Mohon tunggu...
Sarah Br Pardede
Sarah Br Pardede Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - taruna

taruna poltekip tingkat 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkuat Wawasan Nusantara dalam Menghadapi Dinamika Geopolitik Global

13 Mei 2024   11:24 Diperbarui: 13 Mei 2024   11:53 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki posisi strategis yang sangat penting dalam lanskap geopolitik global. Dengan wilayah yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas kawasan dan menjadi penyeimbang kekuatan di antara negara-negara besar. Dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang semakin kompleks, memperkuat wawasan Nusantara menjadi sangat penting untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.

Wawasan Nusantara merupakan konsep yang diperkenalkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1967. Konsep ini menekankan pentingnya memandang Indonesia sebagai satu kesatuan utuh, baik dari segi wilayah, bangsa, maupun aspirasi nasional. Wawasan Nusantara menjadi landasan bagi Indonesia dalam mengelola wilayah maritim yang luas, menjaga keamanan nasional, dan memperkuat integrasi nasional.

Dalam konteks geopolitik global saat ini, wawasan Nusantara memiliki relevansi yang sangat tinggi. Persaingan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Cina, dan Rusia semakin meningkat, terutama di kawasan Indo-Pasifik yang strategis. Menurut laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 2022, Indo-Pasifik menjadi prioritas utama dalam strategi pertahanan nasional Amerika Serikat karena kawasan ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keamanan nasional dan ekonomi global.

Di tengah persaingan kekuatan global ini, Indonesia harus memperkuat wawasan Nusantara untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya. Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah potensi konflik di Laut Cina Selatan. Sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan diklaim oleh Cina, namun tumpang tindih dengan klaim negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat sembilan wilayah perairan Indonesia yang tumpang tindih dengan klaim Cina di Laut Cina Selatan.

Untuk menjaga kedaulatan wilayah maritimnya, Indonesia harus tegas dalam menegakkan wawasan Nusantara. Langkah-langkah seperti meningkatkan patroli keamanan laut, memperkuat armada angkatan laut, dan menegakkan hukum laut internasional menjadi sangat penting. Indonesia juga harus aktif terlibat dalam diplomasi regional dan global untuk mencari solusi damai dalam sengketa Laut Cina Selatan.

Selain tantangan di Laut Cina Selatan, Indonesia juga menghadapi ancaman keamanan lain seperti terorisme, kejahatan lintas negara, dan ancaman siber. Dalam menghadapi ancaman-ancaman ini, wawasan Nusantara memberikan landasan bagi Indonesia untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh dan meningkatkan kerjasama keamanan regional maupun internasional.


Memperkuat wawasan Nusantara juga penting untuk menjaga integrasi nasional Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan beragam suku, budaya, dan bahasa, Indonesia menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut laporan Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa dan 714 bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan.

Dalam menghadapi tantangan ini, wawasan Nusantara menjadi pengikat yang mempersatukan seluruh komponen bangsa Indonesia. Dengan memahami dan menginternalisasi wawasan Nusantara, setiap warga negara Indonesia akan memiliki rasa kebangsaan yang kuat dan komitmen untuk menjaga kesatuan wilayah dan bangsa Indonesia.

Selain itu, wawasan Nusantara juga menjadi landasan bagi Indonesia dalam membangun kekuatan maritim nasional. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, mencakup lebih dari 17.000 pulau dan 92.000 kilometer garis pantai. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, luas wilayah laut Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi, atau sekitar 70 persen dari total wilayah Indonesia.

Untuk memanfaatkan potensi maritim ini secara optimal, Indonesia harus memperkuat kekuatan angkatan lautnya, mengembangkan industri maritim, dan meningkatkan konektivitas antar pulau. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia, seperti yang dicita-citakan dalam visi poros maritim dunia yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang semakin kompleks, memperkuat wawasan Nusantara menjadi kunci bagi Indonesia untuk menjaga kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasional. Wawasan Nusantara memberikan landasan bagi Indonesia untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh, memperkuat integrasi nasional, dan mengembangkan kekuatan maritim sebagai poros maritim dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun