Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perangkat Desa Pelaku Persekusi Itu Tak Berperikemanusiaan

16 November 2017   15:02 Diperbarui: 16 November 2017   15:09 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perangkat Desa Pelaku Persekusi Pasangan Kekasih itu tak memiliki sifat perikemanusiaan.

Persekusi tehadap pasangan kekasih di Cikupa tangerang berawal ketika seorang pria (RN) mendatangi rumah kontrakan seorang wanita hendak memberikan sebungkus nasi, mereka sedang berbincang-bincang ketika warga mendadak menggerebeg. Seperti ditayangkan Liputan6, Kamis (16/11/2017), apalagi rekaman yang tak pantas itu sudah beredar luas dan menjadi konsumsi publik.

Pria berinisial RN datang ke rumah kontrakan seorang wanita berinisial MA dengan tujuan untuk memberikan nasi bungkus. Kemudian mereka berbincang-bincang didalam rumah, selanjutnya sekelompok warga mendatangi rumah dan tanpa klarifikasi dari para korban, warga yang diprovokatori RW dan RT menuduh pasangan ini berbuat asusila. Sekelompok warga lalu melakukan pemukulan dan menelanjangi keduanya penuh amarah. Kejinya, mereka berdua diarak dan rekam untuk divideokan hingga viral

Aksi main hakim sendiri ini, akibat emosional merasa kampungnya dikotori padahal perilaku perangkat desa Rt dan Rw lebih kotor dari pasangan kedua kekasih ini. Jelas aksi intimidasi ini merupakan perampasan harkat dan martabat perempuan. Pertanyaannya betulkah mereka berdua melakukan pebuatan intim?. Namun, dengan melakukan perundungan atau bully kepada kedua pasangan kekasih ini adalah biadab.

Perangkat serta warga ini tidak merasakan bagaimana perasaan dilecehkan, ketika hal tersebut menimpa anaknya barulah sadar bahwa perbuatan keduanya begitu tidak manusiawi dan lebih rendah dari pasangan kekasih ini.

Perbuatan main hakim sendiri main hakim sendiri yang dilakukan masyarakat mengekspose tubuh perempuan didepan umum sangat jauh dari kata sopan, tanpa ada alasan yang kuat. Jika kita tilik di dalam peraturan perundang-undangan kita  tidak satu perundangan pun yang melarang dua orang berlainan jenis laki-laki dan perempuan dalam usia dewasa yang tidak terikat perkawinan atau bukan pasangan sah, kemudian pergi ke suatu tempat atau diruangan berdua, emang salah!.

Tega sekali pejabat bejat ini, kenapa nggak sekalian kalian bakar hidup-hidup sampai mati, kelar sudah urusan.

Dampaknya Pasangan kekasih yang ditelanjangi, dipukuli dan diarak warga karena dituduh mesum di Cikupa, Kabupaten Tangerang itu, kini menderita trauma. Katanya warga Indonesia mengaku Pancasilais tetapi perbuatannya begitu sadis. 

16 November 2017

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun