Pedagogik atau ilmu pendidikan yang diberikan setidaknya merupakan pengetahuan dasar bagaimana cara mendidik anak sehingga akan ada benang merah kesepahaman tentang pentingnya sekolah dari keluarga.
Masyarakat merupakan pengguna dari lulusan pendidikan merupakan penentu bagaimana kehidupan sosial siswa. Selama ini di Indonesia, tingginya tingkat pendidikan seseorang belum tentu akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baiik dari seseorang yang tingkat pendidikan berada di bawahnya. Hal tersebut dikarenakan ketidakseimbangan antara ouput pendidikan dengan ketersediaan lapangan kerja.Â
Namun, yang menjadi point saya di sini adalah bagaimana mengubah framing masyarakat bahwa tingginya pendidikan seseorang akan memberikan peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih secara finansial sehingga dapat meningkatkan sosial ekonomi.Â
Selama ini, jika sekolah tidak memberikan dampak yang signifikan tehadap perubahan kehidupan seseorang dari segi ekonomi, masyarakat akan menganggap bahwa sekolah bukanlah hal yang penting. Yang terpenting adalah bagaimana membesarkan anak, anak bekerja dan menghasilkan uang sendiri, kemudian membentuk keluarga baru.Â
Penghargaan terhadap ijazah seseorang masih kurang di Indonesia sehingga sekali lagi jika sekolah dan keluarga berupaya keras untuk menyekolahkan anaknya namun kenyataan di masyarakat ia menunjukkan kehidapan yang tidak lebih baik dari seseorang yang tidak bersekolah dengan hidup yang lebih mapan maka tripusat pendidikan akan terputus, tidak ada koherensi.Â
Oleh karena itu, sistem pendidikan di Indonesia harus menciptakan lulusan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan siap menjadi makhluk sosial sehingga dapat menjawab tantangan di abad 21, tentunya untuk berada di titik tersebut dibutuhkan kepedulian dan dorongan dari keluarga terhadap pendidikan.Â
Jika lulusan pendidikan dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan tingkat pendidikannya maka akan terjadi perubahan paradigma di dalam masyarakat bahwa pendidikan dapat merubah peradaban.Â
Bukankah Indonesia merdeka karena kebangkitan kaum terpelajar yang saat itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bukan tidak mungkin dengan jumlah siswa saat ini, melahirkan kaum terdidik dengan penguatan tripusat pendidikan ke depannya Indonesia memiliki kekuatan besar untuk menjadi negara maju. Bukan kuantitas yang menjerat kita, tapi perubahan paradigma kualitas tentang pendidikan.