Sebelum Makan Bergizi Gratis (MBG) datang, sejak sekolah kami berdiri (2018-2025) telah menerapkan program anak-anak membawa bekal dari rumah.
Linkungan sekolah kami melarang pedagang makanan untuk berdagang di area sekolah. Hal ini diterapkan untuk membiasakan anak-anak tidak jajan dan meminimalisir adanya kejadian keracunan makanan/sakit perut/diare karena jajan sembarangan.
Selain Madrasah Ibtidaiyah (MI), sekolah kami juga terdapat Taman Kanak-kanak (TK). Anak-anak TK juga dibiasakan bawa bekal dari rumah. Anak-anak yang dulunya TK dan melanjutkan ke MI sudah terbiasa dengan program sekolah yang membawa bekal dari rumah.
Bekal yang anak-anak bawa beragam. Ada yang membawa dengan lauk sayur, ayam, ikan, tahu tempe, telur, nasi goreng, mie goreng, nugget dan sosis, dan lain-lain. Setiap istirahat anak-anak saling berbagi bekal, dan makan dengan lahap karena bekal itu adalah kesukaan mereka dan hasil request kepada ibu mereka.
Namun sejak ada MBG Senin hingga Jumat mereka tidak bawa bekal, hanya bawa wadah kosong yang nantinya diisi MBG jika tidak mereka makan. Ada juga yang masih membawa bekal seperti jajanan atau lauk lainnya karena merasa tidak cocok dengan lauk MBG.
MBG pertama kali datang ke sekolah kami pada akhir Mei 2025. Pada hari itu anak-anak telah selesai mengerjakan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester II. Biasanya anak-anak langsung pulang, tapi hari itu tidak, karena ada MBG. Padahal anak-anak sudah makan waktu istirahat (pukul 09.00) dan MBG saat itu datang pukul 10.20.
Anak-anak tetap mengambil MBG, ada yang dimakan, ada yang hanya diambil jeruk dan susunya saja. Pertama kali mendapatkan MBG saat itu menunya adalah ayam kecap, sayur brokoli, susu, dan jeruk.
Kini MBG datang ke sekolah kami sebelum jam istirahat, sekitar pukul 07.00-08.00. Anak-anak juga sudah mulai terbiasa dengan MBG.