Mohon tunggu...
Santi Titik Lestari
Santi Titik Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mari menulis!!

Menulis untuk mengawetkan ide dan berbagi ....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perbedaan, Sahabat atau Musuh?

26 Oktober 2019   23:10 Diperbarui: 26 Oktober 2019   23:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Different is good (thesprings.net)

Setiap orang hidup berdampingan dengan orang lain dengan berbagai latar belakang kehidupan masing-masing. Dalam keadaan seperti inilah, biasanya orang akan menemukan perbedaan.

Jika suatu perbedaan tidak bisa diterima dan dimengerti dengan baik, pasti akan menjadi pemicu "gesekan" dan menjadi masalah. Tak jarang, sering kali permasalahan timbul dari perbedaan-perbedaan kecil atau hal-hal yang sepele yang tidak dikelola dengan baik.

Tidak dimungkiri bahwa perbedaan memang cenderung membuat kita jadi merasa kurang nyaman. Namun, mari kita coba tilik dari sudut pandang yang lain. Dalam tulisan kali ini, penulis ingin berfokus pada perbedaan cara berpikir setiap orang.

Perbedaan itu fakta, setiap orang pernah bersinggungan dengannya, tetapi perbedaan bukanlah sesuatu yang akan selalu membuat kita menjadi bermasalah. Sejatinya, perbedaan bisa membuat kita menjadi lebih berkembang dengan baik dan saling melengkapi.

Dalam perbedaan, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Kekurangan seseorang akan diisi oleh orang lain, begitu pula sebaliknya, dan kelebihan seseorang akan terus ditajamkan. Hanya, bagaimana kita bisa melatih diri untuk bisa melihat perbedaan cara berpikir dari sisi yang lain (yang positif)?

1. Miliki kerelaan hati.
Segala sesuatu sudah Tuhan atur dengan baik, termasuk tentang perbedaan-perbedaan yang ada dalam diri setiap manusia. Tidak ada rencana Tuhan yang keliru, semua sudah dibuat-Nya dengan rapi, baik, dan berguna. Sekarang, tinggal bagaimana kita merespons ketika berhadapan dengan perbedaan-perbedaan tersebut.

Menerima perbedaan bukanlah hal yang mudah, melainkan membutuhkan kerelaan hati dan pengertian yang benar. Kerelaan hati kita akan berdampak besar, baik bagi kehidupan kita secara pribadi maupun orang lain, karena kita mau membuka hati untuk menerima orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Anggaplah ketika kita menemukan banyak perbedaan, semua itu menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar hal-hal baru dari diri orang lain.

2. Berani berproses dalam perbedaan.
Ketika kita dengan rela menerima segala perbedaan yang kita temukan dalam diri setiap orang, mari kita dengan penuh semangat menyambut perbedaan ini sebagai ajang untuk belajar -- setidaknya belajar rela, peka, dan toleran.

Sikap seperti ini akan memperlancar proses kita dalam menerima perbedaan dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk melatih cara berpikir, bersikap, merespons, mengekspresikan diri, dan menyampaikan keberatan dengan cara yang elegan. Yang penting, kita juga harus peka.

Kalau memang perbedaan itu penting, merupakan hal esensi, kita sudah sepatutnya memperjuangkan yangterbaik yang ingin dihasilkan. Namun, jika ternyata perbedaan itu hanyalah perbedaan perbedaan kecil yang tidak penting, ya tidak usah dihiraukan. Jangan buang tenaga, waktu, dan pikiran untuk mengurusnya.

3. Bersikap tegas dalam memutuskan.
Cara kita merespons setiap perbedaan menentukan apakah kita nantinya akan bisa bersahabat dengan perbedaan atau tidak. Jika perbedaan yang kita hadapi adalah sesuatu yang penting, kita harus bisa memutuskan dengan tegas untuk menentukan mana yang terbaik.

Menerima perbedaan bukan berarti menerima segala prinsipnya secara mentah-mentah. Namun, tetap harus bijaksana dalam mendengarkan, mempertimbangkan, mendiskusikan, dan memutuskan. Kalau memang ada prinsip yang tidak benar dan merugikan banyak pihak, ya kita harus tegas untuk menolaknya.

4. Teruslah bersahabat dengan perbedaan.
Perlu diketahui bahwa perbedaan bisa menjadi sesuatu yang baik jika kita melihatnya dari sisi yang baik pula. Perbedaan akan melengkapi kehidupan seorang terhadap yang lainnya. Jangan gampang melarikan diri ketika kita berbenturan dengan perbedaan.

Perbedaan itu bisa menjadi tantangan dan kesempatan untuk kita melatih diri dalam berbagai aspek karakter, seperti kesabaran, kejelian, ketelitian, kepekaan, ketahanan, optimisme, daya juang, dan kerendahan hati.

Jika kita hanya ingin bersahabat dengan orang-orang yang selalu "iya, iya, sama, sama, cocok, cocok", ya tidak apa-apa sih, tetapi biasanya akan sering mengalami stagnasi.

Tidak jarang, penulis menjumpai orang-orang yang dengan sengaja mengajak diskusi orang lain yang berbeda latar belakang dan keahlian. Bukan karena kurang kerjaan, tetapi memang ada keinginan atau rasa penasaran untuk bisa mendapatkan hal-hal baru, bahkan ide-ide aneh atau bahasan bertopik "asing", untuk melatih pola pikir, relasi, dan ketertarikan akan perbedaan supaya wawasan bisa berkembang lebih luas.

Bagaimana dengan hidup kita saat ini? Apakah kita masih memusingkan diri atau merasa tidak nyaman dengan perbedaan-perbedaan yang kita temukan dari orang-orang di sekitar kita?

Jangan sampai hal ini menjadikan kita kehilangan minat terhadap orang lain ya, tetapi gunakan kesempatan ini untuk melatih aspek-aspek penting dalam diri kita supaya berkembang menjadi lebih baik dan kelak berguna bagi orang lain. Bahkan, ketika kita mau bersahabat dengan perbedaan, kita berkesempatan untuk menolong orang lain sesuai dengan kebutuhan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun