Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Valentino Rossi, Bak Dinosaurus di Era Kuda Besi

28 Juni 2021   11:34 Diperbarui: 28 Juni 2021   11:47 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelaran MotoGP Belanda usai digelar pada Minggu waktu setempat. Duduk di podium utama dua riders dari Monster Energy Yamaha pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di posisi kedua, kemudian disusul Juara MotoGP musim sebelumnya dari Suzuki Ecstar Joan Mir.

Berlangsungnya balapan cukup menarik kiranya sampai setengah lomba, saling susul menyusul antar riders sesekali terjadi dan dibalut pula oleh drama pada posisi 3 besar, sampai pada Quartararo melaju kencang tak lagi mampu dikejar.

Saat balapan dimulai, Maverick Vinales yang berada di pole position melakukan start yang buruk sehingga ia sempat terlempar di belakang, sebelum ia mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan finish di posisi 2. Sedangkan Marc Marquez dengan chassis barunya start dari posisi 20, ia mampu naik ke posisi 13 dan berhasil finish di posisi 7.

Persaingan memperebutkan podium pertama terjadi antara 3 pabrikan, yaitu Francesco Bagnaia Ducati, Fabio Quartararo Yamaha, dan Takaaki Nakagami LCR Honda. Sekian lap dibelakang, Quartararo akhirnya mampu meredam Bagnaia dan meninggalkannya.

Nasib apes justru terjadi setelahnya dimana Bagnaia mendapatkan hukuman long lap penalty karena melanggar batas kecepatan. Sedangkan Takaaki Nakagami yang nampak kompetitif di awal, dikarenakan suatu sebab performanya kemudian menurun. Alhasil kedua riders hilang kesempatan meraih podium.

Nasib nahas juga dialami oleh "The Doctor" Valentino Rossi yang kembali meraih hasil minor. Ia terjatuh di lap ke-8 pada tikungan tujuh dan tak dapat melanjutkan balapan.

Hasil kurang baik Rossi ini di Belanda kian mencoreng catatan dalam capaian gemilang karier balapnya. Tak sedikit kalangan yang menyatakan bahwa karier Rossi di dunia balap telah berakhir dan menyarankan agar ia lekas pensiun.

Namun entah apa yang tetap memantapkan Rossi untuk terus membalap meski disertai oleh rentetan hasil minor. Apakah karena begitu cintanya ia pada dunia balap atau dikarenakan ia menghormati kontrak dan memutuskan gantung sepatu hingga tidak satu tim pun yang mau merekrutnya.

Apa yang dilakukan pemegang 9 kali juara dunia diantaranya 7 titel kelas utama ini memang membuat orang bingung berikut takjub jika melihat kondisi yang dihadapinya di musim 2021.

Menurut Penulis, pembalap kebangsaan Italy yang telah menginjak 42 tahun ini sudah masuk masa kadaluarsa. Dalam artian secara fisik Rossi sudah ibarat barang usang, dibandingkan para kompetitornya yang relatif muda (Iker Lecuona pembalap MotoGP termuda berusia 21 tahun) maka Rossi bak dinosaurus di zaman modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun