Bagi pecinta gadget mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah "hape gaming". Hape gaming pada hakikatnya merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan sebuah smartphone atau ponsel pintar yang khusus diperuntukkan bermain gim. Beberapa diantaranya semisal ASUS ROG Phone, ZTE RedMagic, Lenovo Legion, Xiaomi Black Shark, dan lain sebagainya.
Hape gaming pada umumnya memiliki spesifikasi serupa dengan hape-hape high-end class dimana memiliki processor seri dan berkecepatan tinggi, RAM, ROM, dan kapasitas batere yang besar, serta teknologi terkini seperti layar AMOLED dengan refresh rate 90 s.d 120 Hz, Â fast charge 30W, implementasi pemindai sidik jari dan kamera dibalik layar.
Lantas pertanyaannya apa keistimewaan hape gaming dibandingkan hape high-end class?
Selain harga yang sama wah-nya, hape gaming tidak layaknya smartphone high-end class yang lebih mengedepankan (umum) kualitas kamera.Â
Sebagaimana peruntukannya hape gaming memiliki keistimewaan yaitu kemampuan smartphone untuk bermain gim dengan tampilan (grafik) resolusi tinggi secara lama dan nyaman serta menyediakan fitur untuk bermain gim, seperti air trigger (sensor ultrasonic pada sisi smartphone layaknya fungsi L + R pada gamepad console), gamepad controller, dan Cooling Fan atau kipas tambahan yang berfungsi untuk mengatur suhu smartphone agar stabil (tidak panas).
Lalu apakah hape gaming benar-benar diperlukan?
Menjawab hal diatas maka Penulis nyatakan bahwa itu semua tergantung pada persepsi pribadi si pengguna.
Penulis coba jelaskan bahwasanya gim pada hape umumnya tampil sederhana dan dapat dimainkan oleh hape dengan spesifikasi rendah (entry level smartphone).Â
Sedangkan gim-gim hape yang menampilkan grafik tinggi masih sangat sedikit. Kenapa? Hal ini dikarenakan dimensi layar smartphone yang tidak besar (paling 6,6 inch). Dimensi layar hape yang terbatas maka mau tidak mau membuat tampilan grafik tidak optimal untuk dinikmati.Â
Kemudian tampilan grafik yang terlampau tinggi maka otomatis membuat daya batere hape cepat berkurang. Hal ini tentu bertentangan dengan fungsi hape dimana sebagai perangkat penunjang komunikasi dan guna memudahkan mobilitas aktivitas sehari-hari pengguna.Â
Logikanya begini. Secepat apapun charge hape maupun sebesar apapun kapasitas batere Anda, apabila hape tersebut digunakan untuk multifungsi gaming, streaming, medsos, dan lain-lain maka Penulis yakin Anda tidak menginginkan hape Anda dalam posisi kehabisan batere.Â
Gambaran ini sangat berbeda nasibnya dengan gim pada PC maupun console dimana memiliki perangkat terpisah dimana dapat memanfaatkan teknologi layar televisi dengan resolusi besar semisal 4K hingga 8K. Ketika layar mampu mengimplementasikan resolusi besar maka tampilan grafik akan sangat tajam, detail, dan realistik. Penulis sangat yakin Anda-anda akan terpukau ketika melihatnya.
Pertanyaan berikutnya. Apakah hape gaming otomatis membuat skill pengguna bertambah atau istilahnya menjadi Dewa?
Adek-adek sekalian perlu dicatat bahwa hape gaming lebih kepada perangkat, sedangkan skill atau kemampuan bermain gim ialah sesuatu yang dapat dibentuk dengan cara berlatih dan berlatih.
Penulis analogikan, Anda memiliki sebuah Super Car yang mampu mencapai kecepatan 100 Km/jam dalam waktu 3.4 detik. Namun perlu diingat, sekalipun Anda memiliki Super Car maka bukan berarti Anda seorang pembalap atau memiliki skill layaknya pembalap profesional.
Kalau Anda bertanya. Mengapa atlit eSports yang berkecimpung dalam gim hape semisalkan menggunakan hape gaming?
Lepas dari apakah para atlit tersebut menggunakan hape gaming dikarenakan sponsorship. Penggunaan hape gaming lebih ditujukan untuk lebih mempermudah mereka semisal ketika berkompetisi. Skill mumpuni plus perangkat mumpuni sama dengan Anda silahkan jawab sendiri hasilnya.
Pada intinya dalam gim hape, skill jauh lebih utama ketimbang perangkat. Namun untuk menikmati sebuah gim maka paling tidak Anda perlu smartphone dengan spesifikasi memadai, seperti processor mid class, RAM 3/4 GB, ROM min 32GB, dan kapasitas batere berkisar 4000 mAh. Dan ingat prioritas utama dalam gim bukanlah grafik, melainkan bagaimana gim tersebut menyenangkan dan dapat dimainkan dengan nyaman.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H