Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Warung Sushi dan Teknologi Komunikasi

28 Juli 2010   01:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhir2 ini kata Teknologi sering berkaitan dengan Komunikasi, bahkan disandingkan menjadi "Teknologi Komunikasi". Hal ini memang karena teknologi sangat membantu dalam komunikasi, membantu dalam kecepatan, kejelasan atau ketepatan dan juga menjadikan menarik. Bayangkan saja sekarang sudah bisa kontak dengan orang di sebarang sana tidak hanya dengan suara tetapi langsung bisa saling melihat wajah, baik via telepone atau internet. Warung Sushi dan Teknologi Komunikasi Bicara soal jepang biasanya dikaitkan dengan makanan khas yaitu Sushi dan Sasimi, yaitu makanan dari ikan mentah. Saya sendiri meski udah lama di sini juga hanya bisa makan beberapa jenis saja. Di Warung Sushi Putar ( Kaiten Sushi ) adalah  warung yang menyediakan sushinya di atas piring kecil dan piringnya ditaruk diatas belt ( ban berjalan ) sehingga tamu bisa ambil sendiri jenis mana yang mau dimakan. Karena piring ini berputar terus maka disebut Kaiten Sushi ( Kaiten : berputar ). Di Kaiten Sushi ini saya menemukan suatu alat dimana menggunakan Teknologi untuk Komunikasi. Selain kita ambil sendiri dari putaran itu, kita juga bisa pesan. Cara pesan ini yang menggunakan alat komunikasi, dengan alat ini orang yang tidak tahu namanya pun bisa pesan, bahkan orang yang tidak tahu bahasa jepang pun bisa pesan ( tentunya harus ada teman yang dikit bisa baca atau cara gunakan alat ini ). Alat ini berupa Touch Panel ( mirip IPAD, besarnya juga segitu), alat ini sudah ada sebelum IPAD dijual. Sistemnya juga dengan cara sentuh ( touch ), jadi kita tinggal pilih jenis apa , dari situ akan muncul daftar dan gambar Sushinya, terus tentukan jumlah berapa lalu tekan tombol "PESAN". Pesanan ini akan ditaruk di atas belt tadi juga. Supaya tidak diambil orang lain, maka jenis makanan yang di pesan ditaruk diatas tempat khusus dan diberi nomor meja yang pesan. Satu lagi yang menarik adalah sewaktu pesanan kita mau datang, Alat tadi bisa mengeluarkan suara yang mengatakan : "sebentar lagi pesanan mau datang", Pesan ini penting karena kalau tidak tahu makanan yang kita pesan datang , maka makanan/shusi yang kita pesan akan jalan terus berputar2 ... Biasanya kalau udah demikian salah satu pegawai "mengalah" dan membawa pesanan ini ke meja yang memesan ( biasanya pemesan sambil minta maaf ) Dalam gambar berikut, tampak di atas belt ada nomor meja 50, lalu berikutnya makanan yang dipesan. Di warung sushi sudah disediakan minuman ( air putih ) dan teh jepang ( teh hijau ). Kita tinggal masukan bubuk teh hijau lalu dikucurkan air panas. Air panasnya tinggal pencet seperti kran ( lihat gambar dibawah ini, diantar touch panel dan chop stick ada yang mirip kran warna putih ). Teknologi touch panel ini  emang sudah dipakai dimana2 seperti di telephone, ruang karaoke, restoran saji cepat dan lain lain. Pada awalnya touch panel ini banyak digunakan di bank2, sebagai monitor ATM ( automated teller machine ) Setelah selesai makan, maka kita tinggal pencet tombol, dan petugas akan datang ke meja kita serta menghitung piring kosong yang ada di meja kita. Warna/jenis piring menunjukan harga. Di jepang juga ada berbagai jenis warung sushi, dari yang mahal sekali, mahal, agak mahal, murah. Yang saya ceritakan di sini ( lihat gambar diatas ) adalah jenis warung sushi dengan harga 100 YEN per piring. Jadi semua jenis ikan atau hidangan lainnya harganya sama 100 YEN. Jadi kita sendiri bisa menghitung sudah habis berapa kita makan. Selain sushi ada juga dessert , sop, takoyaki, juice minuman ( kayak teh kotak dsb itu ) , dan beberapa makanan lainnya, jenis makanan ini harganya bukan 100 Yen, tergantung makanannya. Jenis makanan ini disajikan dengan piring yang berbeda warnanya. Jenis warung sushi yang agak sedikit mahal, seperti yang saya katakan tadi harga sushi bervariasi, bisa dilihat dari jenis/warna piringnya. Di warung sushi, selain hidangan ikan mentah, juga ada yang di goreng atau dibakar, ini untuk mereka yang tidak bisa makan makanan mentah, tentu saja namanya bukan sushi lagi . . . Demikian cerita ringan tentang sushi, kalau mau coba dan murah, ya cari sushi seratusan ( maksudnya harga satu piring untuk semua jenis 100 Yen ), nama warungya yang saya pernah makan adalah  : "Sushiro" dan "Sushi Ondo". Ada juga warung lain "Kappa Sushi".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun