Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis di Kompasiana Tidak Lagi Mengasyikkan

10 Agustus 2021   07:18 Diperbarui: 10 Agustus 2021   09:26 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slogan Kompasiana (Kompasiana)

Diantara Kompasianer atau Kers paling cerewet soal Kompasiana, mungkin nama Penulis layak dimasukkan kedalamnya. Admin-admin Kompasiana kiranya paling tahu karena protes Penulis tidak mengenal waktu, deretan email, tweet, maupun chat WA pasti Penulis layangkan kepada mereka bilamana menemukan masalah, memberikan masukan, komplain, maupun bertanya.

Salah satu masukan dari Penulis belakangan ini ialah agar Kompasiana berganti nama. Latar belakang mengapa Penulis memberikan saran itu ialah karena dalam beberapa tahun terakhir minim sekali acara baik kopdar dan online oleh Kompasiana maupun Kompasianer. 

Kemudian Kompasiana saat ini menurut Penulis tidak menempatkan Kompasianer sebagai bagian didalamnya, bahkan condong seperti musuhan. Sebagai gambaran, coba Kompasianer sebutkan nama-nama dari pengelola Kompasiana? Apakah ada yang mengenalnya atau bertemu dengan mereka?

Lalu cakupan perubahan Kompasiana saat ini yang Penulis rasakan tidak seperti Kompasiana jauh di tahun-tahun sebelumnya saat dipimpin Kang Pepih maupun Mas Isjet. Penulis sampai geleng-geleng kepala ketika melihat notifikasi mengenai Topik Pilihan dengan judul "Terjebak dalam Hubungan Cinta Segi Tiga yang Penuh Dilema". Dalam benak Penulis bertanya, apa sudah tidak ada materi yang lebih menarik dan manfaat lagi untuk diangkat?

Kenapa Penulis cerewet terhadap Kompasiana, karena Penulis peduli kepada platform ini. Salah satu diantara masukan Penulis yang terealisasi yaitu kolom K-Rewards yang memberitahukan berapa nominal yang Kers dapatkan dan jumlah seluruh viewers dari artikel Kers per-bulannya.

Akan tetapi walau kolom K-Rewards itu terwujud, sebagai Kers tetap saja Penulis kerap dilanda rasa jengkel karenanya. Dalam beberapa kesempatan Penulis pernah tidak mendapatkan K-Rewards walaupun total jumlah viewers per-bulan saat itu menyentuh belasan ribu maupun melebihi syarat minimum K-Rewards. 

Oke-lah admin Kompasiana berkata yang dihitung ialah Unique Google Viewers, tetapi pertanyaannya apakah sebagai Kers Anda-anda dapat mengetahui persis dibalik jumlah pembaca dalam artikel Anda itu UGV?

Sudah 6 tahun Penulis melalang buana dengan blog keroyokan ini. Banyak hal yang Penulis dapatkan, diantaranya teman baru karena begitu banyak Kers kaya pengalaman disertai beragam profesi, informasi yang menambah wawasan, serta jalan rezeki baik dari Kompasiana maupun Kompasianer.

Oleh karena itu, segondok apapun yang Penulis rasakan di Kompasiana bagi Penulis pribadi sungguh sulit untuk meninggalkan platform ini. Diantara platform-platform blogger bertebaran, bagi Penulis Kompasiana sudah ibarat rumah dengan segala problematika yang ada.

Berpindah platform bagi Penulis sesuatu yang mustahil. Dari niat awal Penulis menulis disini, tekad Penulis sudah bulat yaitu passion menulis, menambah teman, menambah informasi, dan mencari jalan rezeki. Dan kenapa Penulis selalu mencoba untuk meningkatkan diri dengan memperbaiki mutu artikel maupun menambah luas wawasan dari artikel yang Penulis angkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun