Banyak hal yang dilakukan masyarakat dalam menyongsong pergantian tahun. Karena tahun baru identik dengan kemeriahan dan kegembiraan. Misalnya dengan pesta kembang api, adanya pertunjukan musik, tiup terompet baik di jalan - jalan protokol, pantai ataupun lapangan. Tetapi lain halnya dengan tahun baru Jawa yang jatuh setiap malam 1 Suro . Malam 1 Suro tidak disambut dengan kemeriahan dan kemegahan, namun dilewati dengan berbagai ritual sebagai bentuk kontemplasi dan introspeksi diri bagi sebagaian besar masyarakat Jawa. Satu (1) Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah, karena kalender Jawa yang diterbitkan Sultan Agung mengacu pada penanggalan Hijriyah (Islam). Satu (1) Suro diperingati pada malam hari setelah Maghrib pada hari sebelum tanggal satu Suro. Hal tersebut karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam (Wikipedia). Pada malam 1 Suro, sebagaian besar masyarakat Jawa melakukan ritual tirakatan (menahan hawa nafsu / tidak melakukan hal-hal yang menjadi kesukaannya), lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk) dan tuguran (kontemplasi) untuk lebih mendekatkan diri dengan Ilahi Robbi. Hal itu bisa dilaksanakan dengan kungkum (berendam di sungai-sungai tertentu), menepi atau di rumah. Karena malam 1 Suro mempunyai arti tersendiri (sakral) bagi sebagian besar masyarakat Jawa. Ritual 1 Suro sudah dikenal masyarakat Jawa pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 Masehi). Di Solo khususnya Pura Mangkunegaran dan Kraton Kasunanan melakukan ritual tersebut. Kalau Pura Mangkunegaran hanya melakukan kirab pusaka yang dimulai sekitar pukul 19.00 wib sampai selesai (kurang lebih tiga jam) Sore nanti lalu-lintas sekitar Pura Mangkunegaran sudah mulai macet. Kata alm Bapak saya, dahulu selepas Maghrib dan sebelum kirab pusaka orang-orang sudah berjalan mengelilingi tembok Mangkunegaran dengan tapa mbisu (tidak berbicara). Hal ini dimaksudkan untuk introspeksi diri. Tapi lain lagi dengan Kraton Kasunanan. Kirab malam 1 Suro dipimpin oleh kebo bule Kyai Slamet.
[caption id="attachment_209237" align="aligncenter" width="443" caption="salah satu kandang keturuan kyai slamet di alun-alun kidul (ft by mahendra)"][/caption] [caption id="attachment_209238" align="aligncenter" width="450" caption="kirab kyai slamet thn 2011 (ft by apri)"]