Mohon tunggu...
Sarah Arya
Sarah Arya Mohon Tunggu... MedStud FK Undip 2019

Welcome.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meniliki Sejarah Desa Kalikayen Melalui Situs Pemakaman Imam Daim dan Sendang Sentul

25 Desember 2021   19:59 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:13 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah tidak terasa musim libur telah tiba.Ingin Berlibur tapi bosan dengan wisata pemandangan yang itu-itu saja.. Tetapi apakah kamu terpikir dan memiliki rencana untuk mengadakan wisata religi? Yuk, berkunjung ke Desa Kalikayen! Desa yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah ini. Wisata religi sendiri adalah kegiatan wisata ke tempat-tempat yang memiliki makna khusus, biasanya berupa tempat ibadah, makam ulama atau situs-situs kuno yang memiliki kelebihan, kelebihan ini misalnya di lihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan atau keunggulan arsitektur bangunan. Nah, seperti definisinya, ada salah satu tempat wisata religi menarik yang patut kamu kunjungi jika kamu berkunjung ke Desa Kalikayen. Mari, berkunjung ke Situs Pemakaman Imam Daim dan Sendang Sentul di Desa Kalikayen!

Yang pertama dan yang paling utama adalah Situs Pemakaman Imam Daim. Situs Pemakaman Imam Daim adalah salah satu situs pemakaman yang ada di Desa Kalikayen. Bukan tanpa alasan situs pemakaman ini dinamai Makam Imam Daim. Di pemakaman tersebut lah mejadi tempat peristirahatan terakhir dari penemu dari nama Desa Kalikayen. Sebenarnya sangat menarik jika bisa mengetahui sejarah dan asal'usul dari nama Desa Kalikayen. Imam Daim seorang tokoh yang berasal dari Kadipaten Ponorogo. Beliau putra dari Bhatoro Kathong (Adipati Ponorogo I ). Imam Daim sedang melakukan perjalanan ke Kerajaan Demak, Imam Daim beserta 3 (tiga) pengawalnya yaitu Kyai Sentono, Kyai Thosari dan Kyai Sentul melewati sebuah Desa. Imam Daim beserta pengawalnya singgah sementara waktu di desa tersebut. Sebelum melanjutkan perjalanannya Imam Daim menancapkan pusakanya yang bernama Kyai Kayun,dan secara serta merta bukit tersebut gugruk dan puncak bukit tersebut ternyata terlempar ke arah utara di sebelah timur perkampungan tersebut, tepatnya di tengah-tengah persawahan. Maka Imam Daim memberi nama kampung itu dengan nama Kalikayun,yang akhirnya pada tahun 1875 disebut Desa Kalikayen, sesuai yang terdaftar dalam wilayah Pemerintahan Kab. Semarang. Akhirnya Imam Daim bersama Kyai Sentul singgah sementara di kampung tersebut. Kemudian Imam Daim melanjutkan perjalanan ke Kerajaan Demak, sedang Kyai Sentul menikah dengan gadis desa tersebut yang bernama Senah dan menetap untuk selamanya.

Jika melihat dari siapa sosok Imam Daim, pastinya situs pemakaman tersebut adalah situs pemakaman yang sangat di jaga oleh masyarakat Desa Kalikayen. Masyarakat desa sering kali melakukan kunjungan ziarah ke Makam Imam Daim terutama di hari-hari besar Islam. Tidak hanya masyarakat desa, pastinya masyarakat dari luar desa pun boleh melakukan kunjungan ziarah ke Situs Pemakaman Imam Daim. Kunjungan ke situs pemakaman pastinya dengan adab saat berziarah pada umumnya, yaitu dengan niat yang baik (lebih bagus jika diniatkan untuk beribadah), dalam keadaan bersuci (dalam keadaan berwudhu dan tidak haid bagi yang perempuan, membaca do'a-do'a. Jika tidak sempat mengambil wudhu dari rumah atau sebelum berkunjung, jangan khawatir. Di sebelah situs pemakaman terdapat mushola di mana kamu bisa mengambil wudhu di sana serta melaksanakan ibadah sholat. Selain itu, disarankan untuk menjaga tata krama dan kesopanan di dalam maupun sekitar area pemakaman.

Wahh.. ternyata menarik sekali yaa wisata religi yang ada di Desa Kalikayen! Eits, tapi ada lagi loh salah satu kunjungan yang tidak afdol kalau kamu tidak kunjungi kalau pergi ke Makam Imam Daim. Yapp, benarr. Kunjungan tersebut adalah Sendang Sentul. Situs yang berjarak hanya 50 meter sering kali disebutkan satu paket kunjungan wisata religi di Desa Kalikayen.

dok.pri
dok.pri

Seperti namanya, yang dimana kata 'sendang' berarti kolam untuk menampung mata air. Tidak heran jika terdapat beberapa titik penampungan mata air di Desa Kalikayen karena letaknya di kawasan lembah yang dikelilingi oleh pegunungan. Sendang Sentul menjadi salah satu sendang yang dijaga keberadaannya karena sering menjadi kunjungan para peziarah Situs Makam Imam Daim. Kolam dikelilingi oleh tembok setinggi 2 meter dan terdapat dua pintu masuk, yaitu pintu masuk untuk laki-laki dan pintu masuk untuk perempuan. Sendang tersebut seringkali digunakan sebagai tempat pemandian dan berendam kala setelah berkunjung ke Situs Pemakaman Imam Daim.

Jika kamu ingin berkunjung ke Sendang Sentul pastinya bisa banget dong. Tapi aku sarankan untuk berkunjung di saat musim kemarau. Saat musim penghujan, sendang jarang dikunjungi dikarenakan mata air yang kotor sehingga air yang kotor lah yang tertampung di Sendang Sentul. Ini tidak hanya terjadi di Sendang Sentul, tapi di seluruh sumber mata air dan sendang serta tidak hanya di Desa Kalikayen. Tenang saja, setelah musim penghujan selesai, warga akan bergotong royong untuk membersihkan dan menguras air kolam di sendang, sehingga di kemudian hari bisa untuk dikunjungi masyarakat desa maupun luar desa.

Bagaimana? Tertarik berwisata religi dengan mengunjungi Desa Kalikayen? Yuk berkunjung ke Desa Kalikayen dan kita bersama-sama kembangkan sektor pariwisata Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun