Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bulat untuk "Kotak" di Tokyo

10 September 2012   02:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Niat bulat lihat  "KOTAK" Seminggu sebelumnya sudah kawatir kala ada yg menuliskan Tantri (vokalis Kotak) masuk rumah sakit. Komentar saya sih semoga lekas sembuh,  semua itu dengan harapan akan tetap bisa melihat dan mendengarkan kotak.  Pasalnya sejak 3 tahun yang lalu teman saya menyarankan dan memberitahukan bahwa ada group bagus yg bernama Kotak.  Sejak itu nama kotak sudah tertanam.... Tinggal di pinggiran kota Tokyo cukup luaamaaa,  membuat kami tidak begitu tahu tentang artis atau group band di Indonesia. Ada yang memberitahu bahwa Tantri itu mirip Nicky Astria, tentu bukan wajahnya, tetapi dalam gaya dan suaranya.  Maklumlah saya ini pengagum Nicky, apalagi saat melantunkan "panggung sandiwara".  Informasi ini menambah bulat saja untuk datang melihat "Kotak". Tidak ada kabar pembatalan berarti,  "Kotak" tetap datang ke Tokyo, hore... Dua hari mereka pentas, tanggal 8 dan 9 September 2012.  Saya dan istri  memang bertekad bulat untukk melihat  "Kotak" ( kali ini kotak dan bulat bisa kompak dalam satu kalimat ).  Tanggal 9 september memang bagi kami adalah hari "Kotak", tapi bukan kotak-kotak , nanti dikira kampanye. Suasana sebelum "Kotak" :  Makan dan Minum Teh Kotak Meski  "Kotak" dijadwalkan pentas jam 5 sore, tetapi kami jam 10 pagi sudah berangkat.  Perjalanan dari rumah ke Roppongi Midtown, tempat pentas, memakan waktu 1.5 jam naik kereta. Dari kabar teman yang pergi tanggal 8, antrian panjang di tempat jualan makanan. Oleh karena itu begitu kami sampai lokasi langsung cari makanan, ada 3 toko yang ikut serta menjual makanan dan minuman. Warung atau restoran mereke memggunakan "warung bergerak", atau warung dengan menggunakan mobil untuk mengolah dan memasak.  Masakan yang sudah siap  diberikan ke bagian depan ke bagian penjual dan penerima uang. Warung sistem mobil ini untuk menjaga kebersihan lokasi pentas serta tidak merusak tempat dan rerumputan di lapangan,  serta tidak ada sampah bekas pembuatan makanan.  Kali ini lokasi memang terletak di tengah kota, didekatnya ada hotel dan pertokoan yang cukup terkenal. Supaya tidak usah antri lagi,  kami beli sekaligus beli makanan yang kami inginkan : nasi campur, sate, tahu isi, ayam goreng.  Bagi perantau semacam kami, makanan2 yang kaminbeli itu sangatlah membuat bahagia. Satu lagi yang kami beli yaitu teh kotak ...., tidak ada rasa yang sama di Jepang dengan teh kotak ini. [caption id="attachment_211396" align="aligncenter" width="600" caption="Antri membeli makanan dulu, tampak panggung dibelakang ( foto : sapto nugroho )"]

Antri membeli makanan dulu, tampak panggung dibelakang ( foto : sapto nugroho )
Antri membeli makanan dulu, tampak panggung dibelakang ( foto : sapto nugroho )
[/caption] Kembali ke "Kotak" Sebelum pertunjukan dari "Kotak",  ada beberapa group musik dan tarian yang ditampilkan. Kami senang menikmatinya, karena memang bagus. Hampir tiga jam kami duduk di depan dekat panggung menunggu kotak, pantat sudah mulai "rata" artinya pegel juga.  Agak mundur sedikit dari jadwal jam5 sore, akhirnya kami boleh melihat langsung personel  "Kotak"  yang terdiri 4 orang.  Pantaslah 4 orang,  kalau 3 orang mungkin namanya segitiga. Ooo ini yg bernama Tantri, Chua ...( pikir saya ).  Mereka langsung mengajak penonton senua untuk "terbang tinggi" dengan lagu pertamanya.  Saya sendiri nggak hafal  judul lagunya, tetapi lirik lagu mengajak semua untuk berjuang tanpa menyerah, bahkan terbang sampai tempat tinggi.  Selain irama yang keras, lirik lagunya juga sangat pas untuk anak muda, terutama yang sedang dimabuk cinta. Bukan kisah indah saja, tapi kisah pilu "Tak bisa melihat kamu denga dia" juga semua bisa jadi terhanyut dalam lagu yang dialunkan. Kedamaian serta keselerasan juga muncul dalam lirik lagu yang cukup halus " Mauku jadi maumu". Namun kadang dua orang juga tidak saling mengerti, secara pas diungkapkan dalam bahasa yang sederhana dan dapat di rasa  "Kamu tak tahu rasa dihatiku".  Lagu-lagu atau lirik dari "Kotak" memang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari oleh karena itu bisa menyentuh pennggemarnya, bahkan orang yang baru mendengar  pertamakalipun ( seperti saya ) bisa menikmati dan merasakan lagunya. Suatu keseharian diungkap dalam lagu "Aku tanya , engkau menjawab", sederhana sekali tetapi semua terasa enak dinikmati.  Kadang dalam hidup ini juga penuh dengan tekanan-tekanan dan ikatan sehingga terasa kurang senang, sebuah lagu "lepaskan ikatan, biar senang"  mewakili perasaan ini. Ketegasan dan aksi juga merupakan sisi dari kehidupan yang harus di jalani "Yang di sana , yang di sini harus beraksi",  itulah lirik lagu yang dibawakan dengan cukup lantang oleh "Kotak".  Mimpi pun perlu kita miliki, agar hidup ini menjadi indah dan semangat.  Dalam sebuah lagunya "Kotak" juga mengajak untuk bertemu dengan matahari dan menari dengan indah. Meski belum sampai ke matahari, tapi kali ini Kotak datang di negeri yang disebut "negeri matahari".  Acara khusus yang ditampilkan adalah kerjasama (kolaborasi) dengan alat musik Jepang yang disebut Taiko ( genderang ).  Lagu yang dipilih cukup pas dan sangat masuk sekali dengan bunyi dan irama dari Taiko yang dimainkan oleh orang Jepang. [caption id="attachment_211397" align="aligncenter" width="600" caption="Kolaborasi Kotak dengan Taiko Jepang (foto : sapto nugroho )"]
Kolaborasi Kotak dengan Taiko Jepang (foto : sapto nugroho )
Kolaborasi Kotak dengan Taiko Jepang (foto : sapto nugroho )
[/caption] Saran untuk "Kotak" Pengunjung yang datang kemarin tidak hanya dari Tokyo, banyak orang datang dari luar Tokyo. Yang saya tahu bahkan ada yang khusus datang daro Kyoto, Gunma, Saitama, Yokohama.  Mereka datang ( termasuk saya ) tentu ingin mendegarkan secara langsung suara dan musik dari "Kotak".  Akan tetapi kemarin agak sedikit "kecewa" karena kami lebih banyak mendengar "nyanyian penonton".  Bukan sesuatu yang buruk, bahkan sesuatu yang baik yaitu banyak penggemar Kotak di Jepang, mereka sangat hafal lagu2 dan lirik lagu2nya.  Hebat sekali Kotak. Bahkan secara berseloroh, Tantri  berkata "saya tersinggung sebagai vokalis kok tidak diberi kesempatan nyanyi".  Memang dalam suatu konsert, untuk membangun komunikasi dan memeriahkan suasana sering penyanyi mengajak penonton untuk menyanyi bersama. Dalam suatu pertunjukan berbayar, memang penonton bisa mengatur sendiri mereka tidak akan menyanyi kalau mikrofon tidak diarahkan ke penonton.  Pada saat mikrofon tidak diarahkan ke penonton maka penonton harus kembali diam dan memberikan kesempatan penyanyi untuk melantunkan suaranya.  Pada konsert gratis seperti kemarin, sebaiknya Tantri menjelaskannya.  Kalau dijelaskan saya yakin mereka akan tahu, dan kami yang jauh-jauh datang akan bisa menikmati suara Kotak yang asli dan bagus. Satu lagi yang ingin saya sampaikan adalah dalam pertunjukan kemarin Tantri terlalu banyak omong, sehingga lagu yang dibawakan menurut kami kurang banyak.  Memang omong sangat penting untuk membangun suasana, tapi jangan terlalu banyak karena ini bukan "talk show".  Untuk penggemar awal, seperti saya dan juga banyak orang lain, alangkah baiknya sebutkan judul lagu sebelum dinyanyikan. Sampaikan dan trimakasih Semoga tulisan saya ini dibaca oleh orang yang kenal dengan "Kotak" ini , kalau kurang berkenan maaf tetapi yang jelas kami senang sekali bisa melihat langsung dan ikut mendengarkan, dan tertarik untuk membeli CD dari group Kotak ini.  Semoga nanti diundang lagi ke Tokyo, dan bisa banyak mendengarkan lagu dari Kotak dan bukan nyanyian dari penonton. Salam dan trimakasih untuk KBRI Tokyo dan semua sponsor.  Kami sudah lama tinggal di Tokyo, tetapi baru Dubes kali ini yang punya program memberikan hiburan atau kenangan untuk warganya.  Sudah tiga tahun berturut-turut, satu kali absen karena Jepang sedang terlanda gempa dan tsunami.  Sebelumnya diundang : Utopia dan ChangChuter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun