Mohon tunggu...
Sarah Beanka
Sarah Beanka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dilan 1990? Semenarik Itukah?

26 Februari 2018   20:41 Diperbarui: 26 Februari 2018   21:14 2700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tepat pada tanggal 25 Januari 2018 lalu, sebuah film yang berjudul Dilan 1990telah dirilis. Film ini merupakan salah satu film terlaris di Indonesia karena sudah sukses meraup 5.9100.000 penonton pada hari ke-27 setelah dirilis. Film Dilan 1990merupakan film yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya seorang penulis bernama Pidi Baiq. Novel ini merupakan series pertama dari Trilogi Dilan--Dilan 1990: Dia adalah Dilanku 1990, Dilan 1991: Dia adalah Dilanku 1991, dan Milea: Suara dari Dilan--yang sudah menjadi buah bibir bahkan sebelum filmnya dirilis. Novel kisah cinta dua remaja pada tahun 90-an ini, dikemas secara menarik oleh sang penulis. Kisah cinta yang sederhana namun membangkitkan jiwa-jiwa cinta yang telah mati menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembacanya.

Di sini saya akan membedah novel Dilan 1990yang bercerita tentang seorang gadis muda bernama Milea Adnan Hussein yang merupakan putri dari seorang prajurit AD. Saya akan membedahnya berdasarkan unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsiknya. Pada tahun 1990, Milea dan keluarganya pindah dari Jakarta ke Bandung karena ayahnya dipindah tugaskan. Di Bandung, Milea melanjutkan sekolahnya lagi sebagai anak kelas 11 di sebuah SMA Negeri. Milea sudah diketahui nama dan kecantikannya meskipun ia belum resmi bersekolah di sana. Di sekolah inilah Milea bertemu dengan sosok Dilan. Gaya bahasa yang digunakan pada novel ini sangatlah ringan dan kontennya pun tidak vulgar, sehingga berbagai kalangan dapat membaca novel ini.

Bertemakan percintaan, novel Dilan 1990 telah berhasil menggambarkan sikap Dilan dengan sangat baik. Di mana Dilan dikisahkan sebagai orang yang terus mengejar Milea, mulai dari Dilan yang mencoba meramal Milea, Dilan yang memberi surat cintanya untuk Milea, dan masih banyak lagi.

Dilan, orang yang selalu disebut-sebut Milea dalam novel Dilan 1990adalah sosok yang romantis. Ia adalah seorang pemuda Bandung yang memimpin sebuah geng motor. Reputasinya terbilang buruk disekolah, tetapi nyatanya ia tidak seperti apa yang orang-orang pikirkan. Disebutkan juga bahwa Dilan adalah orang yang cuek terhadap lawan jenisnya. 

Sikap cueknya seolah hilang ketika ia berada di sekitar Milea, ia berubah menjadi orang yang sangat percaya diri! Berbagai cara ia lakukan untuk mendekati Milea. Dengan kepercayaan dirinya yang tinggi bisa dibilang tidak biasa pada era itu. Karena pada normalnya, kebanyakan laki-laki pada tahun 1990-an memiliki sifat pemalu. Dilan juga kerap melakukan hal-hal konyol di depan Milea, dan lucunya Milea jadi menyukai Dilan karena sikapnya. Sebagai contoh yang terdapat pada percakapan berikut, saat Dilan menghampiri Milea dengan sepeda motornya.

Dia bertanya:

"Selamat pagi"

"Pagi," kujawab, sambil menoleh kepadanya sebentar.

"Kamu Milea, ya?"

"Eh?" kutoleh dia, memastikan barangkali aku kenal dirinya.

Nyatanya tidak, lalu kujawab:

"Iya"

"Boleh gak aku meramal?"

"Ramal?" Aku langsung heran dengan pertanyaannya. Kok meramal? Kok bukan kenalan?

"Iya," katanya. "Aku ramal, nanti kita akan bertemu di kantin."(hlm. 19-20)

Dan ternyata ramalan itu salah. Milea lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya di kelas, karena menurut Milea, apa yang sudah Dilan lakukan hanyalah sebatas omong kosong. Dilan pun tidak berhenti di sana. Dilan melanjutkan aksinya terus-menerus, seperti selalu menyapa Milea di pagi hari saat berangkat ke sekolah yang kemudian hanya dibalas Milea dengan jawaban ketus. Dilan juga sering menitipkan surat-surat cinta ke beberapa teman sekolahnya hanya untuk diberikan ke Milea. Surat-surat ini telah berhasil membuat Milea jatuh hati pada Dilan, walaupun tidak dengan cara yang cepat.

Milea, ramalanku, kita akan ketemu di kantin,ternyata salah. Maaf. Tapi, aku mau meramal lagi: Besok, kita akan bertemu.(hlm. 22)

Karena kegagalannya ini, pada malam harinya Dilan datang ke rumah Milea, tapi sayang, yang ia temui justru ayahnya Milea. Kemudian ia memutuskan untuk pulang. Dilan datang lagi keesokan harinya, Minggu, ke rumah Milea. Memberikan sebuah undangan yang berisi

'Bismillahirahmannirahiim. Dengan Rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.'

Sikapnya sangat unik dan konyol. Hal-hal yang terbilang biasa saja seperti ini, nyatanya telah membuat banyak pembaca luluh dengan sikap Dilan. Dilan juga merupakan orang yang puitis. Ia sangat menyukai sajak. Kemampuannya ini kerap kali dilakukan untuk mendekati Milea. Tak hanya itu, di kamarnya pun, Dilan memiliki buku berisi kumpulan puisi yang ia buatkan khusus untuk Milea. Tercatat bahwa buku itu memiliki empat belas puisi untuk Milea.

"Milea 1"

Bolehkah aku punya mendapat?

Ini tentang dia yang ada di bumi

Ketika Tuhan menciptakan dirinya

Kukira dia ada Maksud Pamer

Dilan, Bandung 1990

...

"Milea 2"

Katakan sekarang

Kalau kue kau anggap apa dirimu?

Roti cokelat? Roti Keju?

Martabak? Kroket? Bakwa?

Ayolah!

Aku ingin memesannya untuk malam ini

Aku mau kamu

 

Dilan, Bandung 1990

(hlm. 302)

Sebagai seorang wanita, saya sangat iri dengan Milea. Ia memiliki Dilan yang selalu mengistimewakannya. Dilan selalu melindungi Milea dan membelanya. Ini semua terbukti ketika Dilan mengetahui Anhar--teman satu geng motor Dilan--telah menampar Milea. Bagian ini adalah bagian paling klimaks di novel Dilan 1990. 

Kejadian Anhar menampar Milea ini telah membuat segala keributan yang melibatkan Dilan untuk turun tangan hingga segala konflik yang terjadi di novel Dilan 1991. Karena terlalu mengistimewakan Milea ini, Dilan hampir dikeluarkan dari sekolahnya. Ia juga sampai bertengkar dengan Anhar. Menurutnya, wanita adalah ciptaan Tuhan yang lemah dan harus selalu dilindungi. Keadaan yang tergambar di bawah ini, menyiratkan dengan jelas apa yang sudah terjadi antara keduanya.

Pakaian Anhar dan Dilan berantakan. Muka keduanya juga berdarah. Dilan dan Anhar dibawa ke ruang guru. ... (hlm. 314)

Ada juga hal lain yang menyatakan jika Dilan sangat mengistimewakan Milea. Semua itu Milea utarakan di bagian akhir cerita.

Dilan yang pernah ngirim Bi Asih untuk memijit aku agar bisa lekas pulih dari sakit. ...

Dilan yang pernah nyuruh tukang koran, tukang sayur, tukang pos, sampai petugas PLN dan tukang nasi goreng, untuk menyampaikan cokelatnya kepadaku. ...

Dilan yang pernah ngasih kado berupa buku TTS yang lebih berharga dari boneka yang termahal sekalipun. Cuma buku TTS, ya, itu sangat murah, tapi kebayang bagaimana dia harus begadang untuk mengisi jawabannya. Rasanya seperti sebuah perjuangan yang harus ia tempuh demi bisa membuat aku merasa istimewa.(hlm. 260)

Dilan juga memiliki sisi kreatif, cerdas, dan humoris saat menyampaikan kata-katanya. Ia bisa menyatukan sifat-sifatnya ini dalam waktu yang bersamaan. Karena sifatnya ini, Dilan disenangi banyak orang. Tidak hanya itu, Dilan menggunakan gaya bahasa yang ringan dan lugas saat melontarkan apa saja yang sedang ia pikirkan.

"Kamu tahu gak?"

"Tau apa?" Nandan balik nanya.

"Aku mencintai Milea?"

Nandan tersenyum sambil sekilas memandangku. Rani, Dito dan Jenar, semuanya ketawa. Mukaku pasti merah.(hlm. 43)

"Nanti, ke si Bunda bilang kita baru pulang dari Mesir, ya?"(hlm. 243)

Selain Dilan, novel Dilan 1990memiliki tokoh lain yang berperan penting dalam jalannya cerita. Milea, yang menjadi sosok 'aku'. Milea adalah sudut pandang pertama pelaku utama dalam novel Dilan 1990. Milea merupakan sosok anak yang lugu dan baik. Lugunya Milea dapat terlihat dari cara dia menanggapi omongan orang lain, terlebih Dilan. Namun, dari keluguannya ini banyak pembaca yang menyukainya.

"Aku mau datang ke rumahmu," katanya tiba-tiba. "Malam ini."

Hah? Aku kaget.

"Jangan!"

"Kenapa?" dia nanya

"Ayahku galak."

"Menggigit?"

"Serius, jangan!"

"Aku tidak takut ayahmu."

"Jangan!" kataku. "Pokoknya jangan."

"Aku mau datang," katanya sambil berlalu.

"Jangan, ih!"

Tanpa sadar aku bicara agak teriak. ...(hlm. 48)

Milea juga memiliki sifat yang hangat. Ia dapat dengan mudahnya berbaur dengan orang yang baru ia kenal. Terbukti ia dapat dengan cepat menjadi dekat dengan Bunda--ibunya Dilan--dan Wati. Sebagai contoh saat Milea bertemu dengan Bunda, ia dapat dengan cepat mengubah suasana canggung yang membelit diantara mereka.

"Kamu manggil apa ke ibumu?" tanya Bunda.

"Manggil: Ibu."

"Oh... ya, itu juga bagus."

"Lia juga mau manggil Bunda," kataku. "Boleh?"

"Ke siapa? Ke ibu?" Bunda nanya sambil menunjuk dirinya

"Iya, he he he."

...(hlm. 178)

Sifat Milea yang sangat saya sukai, yaitu Milea yang berpikiran modern. Maksudnya, kebanyakan wanita yang banyak kita temui pada saat ini pastinya akan menolak jika diberi cokelat melalui penjual koran dan sebangsanya. Berbeda dengan Milea. Ketika Dilan menitipkan cokelat pemberianya ke penjual koran, tukang pos, tukang sayur, ataupun petugas PLN; Milea menerima cokelat tersebut dengan senang hati sebagai tanda ia menghargai perbuatan Dilan yang tersurat di bagian 'Rencana Penyerangan' pada novel Dilan 1990.

Dilan mungkin tidak paham dengan teori bagaimana seorang lelaki harus memperlakukan wanita, tapi apa yang dia lakukan selalu bisa membuat aku merasa istimewa dan lain daripada yang lain.(hlm. 261)

Setelah Dilan dan Milea, tokoh lain yang menurut saya memiliki peran penting dalam jalannya kisah cinta mereka berdua adalah Beni. Lain halnya dengan Dilan, Beni--mantan kekasih Milea--memiliki sifat yang terbilang cukup kasar. Baik secara bahasa dan perilakunya. Suatu hari, ia pernah dengan teganya memaki Milea hanya karena pada saat itu Milea sedang makan bersama Nandan dan Rani. Beni dengan cepatnya berspekulasi bahwa Milea sedang berduaan dengan Nandan. Sebagai buktinya dalam dialog berikut ini.

"Dasar pelacur!"

Kudengar Beni memakiku selagi aku sudah berjalan meninggalkannya.(hlm. 93)

Karena kalimat tersebut, Milea pun tidak segan-segan memutuskan hubungannya dengan Beni. Beni juga memiliki sifat serakah, ia memaksa Milea untuk tetap menjadi pacarnya. Ia sampai dengan sengaja menemui Milea di rumahnya dengan pamannya--Mas Ato--yang notabenenya merupakan seorang pengacara, di sini maksud Beni itu untuk meluruskan apa yang sudah ia lakukan pada Milea. Berikut adalah bukti jika Mas Ato ikut turun tangan dalam hubungan Beni dan Milea.

Katanya: "Beni juga manusia. Dia bisa khilaf. Mungkin Beni lagi kalut waktu itu. Atau buat Beni, Lia itu segalanya. Istimewa. Membuat Beni jadi waswas, takut diambil orang. Apalagi Beni, kan, masih muda, masih darah muda, tahu, lah, masih bergelora"

 

"Bukan Mas Ato mau belain Beni," lanjut Mas Ato. "Beni juga sudah ngaku bersalah ke Mas Ato..."

"Mas Ato sengaja datang ke Bandung, nemenin Beni. Harapan Mas Ato, Lia mau maafin Beni..."(hlm. 119-120)

 

Setelah mengenal tokoh-tokohnya, tentu kita harus mengerti bagaimana kisah Dilan dan Milea dalan novel ini berjalan. Novel Dilan 1990ini diceritakan dengan alur mundur. Sebagaimana Milea dewasa bernarasi tentang kisah cintanya bersama Dilan di Bandung.

Sejak kecil, aku tinggal di Jakarta, yaitu di daerah kawasan Sipil. Tahun 1990, ayahku dipindah tugas ke Bandung, sehingga ibuku, aku, adik bungsuku, pembantuku, dan semua barang-barang di rumah pun jadi pada ikut pindah.(hlm. 15)

Sebelumnya, aku mau cerita dulu di mana posisiku yang sekarang. Malam ini, aku sedang di ruang kerjaku bersama hot lemon tea dan lagu-lagu Rolling Stones, di kawasan Jakarta Pusat, di rumah yang aku tempati bersama suamiku sejak tahun 1997.

Mari kita mulai, dan inilah ceritanya:(hlm. 18)

Kisahnya pun bermula dari Dilan dan Milea yang bertemu di jalan menuju sekolah. Dilan yang pada saat itu meramal Milea bahwa mereka akan bertemu di kantin dan nyatanya mereka tidak bertemu sama sekali. Pada saat-saat itu, Milea belum mengetahui nama Dilan hingga pada suatu hari nama Dilan dipanggil pada saat upacara bendera karena Dilan telah melakukan sesuatu yang buruk di mata gurunya. Dari sini, Milea sedikit menaruh rasa penasarannya pada Dilan. Dilan sering sekali membuat onar untuk mendapatkan perhatian Milea. Sebagai contohnya saat ia menjatuhkan papan pembatas kelas, karena ia memanjatnya bersama Piyan hanya untuk mengintip kegiatan Milea melalui lubang ventilasi.

... selagi Ibu Sri sedang menjelaskan materi pelajaran, tiba-tiba papan pembatas kelas bagian sebelah kanan itu roboh, jatuh menimpa ke arah kami, sampai menjatuhkan papan tulis ...(hlm. 59)

Berlanjut dengan Dilan yang memberikan Milea sebuah TTS pada hari ulang tahunnya. TTS itu bukan TTS biasa, karena Dilan sudah mengisi seluruh pertanyaan yang terdapat di TTS tersebut dan Dilan menulis surat ucapan ulang tahun untuk Milea.

SELAMAT ULANG TAHUN, MILEA.

INI HADIAH UNTUKMU, CUMA TTS.

TAPI SUDAH KUISI SEMUA

AKU SAYANG KAMU

AKU TIDAK MAU KAMU PUSING

KARENA HARUS MENGISINYA.

DILAN!

(hlm. 72)

Tidak selamanya juga kisah cinta mereka berjalan dengan mulus. Setiap kisah cinta pasti tidak luput dari yang namanya orang ketiga. Di kisah cinta mereka ini, ada Nandan, Kang Adi, dan Susi yang menjadi orang ketiganya. Susi--orang yang menyukai Dilan--sudah berkali-kali mencoba untuk mendekati Dilan. Ia pernah mengajak Dilan nonton bareng di bioskop, memberi Dilan baju tidur, hingga membantu Bunda memasak di rumah Dilan. Terbukti dari percakapan Milea dan Dilan melalui telepon, saat Milea bertanya tentang Susi.

"Dia pernah datang ke rumah."

"Terus"

"Aku sembunyi. Masuk lemari."

"Cukup emang?"

"Cukup. Lemari besar."

"Terus?"

"Ngobrol sama ibuku."

"Siapa?"

"Susi."

"Terus?"

"Bantu-bantu masak di dapur, Dia mau ambil hati ibuku."(hlm. 151-152)

"Dia ngasih aku cokelat. Ngasih aku bajutidur. Ngajak nonton bioskop."(hlm. 153)

Nanda juga pernah beraksi untuk mendapatkan hati Milea. Ia memberikan Milea sebuah boneka di hari ulang tahun Milea. Tidak hanya kado, ia sampai membuat kejutan kecil-kecilan di kelasnya bersama teman-teman yang lain, yang pastinya kejutan ini dipimpin oleh Nandan. Sering kali juga ditemukan keadaan di mana Nandan merasa cemburu pada Dilan atau juga pada sikap Milea yang lebih halus di depan Dilan ketimbang di depan Nandannya sendiri. Nandan juga sering menjelek-jelekkan kepribadian Dilan di depan Milea, ia ingin Milea mengecap Dilan sebagai orang yang tidak pantas untuk di dekati. Sepenuhnya Nandan hampir berhasilmembuat Milea terpengaruh oleh kata-katanya tersebut, seperti pada potongan kalimat berikut.

..., benarkah dia suka nge-ganja seperti yang dikatakan oleh Nandan dan Dito?

Benarkah dia suka minum minuman keras, seperti yang dikatrakan oleh Nandan, Jenar, dan Rani? Benarkah dia playboy, punya banyak pacar dimana-mana, seperti yang dikatakan oleh Nandan?(hlm. 56)

Setelah diberikannya kado tersebut, Dilan menghilang begitu saja. Ini karena adanya rumor tentang Milea dan Nandan yang berpacaran. Milea merasa kesepian hari-harinya ketika Dilan tidak menyapanya sama sekali. Alhasil, Milea mengatakan pada Piyan bahwa ia tidak berpacaran dengan siapa-siapa. Lalu, mereka menjadi dekat kembali. Hingga pada suati hari Dilan bertengkar dengan Anhar, karena Anhar sudah menampar Milea. Gara-gara kejadian ini, Anhar dan Dilan hampir dipecat dari sekolahnya. Dan pada akhirnya pun Dilan dan Milea menjadi sepasang kekasih yang diresmikan dengan sebuah teks proklamasi yang telah dibubuhi tanda tangan Milea dan Dilan lengkap dengan materainya.

Proklamasi

Hari ini, di Bandung, tanggal 22 Desember 1990, Dilan dan Milea, dengan penuh perasaan, telah resmi berpacaran.

Hal-hal mengenai penyempurnaan dan kemesraan akan diselenggarakan dalam tempo yang selama-lamanya.(hlm. 327)

 

Latar tempat yang diambil di novel Dilan 1990adalah kota Bandung. Beberapa tempat lainnya yang diambil adalah Sekolah, Warung Bi Eem, rumah Milea, rumah Dilan, dan beberapa jalan di Bandung yang tidak dijelaskan secara spesifik.

Warung Bi Eem

Lekas-lekas kumasukkan buku novel yang sedang kubaca dan langsung pergi menuju warung Bi Eem...

Di warung Bi Eem ada Anhar yang sedang ngobrol serius dengan Piyan. Ada juga dua orang lainnya tapi aku tidak mengenalnya.(hlm. 142)

Sekolah

Hari Senin, pada saat upacara bendera, Dilan ikut upacara bendera, tapi dia masuk barisanku. (hlm. 166)

Rumah Dilan

Aku terus membisu, sampai tiba di rumah yang ada mobil Nissan Patrolnya. Itu mobil Si Bunda, aku langsung yakin kalau itu adalah asli rumah Dilan.

Ada seekor anjing menggonggong ketika aku turun dari motor ...(hlm. 247)

Rumah Milea

Habis Dilan nelepon, aku tiduran di kursi. Tadinya mau nelepon Beni, tapi dia pasti belum pulang dari sekolah ...(hlm. 132)

Latar waktu yang digunakan pada novel Dilan 1990sama seperti judulnya, yaitu tahun 1990-a. Era tahun 1990-an bisa dilihat dari kebiasaan Dilan yang menelepon Milea melalui telepon umum, karena pada saat itu belum ada telepon genggam yang seperti sekarang ini.

Dilan memang nelepon menggunakan telepon umum.(hlm. 130)

Latar waktu lain yang dapat dilihat adalah cerita ini mengisahkan bahwa Milea dan Dilan sama-sama bersekolah di kelas 11 SMA yang terjadi pada bulan Desember seperti yang tertera di teks proklamasi buatan Dilan.

Setelah membahas unsur intrinsik yang terkandung dalam novel Dilan 1990,saya akan melanjutkannya dengan unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel Dilan 1990. Menurut saya, Dilan 1990merupakan sebuah mahakarya yang berhasil Pidi Baiq luncurkan. Novel ini sudah menyihir pola pikir remaja wanita di Indonesia dalam menilai seorang laki-laki, dominannya mereka pasti menginginkan pacar seperti Dilan. Lantas, siapakah Pidi Baiq ini?

Pidi Baiq, lahir di Bandung, Jawa Barat pada 8 Agustus 1972. Ia adalah seniman multitalenta asal Indonesia. Dia adalah penulis novel dan buku, dosen, ilustrator, komikus, musisi dan pencipta lagu. Namanya mulai dikenal melalui grup band The Panas Dalam yang didirikan tahun 1995. Pidi Baiq semakin dikenal para pecinta karya sastra khususnya bergenre humor melalui karyanya berjudul Dilan 1990: Dia adalah Dilanku tahun 1990 terbit tahun 2014, Dilan 1991: Dia adalah Dilanku Tahun 1991 terbit tahun 2015 dan Milea: Suara dari Dilan terbit tahun 2016. Selain ketiga karya di atas, Pidi Baiq juga memiliki karya-karya novel yang lain seperti:

Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan terbit tahun 2008.

Drunken Molen: Kumpulnya Kisah Tidak Teladan terbit tahun 2008.

Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Non Teladan terbit tahun 2009.

Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan terbit tahun 2009.

Al-Asbun Manfaatulngawur terbit tahun 2010.

At-Twitter: Google Menjawab Semuanya Pidi Baiq Menjawab Semaunya terbit tahun 2012.

S.P.B.U: Dongeng Sebelum Bangun terbit tahun 2012.

Pidi Baiq ini merupakan sesosok orang yang humoris, sifatnya ini juga kerap kali dapat kita temui dalam diri Dilan. Sadar ataupun tidak, tanggal lahir Dilan dan Pidi Baiq juga memiliki kesamaan paa tanggal dan bulannya. Jadi, secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa Pidi Baiq menjadikan Dilan sebagai sosok cerminannya. Pidi Baiq menuliskan novel Dilan 1990 dengan gaya bahasanya yang ringan, hal ini membuat novelnya dapat dinikmati oleh kalangan mana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun