Mohon tunggu...
Sara ImbaisupBusiara
Sara ImbaisupBusiara Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 PWK UNEJ 19

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemiskinan yang Sesungguhnya di Masyarakat Desa

22 Oktober 2019   22:18 Diperbarui: 22 Oktober 2019   22:33 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemiskinan dari kata dasar miskin yaitu suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan,dan kesehatan. Kemiskinan terjadi karena kurangnya alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap terhadap alat kesejahteraan individu atau kelompok.

Kemiskinan menjadi suatu ancaman bagi sebuah negara berkembang seperti Indonesia yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi negara maju. Sehingga banyak cara dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Negara untuk mengurangi tingkat kemiskinan dalam negera.

Tetapi tidakkah sejak dulu kemiskinan itu tetap ada dan semakin meningkat berjalannya waktu setiap tahunnya bertambah tingkat kemiskinan di Indonesia. Dalam sebuah berita dari CNBC Indonesia mengatakan pasalnya  saat ini Indonesia telah masuk dalam golongan negara berpenghasilan menegah-bawah.

Tetapi  Indonesia harus di sandingkan dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan bukanya yang seharusnya dengan negara berpenghasilan menengah-bawah. Sering dikatakan bahwa penyebab dari kemiskinan yaitu penganggguran dan karena jumlah penduduk yang tinggi.

Tingkat pengangguran di Indonesia setiap tahunnya meningkat dan baru-baru ini  terjadi perubahan di tahun-tahun terakhir ini tentang presentasi pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia sudah tinggal 5,01% (per Februari 2019).

TPT sendiri merupakan perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah total angkatan kerja sehingga Indonesia boleh berbangga atas kebersahilan pencapaian ini karena merupakan suatu perubahan mendapat angka pengangguran terendah dalam sejarah Indonesia.

Tetapi sebenarnya tingkat pengangguran Indonesia masih kalah dengan negara tetangga Malaysia yang hanya 3,3% (per Juni 2019) dan Vietnam 2, 16%(per Juni 2019) bahkan sebenarnya Indonesia berada di tingkat kedua negara-negara ASEAN setelah Filiphina yang mencapai tingkat pengangguran 5,1 % (per Juni 2019).

Banyak yang beranggapan bahwa penyebab dari meningkatnya tingkat pengangguran yaitu jumlah penduduknya. Boleh kita lihat pemeritah telah menyediakan banyaknya lapangan kerja untuk di isi. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada tahun 2018 mencapai 267,6 juta jiwa dan merupakan peringkat ke empat dunia.

Tetapi melihat fakta bahwa China yang merupakan negara dengan populasi terbanyak di dunia mencapai 1,39 miliar jiwa tahun 2018 tetapi China mampu menekan angka pengangguran mencapai  3,61 % (per Juni 2019). Sehingga bisa dikatakan bahwa jumlah penduduk bukanlah menjadi alasan utama dari pengangguran yang mengakibatkan kemiskinan tetapi sebenarnya permasalahan atau penyebab dari kemiskinan yang sesungguhnya yang perlu untuk di cari tau. 

Diberitakan dalam CNBC Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan per Maret 2019 tercatat sebesar 9,41%,dan ini merupakan presntasi yang baik dari tahun sebelumnya karena ini merupakan suatu sejarah bagi Indonesia. Pencapaian yang sering dibanggakan ditahun terakhir ini karena upaya-upaya yang diusahakan pemerintah.

Kemiskinan yang ada atau terdata sebagian besar dari daerah perkotaan dimana tiap pengangguran yang menjadi permasalahan sehingga terciptanya sektor informal di daerah perkotaan dan ini sesuatu yang pandang meningkatkan kemiskinan tetapi sebenarnya adanya tingkat kemiskinan besar yang ada di daerah yang tertinggal dan hanya dibiarkan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun