Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembinaan Mental dan Disiplin Pegawai (L'Esprit du Corps) 20-25 Agustus 2018

12 September 2018   01:03 Diperbarui: 12 September 2018   01:25 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap organisasi maupun lembaga mengharapkan sumber daya manusia yang ada di dalamnya memiliki motivasi, disiplin kerja dan kinerja maksimal dalam mencapai visi dan misi yang ada.

dokpri
dokpri
Dan hal ini yang mendorong diadakannya pembinaan mental serta disiplin pegawai secara konsisten. Diharapkan pembinaan mental ini mampu meningkatkan semangat kerja serta kebersamaan di antara pegawai, yang kelak dapat mengembangkan kompetensi dalam mewujudkan kinerja maksimal pula.

dokpri
dokpri
Motivasi menurut Morgan dalam Marwansyah (2002: 151) merupakan kekuatan yang mengendalikan atau menggerakkan seseorang, faktor pendorong atau  alasan dari perbuatan yang dilakukan pegawai. Disiplin menurut Siswanto (2001) merupakan sikap menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak, sanggup melaksanakan tugas, dan tidak mengelak terhadap sanksi jika melakukan pelanggaran. 

Kinerja menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2001: 160)  merupakan hasil dari proses kerja yang terencana, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas yang dicapai seorang pegawai. Menurut UU No. 43 Tahun 1999, terdapat delapan tolok ukur kinerja Pegawai, mencakup tanggungjawab, kesetiaan, ketaatan, kejujuran, tanggungjawab, prakarsa, kerjasama,  hingga kepemimpinan.

dokpri
dokpri
Pembinaan Mental dan Disiplin Korps Pegawai Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali pada tahun 2018 dilaksanakan pada dua periode. Periode pertama dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 22 Agustus. Periode kedua dilaksanakan pada tanggal 23 s/d 25 Agustus. Bertempat di Jogjakarta.

dokpri
dokpri
Ada beberapa alternatif tujuan sebelumnya. Namun keputusan terakhir adalah Jogja. Setelah beberapa kali mengalami penyesuaian lokasi, agenda kegiatan, daftar peserta, kami berangkat dalam dua rombongan, karena tidak mungkin memberangkatkan sekaligus sekian banyak pegawai, pada periode pertama ini.

dokpri
dokpri
Tidak hanya sekedar menjadi peserta yang duduk manis mengikuti setiap rangkaian kegiatan, kami diminta bermain peran, melibatkan diri, menjadi pemimpin, menjadi peserta, menjadi bawahan, secara aktif pada setiap rangkaian kegiatan. 

Tidak cuma sekedar bermain, ber hura hura, kami juga dituntut waspada, diminta berbasah-basah, ikhlas dikerjai teman lain, mengerjai teman lain, benar benar tanpa jarak, lepas dari rutinitas pekerjaan yang biasa dilakukan. Bahkan, merencanakan bepergian bersama disaat ada waktu luang yang memang disediakan panitia untuk menikmati suasana kota Jogjakarta.

dokpri
dokpri
Kami menikmati jajanan khas kota Jogja, menyaksikan pagelaran wayang orang dengan penataan event ala Jogja, khas dengan pesindennya, anak anak yang ikut serta dalam sendratari wayang orang tersebut, bahkan berfoto bersama para pemerannya. 

Kami juga mengunjungi Museum Ulen Sentalu yang menggambarkan perkembangan jaman kerajaan Majapahit yang terjadi di masa lalu di Jogja, belajar membatik di Desa Wisata Penting, menikmati suasana alam pedesaan dan makanan yang digelar ala Jogja, mulai dari lele goreng, lalapan sayur segar, wedang teh jahe, tempe mendoan dan jaje ketan, tempe bacem, bandrek, gudeg, dan, berbagai macam hidangan lain. Namun satu hal yang kuyakini, hidangan Jogja, pada umumnya memang terasa lebih manis dibanding hidangan Bali.

dokpri
dokpri
Aku bahkan sangat menikmati musik jalanan yang dimainkan oleh sekelompok anak muda di kota Jogja di saat malam hari, sambil menari bersama mereka, sebelum kemudian lanjut menyusuri jalanan kota ini, dan mencoba keberuntungan dengan menyusup di antara dua buah beringin raksasa di alun alun Selatan kota Jogja, namun gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun