Di era media sosial yang super cepat, jempol bisa lebih tajam dari pedang. Sekali klik "share", satu berita bisa menyebar ke ribuan orang. Tapi, apakah informasi itu benar? Atau justru merusak? Menyesatkan? Atau bahkan menyakiti?
Inilah kenapa literasi digital tidak hanya sekedar penting, tetapi juga mendesak. Lebih dari sekedar tahu bagaiamana caranya memakai gadget, literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh akan hukum yang sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.Â
Dengan kata lain, literasi digital merupakan kemampuan untuk berpikir kritis, berentika, dan berempati di dunia maya. Karena pada akhirnya, hal ini bukan hanya persoalan teknologi saja tetapi juga soal rasa kemanusiaan.
Ketika Dunia Digital Tidak Lagi Aman
Coba ingat-ingat, pernah gak kamu asal membagikan berita yang ternyata hoaks?Â
Atau mungkin perah membaca komentar jahat di media sosial yang bisa membuat seseorang trauma?Â
Atau bahkan, bisa jadi kamu pernah memposting data pribadi teman tanpa izin?Â
Semua hal ini adalah contoh nyata dari rendahnya literasi digital yang bisa memberikan dampak buruk, bukan hanya secara online tetapi juga terhadap kehidupan nyata seseorang. Jika dibiarkan, hal-hal seperti ini bisa memecah persatuan, menimbulkan kebencian, dan mengikis rasa kemanusiaan.
Lalu, apa hubungan antara literasi digital dan kemanusiaan?Â
Hubungan antara literasi digital dan kemanusiaan yaitu dimana literasi digital ini bukan hanya tentang bisa menggunakan teknologi saja, tetapi juga bagaimana kita menjaga nilai-nilai kemanusiaan saat bermedia.Â
Terdapat tiga alasan penting kenapa literasi digital menjadi bagian dari perjuangan kemanusiaan, yaitu: