Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Reality Show "Tolong!" dan Kehati-hatian dalam Menolong

17 Februari 2020   20:47 Diperbarui: 19 Februari 2020   05:13 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menerima pertolongan. (sumber: Thinkstock photos)

"Tolong!" adalah sebuah program reality eksperimen sosial Indonesia produksi Dreamlight World Media. Program ini pernah tayang sebelumnya, yakni di tahun 2004-2007 ditayangkan di SCTV, 2009-2011 RCTI, dan 2018 GTV. 

Program ini bermaksud untuk menguji orang, apakah dia mau menolong orang lain pada saat dia sendiri dalam keadaan kesulitan. Program "Tolong!" berharap bisa memberikan dampak kepada masyarakat agar memiliki kepekaan untuk peduli dengan orang lain.

Dikutip dari wikipedia, format acara "Tolong!" ini menggunakan dua metode. Pertama, pembawa acara meminta kepada seorang relawan untuk meminta tolong kepada orang-orang yang lewat. 

Kedua, pembawa acara mendatangi pengemis, pemulung, atau orang tua untuk dimintai tolong, baik pertolongan berupa uang atau lainnya. Jika yang dimintai tolong bersedia menolong, dia diberi sejumlah uang sebagai hadiah atas keikhlasannya.

Setelah dua tahun berlalu, kini acara reality "Tolong!" hadir kembali di SCTV yang dimulai pada hari ini, Senin, 17 Februari 2020 pukul 14.30 hingga 15.00 setiap Senin-Jum'at.

Sumber: dreamlightworldmedia.com
Sumber: dreamlightworldmedia.com
Hari ini adalah program "Tolong!" yang pertama, dan kebetulan saya menonton. Konsep yang dihadirkan hari ini adalah seorang tukang ojek online yang sedang sakit (tidak dijelaskan sakitnya apa, tetapi ia batuk-batuk dan merasa gemetaran), namun masih harus bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarganya. 

Seorang ojek online ini mendapat orderan pizza seharga 130.000. Namun karena kondisinya yang tidak sehat, dia merasa tidak bisa mengantarkan pizza itu kepada pengorder.

Ia mengaku sudah sejak pagi hari mencari orderan dan hari ini baru mendapatkan satu orderan go-food pizza tersebut dengan jarak yang lumayan jauh. Jarak terjauh Go-food adalah 25km, atau maksimal 1 jam perjalanan. Jadi seharusnya orderan itu sampai kurang dari 1 jam.

Setelah menonton program reality show "Tolong!" tersebut ada beberapa kritik yang akan saya kemukakan. Pertama, saya merasa bahwa bapak gojek ini terlalu memaksakan diri untuk mendapatkan bantuan.

Padahal menurut saya, andai ini bukan program reality show (andai tidak masuk tivi) saya yakin tukang gojek tersebut tidak akan mencari bantuan. Karena pekerjaan dia adalah seorang gojek sehingga dalam kondisi apapun seharusnya memang sudah sepantasnya ia mengantarkan pesanan tersebut.

Karena jika yang mengantarkan orang lain, tentu saja pengordernya malah curiga, atau malah ngasih bintang 1 karena gojek tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun