Proses pengambilan keputusan seorang anak akan terus ia alami sepanjang hidupnya, diawali dari cita-cita yang ia inginkan, pekerjaannya kelak, memilih pasangan hidupnya, bahkan hingga proses keputusannya untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan membantu membimbing generasi selanjutnya.
Jika proses pengambilan keputusan ini gagal ia lakukan, di masa tuanya ketika ia mengenang kembali tentang kehidupannya maka yang ia miliki hanyalah perasaan-perasaan kecewa dan merasa gagal karena tidak berhasil mewujudkan keputusan-keputusan orang lain.
Sebaliknya, jika ia melakukan segala aktivitas hidupnya berdasarkan keputusannya sendiri, maka mereka akan merasa puas dan bahagia di hari tuanya kelak.