Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Nuzulul Qur'an Sebagai Pedoman Penggugah Iman

11 Juni 2017   14:54 Diperbarui: 11 Juni 2017   15:10 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akan halnya peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, umat Islam seluruh dunia akan merayakan Nuzulul Qur’an 1438 Hijriyah tahun 2017. Peringatan besar yang penuh makna dan penggugah iman umat islam dunia hanya ada di bulan suci ramadan puasa ke 16 malam 17 ramadan, ini tandanya kaum muslimin dipenjuru dunia di peringatkan untuk introspeksi diri akan peristiwa agung penuh damai bernama Nuzulul Qur’an. Peristiwa besar sepanjang sejarah turunnya wahyu Al Qur’an sudah sewajibnya dijadikan agenda tahunan Pemerintah untuk memaknai maraknya anarkisme, perampokan, korupsi, kolusi nepotisme hingga makar belakangan terjadi sehingga menciderai keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nuzulul Qur’an setiap tahunnya jatuh pada 17 puasa ramadan. Atau menurut kalender Jawa (Islam) 11 malam 12 Juni 2017 sudah masuk malam nuzulul qur’an. Walau ada pendapat mengatakan turunnya Al Qur’an jatuh saat malam Lailatul Qadr tidak menjadi persoalan yang dipertentangkan, selama masih bersatu dalam kaidah-kaidah ajaran agama Islam diharamkan terpecah belah. Itulah indahnya perbedaan membawa ummat agar tetap bersatu.

Dari sejarah nuzulul qur’an merupakan peristiwa penting akan turunnya wahyu Alloh SWT pertama kali kepada Nabi dan Rasul Muhammad SAW sekaligus menjadi pedoman hidup manusia yang memeluk agama Islam berupa kitab suci Al Qur’an sebagai penunjuk arah kebajikan dunia hingga akherat.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi besar Muhammad SAW adalah Surat Al Alaq ayat 1-5 dengan awalan kalimat iqra’ bacalah. Wahyu ini turun saat Nabi Muhammad berada di Gua Hira melalui perantara malaikat Jibril. Terlepas dari perbedaan beberapa ulama mengenai tanggal sebenarnya Nuzulul Qur’an yang dipercayakan kepada bimbingan kita Nabi Muhammad SAW memuat beberapa hikmah, diantaranya:

  1. Meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat dalam menjalankan dakwah yang penuh celaan, cemooh, siksaan bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun bertahap dari waktu ke waktu menguatkan hati Rasul menapaki jalan terjal tersebut.
  2. Tantangan dan Mukjizat dari orang-orang musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan kaum muslimin.
  3. Memudahkan hafalan dan Pemahamannya. Dengan turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin mejadi lebih mudah mengahafalkan dan memahaminya.
  4. Relevan dengan penahapan hukum dan aplikasinya Diantara hal yang membedakan mereka dengan generasi lainnya adalah sikap mereka terhadap Al-Qur’an.
  5. Menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT. Ketika Al-Qur’an turun berangsur-angsur dalam kurun lebih dari 22 hari,2 bulan, 22 tahun, kemudian menjadi rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih bahasanya, terjalin interaksi antara satu ayat dengan ayat lain bagaikan untaian mutiara, serta tidak ada pertentangan didalamnya, semakin menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar kalam ilahi, yang Maha Suci dan Maha Benar atas segala firman-Nya.

Perubahan kebudayaan seiring pesatnya perkembangan Teknologi Informasi yang mengakar di masyarakat moderen, secara fisik Kitab Suci Al Qur’an mulai ditinggalkan oleh keberadaan smartphone didalamnya memuat berbagai sosial media. Meski tersedia aplikasi Al- Qur’an format digital di dalamnya, akan tetapi pertanyaannya seberapa sering kita membaca Al- Qur’an digital, dibanding kita membuka media sosial?

Demikianlah sekelumit Nuzulul Qur’an, diturunkannya secara bertahap kepada manusia paling suci dimuka bumi  Rasulullah SAW. Wallahu a’lam bish shawab.

11 Juni 2017

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun