Mohon tunggu...
Sarah Beanka
Sarah Beanka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dilan 1990? Semenarik Itukah?

26 Februari 2018   20:41 Diperbarui: 26 Februari 2018   21:14 2700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Selain Dilan, novel Dilan 1990memiliki tokoh lain yang berperan penting dalam jalannya cerita. Milea, yang menjadi sosok 'aku'. Milea adalah sudut pandang pertama pelaku utama dalam novel Dilan 1990. Milea merupakan sosok anak yang lugu dan baik. Lugunya Milea dapat terlihat dari cara dia menanggapi omongan orang lain, terlebih Dilan. Namun, dari keluguannya ini banyak pembaca yang menyukainya.

"Aku mau datang ke rumahmu," katanya tiba-tiba. "Malam ini."

Hah? Aku kaget.

"Jangan!"

"Kenapa?" dia nanya

"Ayahku galak."

"Menggigit?"

"Serius, jangan!"

"Aku tidak takut ayahmu."

"Jangan!" kataku. "Pokoknya jangan."

"Aku mau datang," katanya sambil berlalu.

"Jangan, ih!"

Tanpa sadar aku bicara agak teriak. ...(hlm. 48)

Milea juga memiliki sifat yang hangat. Ia dapat dengan mudahnya berbaur dengan orang yang baru ia kenal. Terbukti ia dapat dengan cepat menjadi dekat dengan Bunda--ibunya Dilan--dan Wati. Sebagai contoh saat Milea bertemu dengan Bunda, ia dapat dengan cepat mengubah suasana canggung yang membelit diantara mereka.

"Kamu manggil apa ke ibumu?" tanya Bunda.

"Manggil: Ibu."

"Oh... ya, itu juga bagus."

"Lia juga mau manggil Bunda," kataku. "Boleh?"

"Ke siapa? Ke ibu?" Bunda nanya sambil menunjuk dirinya

"Iya, he he he."

...(hlm. 178)

Sifat Milea yang sangat saya sukai, yaitu Milea yang berpikiran modern. Maksudnya, kebanyakan wanita yang banyak kita temui pada saat ini pastinya akan menolak jika diberi cokelat melalui penjual koran dan sebangsanya. Berbeda dengan Milea. Ketika Dilan menitipkan cokelat pemberianya ke penjual koran, tukang pos, tukang sayur, ataupun petugas PLN; Milea menerima cokelat tersebut dengan senang hati sebagai tanda ia menghargai perbuatan Dilan yang tersurat di bagian 'Rencana Penyerangan' pada novel Dilan 1990.

Dilan mungkin tidak paham dengan teori bagaimana seorang lelaki harus memperlakukan wanita, tapi apa yang dia lakukan selalu bisa membuat aku merasa istimewa dan lain daripada yang lain.(hlm. 261)

Setelah Dilan dan Milea, tokoh lain yang menurut saya memiliki peran penting dalam jalannya kisah cinta mereka berdua adalah Beni. Lain halnya dengan Dilan, Beni--mantan kekasih Milea--memiliki sifat yang terbilang cukup kasar. Baik secara bahasa dan perilakunya. Suatu hari, ia pernah dengan teganya memaki Milea hanya karena pada saat itu Milea sedang makan bersama Nandan dan Rani. Beni dengan cepatnya berspekulasi bahwa Milea sedang berduaan dengan Nandan. Sebagai buktinya dalam dialog berikut ini.

"Dasar pelacur!"

Kudengar Beni memakiku selagi aku sudah berjalan meninggalkannya.(hlm. 93)

Karena kalimat tersebut, Milea pun tidak segan-segan memutuskan hubungannya dengan Beni. Beni juga memiliki sifat serakah, ia memaksa Milea untuk tetap menjadi pacarnya. Ia sampai dengan sengaja menemui Milea di rumahnya dengan pamannya--Mas Ato--yang notabenenya merupakan seorang pengacara, di sini maksud Beni itu untuk meluruskan apa yang sudah ia lakukan pada Milea. Berikut adalah bukti jika Mas Ato ikut turun tangan dalam hubungan Beni dan Milea.

Katanya: "Beni juga manusia. Dia bisa khilaf. Mungkin Beni lagi kalut waktu itu. Atau buat Beni, Lia itu segalanya. Istimewa. Membuat Beni jadi waswas, takut diambil orang. Apalagi Beni, kan, masih muda, masih darah muda, tahu, lah, masih bergelora"

 

"Bukan Mas Ato mau belain Beni," lanjut Mas Ato. "Beni juga sudah ngaku bersalah ke Mas Ato..."

"Mas Ato sengaja datang ke Bandung, nemenin Beni. Harapan Mas Ato, Lia mau maafin Beni..."(hlm. 119-120)

 

Setelah mengenal tokoh-tokohnya, tentu kita harus mengerti bagaimana kisah Dilan dan Milea dalan novel ini berjalan. Novel Dilan 1990ini diceritakan dengan alur mundur. Sebagaimana Milea dewasa bernarasi tentang kisah cintanya bersama Dilan di Bandung.

Sejak kecil, aku tinggal di Jakarta, yaitu di daerah kawasan Sipil. Tahun 1990, ayahku dipindah tugas ke Bandung, sehingga ibuku, aku, adik bungsuku, pembantuku, dan semua barang-barang di rumah pun jadi pada ikut pindah.(hlm. 15)

Sebelumnya, aku mau cerita dulu di mana posisiku yang sekarang. Malam ini, aku sedang di ruang kerjaku bersama hot lemon tea dan lagu-lagu Rolling Stones, di kawasan Jakarta Pusat, di rumah yang aku tempati bersama suamiku sejak tahun 1997.

Mari kita mulai, dan inilah ceritanya:(hlm. 18)

Kisahnya pun bermula dari Dilan dan Milea yang bertemu di jalan menuju sekolah. Dilan yang pada saat itu meramal Milea bahwa mereka akan bertemu di kantin dan nyatanya mereka tidak bertemu sama sekali. Pada saat-saat itu, Milea belum mengetahui nama Dilan hingga pada suatu hari nama Dilan dipanggil pada saat upacara bendera karena Dilan telah melakukan sesuatu yang buruk di mata gurunya. Dari sini, Milea sedikit menaruh rasa penasarannya pada Dilan. Dilan sering sekali membuat onar untuk mendapatkan perhatian Milea. Sebagai contohnya saat ia menjatuhkan papan pembatas kelas, karena ia memanjatnya bersama Piyan hanya untuk mengintip kegiatan Milea melalui lubang ventilasi.

... selagi Ibu Sri sedang menjelaskan materi pelajaran, tiba-tiba papan pembatas kelas bagian sebelah kanan itu roboh, jatuh menimpa ke arah kami, sampai menjatuhkan papan tulis ...(hlm. 59)

Berlanjut dengan Dilan yang memberikan Milea sebuah TTS pada hari ulang tahunnya. TTS itu bukan TTS biasa, karena Dilan sudah mengisi seluruh pertanyaan yang terdapat di TTS tersebut dan Dilan menulis surat ucapan ulang tahun untuk Milea.

SELAMAT ULANG TAHUN, MILEA.

INI HADIAH UNTUKMU, CUMA TTS.

TAPI SUDAH KUISI SEMUA

AKU SAYANG KAMU

AKU TIDAK MAU KAMU PUSING

KARENA HARUS MENGISINYA.

DILAN!

(hlm. 72)

Tidak selamanya juga kisah cinta mereka berjalan dengan mulus. Setiap kisah cinta pasti tidak luput dari yang namanya orang ketiga. Di kisah cinta mereka ini, ada Nandan, Kang Adi, dan Susi yang menjadi orang ketiganya. Susi--orang yang menyukai Dilan--sudah berkali-kali mencoba untuk mendekati Dilan. Ia pernah mengajak Dilan nonton bareng di bioskop, memberi Dilan baju tidur, hingga membantu Bunda memasak di rumah Dilan. Terbukti dari percakapan Milea dan Dilan melalui telepon, saat Milea bertanya tentang Susi.

"Dia pernah datang ke rumah."

"Terus"

"Aku sembunyi. Masuk lemari."

"Cukup emang?"

"Cukup. Lemari besar."

"Terus?"

"Ngobrol sama ibuku."

"Siapa?"

"Susi."

"Terus?"

"Bantu-bantu masak di dapur, Dia mau ambil hati ibuku."(hlm. 151-152)

"Dia ngasih aku cokelat. Ngasih aku bajutidur. Ngajak nonton bioskop."(hlm. 153)

Nanda juga pernah beraksi untuk mendapatkan hati Milea. Ia memberikan Milea sebuah boneka di hari ulang tahun Milea. Tidak hanya kado, ia sampai membuat kejutan kecil-kecilan di kelasnya bersama teman-teman yang lain, yang pastinya kejutan ini dipimpin oleh Nandan. Sering kali juga ditemukan keadaan di mana Nandan merasa cemburu pada Dilan atau juga pada sikap Milea yang lebih halus di depan Dilan ketimbang di depan Nandannya sendiri. Nandan juga sering menjelek-jelekkan kepribadian Dilan di depan Milea, ia ingin Milea mengecap Dilan sebagai orang yang tidak pantas untuk di dekati. Sepenuhnya Nandan hampir berhasilmembuat Milea terpengaruh oleh kata-katanya tersebut, seperti pada potongan kalimat berikut.

..., benarkah dia suka nge-ganja seperti yang dikatakan oleh Nandan dan Dito?

Benarkah dia suka minum minuman keras, seperti yang dikatrakan oleh Nandan, Jenar, dan Rani? Benarkah dia playboy, punya banyak pacar dimana-mana, seperti yang dikatakan oleh Nandan?(hlm. 56)

Setelah diberikannya kado tersebut, Dilan menghilang begitu saja. Ini karena adanya rumor tentang Milea dan Nandan yang berpacaran. Milea merasa kesepian hari-harinya ketika Dilan tidak menyapanya sama sekali. Alhasil, Milea mengatakan pada Piyan bahwa ia tidak berpacaran dengan siapa-siapa. Lalu, mereka menjadi dekat kembali. Hingga pada suati hari Dilan bertengkar dengan Anhar, karena Anhar sudah menampar Milea. Gara-gara kejadian ini, Anhar dan Dilan hampir dipecat dari sekolahnya. Dan pada akhirnya pun Dilan dan Milea menjadi sepasang kekasih yang diresmikan dengan sebuah teks proklamasi yang telah dibubuhi tanda tangan Milea dan Dilan lengkap dengan materainya.

Proklamasi

Hari ini, di Bandung, tanggal 22 Desember 1990, Dilan dan Milea, dengan penuh perasaan, telah resmi berpacaran.

Hal-hal mengenai penyempurnaan dan kemesraan akan diselenggarakan dalam tempo yang selama-lamanya.(hlm. 327)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun