Mohon tunggu...
Sarah Tsaqqofa
Sarah Tsaqqofa Mohon Tunggu... -

I am Food Scientist, Market Researcher, Point Guard (basket ball), supporter (badminton), love writing and Reading =)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum

22 Februari 2013   04:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

--Saya Repost tulisan ini lagi karena entah mengapa tulisan yang sama sebelumnya tidak bisa diakses lagi.. Semoga bermanfaat-

“Menghafal Al-Qur’an itu Semudah Tersenyum…”


Sebuah kalimat di spanduk yang membuatku terhenyak.. Kalimat tersebut kudapati saat hendak berpergian menggunakan angkot di kota Bogor. Ajakan luar biasa dari salah seorang Ustadz yang terkenal di televisi, ajakan untuk menghafal Al-Qur’an.. Aku lupa siapa ustadznya, kemungkinan besar Ustadz Arifin Ilham atau Yusuf Mansyur.. Entahlah.. (Akhir2 ini baru aku tau kalo itu ternyata metode Kauny Quantum Memory dari Ustadz Bobby Herwibowo) Yang pasti, kalimat dalam spanduk itu sempat membuatku berpikir. Apakah iya? Ah, apakah semudah itu menghafalkan Al-Qur’an? Semudah tersenyum? Mungkinkah?

Sebenarnya, jujur sih.. menjadi seorang penghafal Al-Qur’an bukanlah cita-citaku sejak dulu. Karena aku yakin hal itu mustahil bagiku.. Aku merasa hal itu mustahil hingga aku diizinkan Allah SWT (Alhamdulillah) untuk bertemu dengan para penghafal Al-Qur’an dan teracuni canduan ini.. Meski seluruh kitab dan buku di dunia ini ditenggelamkan ke dalam lautan, hanya akan ada satu buku yang kembali, yakni Al-Qur’an, karena banyak orang yang menghafalkannya.. Banyak orang (mungkin termasuk aku juga dahulu), bertanya2:

“Sepenting apa sih menghafal Al-Qur’an? Wong baca aja masih nggak bener kayak gini? Yang penting bacaan Qur’an udah cukup buat sholat, at least kulhuwalloh, Al-Falaq sama An-Naas deh, ya nggak? Yang penting ya Qur’an tuh diamalkan.. ngapalin mah nggak perlu, kan udah ada Qur’annya.. buat apa?”

Mungkin kau bertanya2 seperti pertanyaan2ku dahulu.. Ya, untuk apa tujuan mereka menghafalkan Al-Qur’an?

Ustadzku pernah mengajarkan padaku, bahwa keutamaan menghafal Al-Qur’an adalah:

1. Menjadi Keluarga Allah di bumi

Keluarga. Arti harfiah dari keluarga adalah orang terdekat yang paling dicintai dan diutamakan untuk ditolong saat mereka butuh pertolongan. Begitu juga dengan orang2 yang menghafal Al-Qur’an. Mereka menjadi keluarga Allah di bumi. Siapa sih yang nggak mau dicintai dan diutamakan saat kita butuh pertolongan? Itulah mereka, para keluarga Allah..

2. Syahid

Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghapal dan ahli Al Quran saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan  sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al Quran. Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari,  kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun