Kartini adalah Penulis, Penulis adalah Kartini

Raden Ajeng Kartini atau Ibu Kartini merupakan salah satu sosok pahlawan wanita Indonesia. Beliau merupakan adalah pahlawan wanita yang paling dihormati negara di Indoneasia, meskipun sebenarnya ada banyak tokoh-tokoh wanita lainnya di negara ini. Sebut saja : Cut Nyak Dien, Nyi Ageng Serang, Christina Marta Tyahohu, Dewi Sartika, dll. 

Sebagai tokoh wanita, Kartini diangkat sebagai pahlawan wanita karena beliau merupakan seorang yang merintis pendidikan dan pejuang emansipasi bagi wanita Indonesia. 

Beliau memperjuangkan wanita-wanita Indonesia untuk bisa belajar bersekolah dan menuntut ilmu sama seperti kaum pria. Semuanya itu dilakukan di sela-sela kegiatannya sebagai "wanita" di masa itu . Hal yang tidak mudah karena harus melawan arus dan berhadapan dengan budaya, adat dan keterbatasan-keterbatasan yang ada saat itu. 

Menulis

Baca juga: Peran Orangtua dan Guru dalam Menjalankan Kurikulum Merdeka

Ada banyak karya yang beliau lakukan demi mewujudkan cita-citanya itu antara lain: bersekolah, belajar, mendirikan sekolah, dll. Namun yang paling menginspirasi saya adalah menulis.  

Beliau telah berhasil melakukan pekerjaan besar yaitu belajar dan bersekolah, satu hal yang sangat luar biasa bagi wanita kala itu, namun hal ini terhenti ketika beliau menikah. Karena masih kalah dengan adat dan tradisi yang masih mengekang kuat waktu itu. 

Ibu Kartini juga sempat mendirikan sekolah untuk anak-anak wanita, namun sekolah itu berhenti juga ketika beliau wafat pada tahun 1904. 

Namun untunglah beliau masih sempat menulis mengenai ide pemikiran dan cita-citanya. Tulisan-tulisan dari Ibu Kartini inilah yang kemudian melanjutkan perjuangan beliau, sampai kemudian cita-cita beliau terwujud beberapa tahun sesudah beliau wafat. Berkat dari tulisan-tulisan juga, Ibu Kartini menjadi abadi dan dinobatkan sebagai pahlawan wanita Indonesia.

Semasa hidupnya Kartini banyak belajar dan membaca banyak buku dan bergaul (berkorepondensi) dengan banyak orang-orang yang membuat beliau memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih maju. 

Ibu Kartini kemudian membuat tulisan-tulisan yang sebenarnya merupakan korespondensi dengan sahabatnya-sahabatnya. Pada waktu beliau menuliskan surat-suratnya mungkin hanya merupakan tukar pikiran atau curahan hati antar teman yang mungkin dianggap tidak terlalu berarti. Namun waktu kemudian membuktikan bahwa tulisan-tulisan beliau ini merupakan salah satu tonggak paling penting dari keberhasilan perjuangan beliau.