Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Awal Perseteruan "Fanboy" Apple iPhone dan Android di Indonesia

15 Oktober 2020   15:08 Diperbarui: 15 Oktober 2020   17:59 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Apple (iOS) vs Android (Sumber gambar: prototypr.io)

Hingga beberapa tahun kemudian mereka mengikis ketertinggalan dan di situlah awal babak baru dimulainya perseteruan antara Apple (iOS) dan Google (Android).

Sebagai pihak yang selalu tertinggal, para penggemar OS Android memang kerap mendapatkan cibiran. OS Android dilabeli lelet, banyak bug, produk hasil produksi kawasan Asia, dan kekurangan lainnya.

Hal ini nampak berbeda dengan mereka pengguna iOS dimana secara ekonomi harga iPhone memang mahal, digunakan oleh kalangan elite dan berkelas, eksklusif karena produk buatan negeri Paman Sam, lebih smooth dan minim bug, serta keunggulan lainnya.

Kemiripan antarmuka Android dengan iOS menambah perseteruan keduanya tak terkecuali kepada penggemar fanatik "fanboy" dua kubu tersebut. Saling bully dan saling merasa kubunya terbaik ialah suatu yang umum ditampilkan oleh kedua belah pihak sebagai resonansi dendam kesumat akibat sakit hati.

Menurut penulis perseteruan itu juga tidak bisa disanggah sebagai buah dari kesengajaan guna mendorong penjualan perangkat baik Apple maupun Android.

Bagi produsen, tidak menjadi masalah bila pengguna saling berseteru (masalah personal) dan mereka tak ada kaitan di baliknya karena apa yang terpenting bagi mereka ialah memetik keuntungan dari momentum itu.

Namun meskipun para fanboy tahu kalau mereka dalam rekaan drama persaingan bisnis, nampaknya mereka tidak mempedulikannya dan tetap menyatakan bahwa kubunya lebih unggul.

Walau mengagumi Apple, penulis merupakan pengguna Android. Bukan kenapa-kenapa, memang secara ekonomi penulis hanya mampu membeli hape berbudget tipis dengan OS Android. Lepas dari kekurangan yang ada, bagi penulis tidak menjadi masalah dan menerimanya dengan lapang dada.

Penulis pun tidak pernah mau ikut-ikutan dalam perseteruan Apple dan Android karena hanya akan membuang-buang waktu saja. Siapa yang lebih unggul, bagi penulis terserah. Terkecuali kalau salah satu bisa berubah jadi Optimus Prime maka itu lain persoalan. Hahaha.

"Perangkat itu hanya alat bantu, bukan segalanya"

Demikian artikel penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun