Mohon tunggu...
SARAH QONITA WATRA
SARAH QONITA WATRA Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Andalas

Menulis adalah salah satu hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gaya Hidup Sehat Ala Mahasiswa

2 Oktober 2025   20:15 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:17 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah kamu merasa mengantuk sepanjang kelas padahal baru jam sembilan pagi? Atau tiba-tiba sakit kepala karena lupa makan akibat tugas yang menumpuk? Itu tanda klasik gaya hidup mahasiswa mulai tidak teratur. Fenomena ini sejatinya berakar dari pola hidup yang kurang sehat. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana penerapan gaya hidup sehat yang baik dan benar bagi mahasiswa.

Gaya hidup sehat menunjukkan bagaimana cara seseorang mengelola kesehariannya agar tubuh dan pikiran seimbang. Bentuknya sederhana, mulai dari menjaga asupan makanan, pola tidur yang cukup, olahraga rutin, hingga manajemen stres yang baik. Mengapa gaya hidup sehat penting bagi mahasiswa? Karena mahasiswa membutuhkan tubuh yang segar dan bugar untuk menjalani aktivitas yang sangat padat baik di kampus maupun di luar kampus. Hal tersebut penting disebabkan gaya hidup sehat berpengaruh langsung terhadap energi, fokus, dan mental mereka. 

Bagi mahasiswa, ini bukan hanya teori semata, melainkan kebutuhan wajib dan mutlak untuk segera direalisasikan. Masa kuliah penuh dengan tuntutan akademik, kegiatan organisasi hingga aktivitas sosial yang menyita tenaga dan waktu. Seperti yang dikatakan oleh World Health Organization (WHO, 2020) kesehatan bukan hanya berarti bebas penyakit, melainkan juga kondisi sejahtera secara fisik, mental, dan sosial. Oleh karena itu, pola hidup sehat harus menjadi prioritas nyata, bukan sekadar wacana.

Masa perkuliahan dapat digambarkan sebagai masa pancaroba. Mengapa demikian? Karena mahasiswa dituntut untuk jauh lebih mandiri dalam mengatur hidupnya. Tidak sedikit mahasiswa perantau harus menata sendiri rutinitasnya tanpa pengawasan orang tua. Situasi ini mengakibatkan timbul gaya hidup yang kurang sehat, misalnya tidur larut malam karena menyelesaikan tugas, pola makan yang berantakan dan konsumsi makanan cepat saji, hingga tidak sempat berolahraga. Faktanya, kebiasaan buruk ini dapat menjadi bom waktu bagi kesehatan mahasiswa yang kapan saja bisa meledak tanpa kita sadari.

Lalu, apa sebenarnya manfaatnya bagi mahasiswa untuk mengadopsi gaya hidup sehat? Ada empat komponen utama yang dapat diidentifikasi dalam hal pola hidup sehat mahasiswa.  Pertama dan yang terutama adalah pola makan.  Mie instan, gorengan, atau fast food sering menjadi pilihan praktis bagi mahasiswa karena murah dan praktis. Padahal, tubuh membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Membiasakan sarapan, mengurangi makanan tinggi lemak, dan makan lebih banyak buah, sayur, dan air putih jauh lebih baik daripada makan makanan cepat saji yang hanya mengenyangkan sesaat.  

Kedua, kebiasaan yang tak kalah penting adalah pola tidur. Begadang sering menjadi “teman setia” mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau sekadar menonton film. Padahal, tidur selama enam hingga delapan jam setiap malam terbukti meningkatkan konsentrasi, daya ingat, serta kestabilan emosi (National Sleep Foundation, 2019). Tanpa tidur cukup, mahasiswa lebih mudah sakit dan sulit fokus.

Untuk kebiasaan yang ketiga yaitu aktivitas fisik. Banyak mahasiswa merasa tidak punya waktu untuk berolahraga. Padahal, justru latihan berat tidak selalu diperlukan. Aktivitas-aktivitas sederhana seperti berjalan kaki ke kampus, bersepeda, atau berolahraga di luar kelas juga menyehatkan. Olahraga ringan tapi teratur tidak sebanding dengan olahraga berat tapi jarang dilakukan.  

Kebiasaan yang keempat adalah mengendalikan stres. Biasanya, stres bagi mahasiswa dapat berasal dari masalah akademik, tekanan sosial maupun tuntutan dari diri sendiri, dan jika tidak dikelola, akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Hal yang dapat dilakukan adalah membuat prioritas, menggunakan metode belajar seperti teknik pomodoro, menulis jurnal, atau meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman, mahasiswa dapat mengurangi stres.

Apa yang terjadi jika mahasiswa mengabaikan gaya hidup sehat? Efeknya dapat dirasakan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, mahasiswa akan lebih mudah lelah, kesulitan berkonsentrasi, dan rentan terkena penyakit ringan seperti flu atau maag. Begadang terus-menerus membuat tubuh tidak punya cukup waktu untuk memulihkan energi, sementara pola makan sembarangan menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, mahasiswa sering kali tidak melakukan yang terbaik di kelas atau dalam kegiatan organisasi. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan masalah serius dalam jangka panjang. Makan makanan cepat saji dan tidak cukup berolahraga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Selain itu, kurang tidur dan ketidakmampuan mengatasi stres dapat menyebabkan kecemasan atau depresi. 

Bagaimana mahasiswa dapat menjalani gaya hidup sehat meskipun sibuk? Kuncinya adalah mengambil langkah-langkah kecil dan konsisten. Di sisi individu, mahasiswa dapat memulai dengan membawa bekal sehat dari rumah, menetapkan jam tidur teratur, dan menyelipkan aktivitas fisik sederhana setiap hari minimal 15 menit. Di sisi kampus dapat menyediakan dukungan berupa kantin sehat, fasilitas olahraga, maupun seminar kesehatan. Sementara itu di sisi sosial, berkolaborasi dengan teman sebaya juga penting. Mahasiswa bisa saling mengingatkan, membentuk komunitas sehat, serta menjadi teman belajar.

Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk menjalani gaya hidup sehat. Empat elemen utama yakni manajemen stres, aktivitas fisik, pola makan, dan tidur sangat memengaruhi kesehatan, konsentrasi, dan prestasi akademik mahasiswa. Mengabaikan pola hidup sehat akan menyebabkan masalah fisik dan mental dalam jangka pendek dan panjang. Akibatnya, mahasiswa harus mulai belajar melakukan tindakan sederhana secara konsisten, dan kampus harus menyediakan lingkungan yang mendukung. Gaya hidup sehat akan membuat mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan di kampus dan membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan setelah lulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun