Mohon tunggu...
santi hartini
santi hartini Mohon Tunggu... Guru - Guru TIK

Guru TIK

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Sudahlah, Ini tentang Selera

11 Mei 2019   02:58 Diperbarui: 11 Mei 2019   03:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini 7 tahun berlalu dari ramalan-ramalan bahwa akan terjadi kiamat di tahun 2012 yang disampaikan para penerawang waktu. Dan nyatanya bumi masih berputar dan siang dan malam masih bergantian saling mengisi dengan rutinitasnya masing-masing. Begitupun seluruh makhluk yang menghuni bumi. Walau sesekali bumi terganggu dengan berbagai atmosfer yang mengelilinginya.

 Kurun waktu 1 tahun adalah waktu yang tidak lama untuk bergerak mengembangkan diri, menjadi pribadi yang rapi dan berbudi ataupun menjadi seorang yang ekspresif dan dipenuhi energi positif. Semua itu pilihan.

Layaknya sang waktu yang menguasai segalanya dalam keseharian semua makhluk yang memiliki siklus hidup teratur, sampai yang tidak terstruktur. Dia yang tidak dapat kembali ataupun dikembalikan walaupun hanya sedetik.

Sekalipun kita tau bahwa kita akan menyesal tapi untuk saat itu kita seolah lupa arti penyesalan sampai benar-benar merasakannya. Dia pun tidak memberi kesempatan kedua yang persis sama dengan kesempatan terdahulunya. Dia yang tidak akan berhenti menunggu kita walaupun hanya untuk menyelipkan satu helaan nafas saja.

Maka jangan lewati setiap langkah jarum jam hanya untuk memperlihatkan kepada makhluk disekitarmu bahwa kita lebih mampu, lebih baik, lebih pintar ataupun lebih kuat dari semuanya. Berjalan lah dengan tidak menyeret apapun karena akan terasa berat, berjalan lah dengan ritme mu sendiri.

Setiap orang yang berkomentar belum tentu dapat bertukar tempat lalu melakukan hal lebih baik di posisimu. Sederas apapun prokontranya akan sulit dijelaskan karena ini semua tentang selera, yang tidak dapat diselipkan paksaan dan himbauan. Dan selera adalah hal yang berdiri sendiri tidak perlu alasan melakukannya hanya saja akan berdampak pada rasa bahagia yang ditimbulkan di otak dan membawa kepercayaan diri secara psikologi.

Dan tahun-tahun berikutnya akan dipenuhi dengan selera yang variatif menuju ramalan kiamat berikutnya.

Ilustrasinya mungkin kamu menyukai warna hitam tanpa alasan, tetapi orang sekitarmu memiliki beribu-ribu alasan tentang si warna hitam, dan kamu tetap menyukainya masih bertahan dengan tanpa alasan.

Jika menurut reader tulisan ini terlalu absurd, maka Sudahlah...ini tentang selera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun