Mohon tunggu...
Sarah Nur Almaas
Sarah Nur Almaas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Be kind and be happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anjuran Beribadah Menurut Hikayat Uroe Asyura

24 Oktober 2022   18:20 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:25 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bulan Muharram dianggap sebagai bulan penting bagi umat Islam karena pada bulan terserbut, terdapat beberapa kejadian penting yang dialami oleh pada nabi berdasarkan cerita dalam kita suci Al-Qur’an.

Pada bulan Muharram umat Islam di Indonesia selalu merayakan dengan beragam cara, tradisi dan kearifan lokal masing-masing. Cara-cara unik sering dilakukan untuk merayakan dan memuliakan hari Asyura tersebut, sesuai dengan adat budaya dan kearifan masyarakat setempat.

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita untuk mensyukuri dan merenungi segala kejadian yang terjadi di masa lampau. Salah satu anjuran beribadah yang sering kita ketahui saat memasuki bulan Muharram ialah melakukan puasa Asyura, puasa sunah (tidak wajib dilakukan namun tetap dianjurkan) yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram untuk menghapus dosa setahun sebelumnya.

Masyarakat Aceh menyebut 10 Muharram sebagai uroe Asyura (artinya: hari kesepuluh Asyura), dan bulan Muharram dalam adat Aceh disebut dengan bulan Asan Usen (Hasan dan Husain). Penyebutan itu merujuk pada peristiwa gugurnya Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad saw. pada 10 Muharram 61 H (10 Oktober 680 M) di Padang Karbala.

Adat Aceh memiliki pelaksanaan tersendiri di hari Asyura, yakni adat Tamiang diselenggarakan upacara kenduri dengan mengusap kepala anak yatim pada 10 hari bulan Muharram. Cara memuliakan hari Asyura dan bulan Asyura di Aceh tidak terlepas dari adanya berbagai hikayat-hikayat Aceh tempo dulu dalam bahasa Aceh.

Hikayat Asan Usen, Hikayat Muhammad Hanafiah dan Hikayat Nur Muhammad merupakan tiga naskah utama dalam bentuk hikayat bahassa Aceh yang membahas ketokohan cucu Nabi Muhammad yang sudah menjadi bacaan umum dikalangan masyarakat Aceh. Dalam hikayat Uroe Asyura ini hanya menamapilan dalil, argumen serta cerita yang lebih komprehensif dan non-fiksi. Ada beberapa anjuran beribadah menurut hikayat uroe Asyuro dalam memasuki bulan Muharram.

1. Puasa Sunnah Asyura

Puasa sunnah Asyura merupakan anjuran Rasullah saw. dan telah dilakukan oleh penganut agama Samawi sebelum kedatangan Islam pada hari kesepuluh Muharram. Menurut riwayar hadisr Rasulullah saw. bahwa asal usul Asyura adalah bentuk peribadatan, bukanlah perayaan ataupun peringatan.

2. Mandi Sunnah Asyura

Pada hari Asyura, tujuan mandi sunnah adalah membersihkan atau mensucikan diri yang disertai dengan amalan-amalan sunnah lainnya seperti salat dan zikir. Dalam hikayat ini dianjurkan juga bahwa setelah mandi untuk memakai wewangian tradisional yang diolah secara tradisional untuk dilumuri di tubuh saat mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun