarak dari keadaan sesungguhnya. Peta yang baik harus memenuhi unsur-unsurnya yaitu; Judul peta,legenda sebagai keterangan atas peta, Proyeksi peta,tanda arah/mata angin, Skala, Sumber dan tahun pembuatan peta, simbol dan warna, garis tepi,inset peta, garis lintang (paralel) serta garis bujur (meridien). Secara umum pengklasifikasian peta berdasarkan isi (content), skala (scale), dan tujuannya (purpose). Berdasarkan isinya peta dibedakan menjadi peta umum dan peta khusus. Berdasarkan skalanya peta dibedakan menjadi peta kadaster/teknik, peta skala besar,peta skala sedang dan peta skala kecil. Sedangkan berdasarkan tujuannya ada peta pendidikan (education map), peta ilmu pengetahuan (science map), peta informasi umum (general information map), peta navigasi (navigation map) dan sebagainya berdasarkan tujuan pembuatan peta itu. Secara umum fungsi peta adalah untuk menunjukkan lokasi, ukuran (luas, jarak dan sudut), bentuk, kondisi fisik, karakter daerah, alat perencana dan lainnya. Dalam membaca peta orang harus memahami dengan baik semua simbol dan informasi yang ada pada peta. Membaca peta pada hakekatnya mempelajari medan/lapangan lewat simbol-simbol yang ada. Faktor-faktor yang dapat dibaca pada peta antara lain, kenampakan alam, sosial dan ekonomi, jarak, arah, lokasi,dan ketinggian. [caption id="attachment_186720" align="aligncenter" width="300" caption="Peta Tematik"]

13363699611194660628
13363699611194660628
[/caption] Signifikansi Peta Sebagai orang yang tertarik dengan peta, saya biasanya menggunakan background peta di notebook saya secara berkala. Memasang peta di beberapa lokasi strategis dengan harapan memudahkan imajinasi saya akan suatu wilayah yang saya tempati, ataupun akan saya kunjungi. Dengan ini sangat membantu kesadaran akan dimana dan posisi saya mengada.Serta orang lain yang melintas mungkin dengan terpaksa akan melihat peta yang terpajang. Entahlah apakah itu berguna atau tidak, saya kembalikan ke kebutuhan dan kesadaran subyektif. [caption id="attachment_186721" align="aligncenter" width="300" caption="Dora and The Map"]
1336370217685861915
1336370217685861915
[/caption] Kalau kita mencermati film kartun anak-anak, Dora The explorer. Alat apa yang paling diandalkan dalam mengatasi masalah di film kartun tersebut? Yaitu Peta. Dalam tas ransel Dora, selalu terdapat Peta untuk menjelaskan akan kemana, seperti apa medan dan tantangan yang akan dilalui. Sehingga dengan peta memudahkan Dora, untuk segera membikin rencana perjalanan serta bagaimana menyusun solusi untuk mengatasi masalah di setiap perjalanan. Sehingga dalam buku agenda terbitan selalu terdapat peta untuk memudahkan navigasi kita. Dan sejak era tekhnologi komunikasi berkembang pesat, tekhnologi peta juga berkembang dengan bantuan google earth serta GPS. Yang membantu dan mengarahkan agar kita tak tersesat. Belajar dari Dora, the explorer..dengan peta memudahkan untuk berpikir sistemik dan konstruktif. Itulah pesona peta yang selama ini saya sukai. Cheers! Sari oktafiana Bibliography: Wikipedia.com Modul Geography 2, “Pengetahuan Peta”, Dra. Romenah,Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd, Dra. Umi Budiastuti. Yoke, Tham, Understanding GEOGRAPHY, Longman, Singapore, 1998. Sumber Gambar: tomattamit.blogspot.com ipsdismp.wordpress.com etsy.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun