Dalam suatu kesempatan ketika menjadi narasumber memperingati Dies Natalies IV Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) secara virtual (14/8/2020), Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan di hadapan para rektor Universitas Indonesia (UI) bahwasanya China mampu menekan angka kemiskinan berdasarkan ideologi yang dianut negara itu, yakni komunisme.Â
Selain mampu menurunkan angka kemiskinan, China juga dapat menyatukan 1,4 miliar jumlah penduduk negeri Tirai Bambu tersebut.
"Terkadang kita enggak mau mengakui itu. Kita selalu berbicara slogan komunis. Komunis itu memang dibutuhkan untuk negara mereka, kalau tidak 1,4 miliar itu penduduknya di sana itu tidak bisa menjadi satu".
Prihal apa yang Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan maka Penulis bisa katakan memang benar apa adanya. Sejarah mencatat China sebelumnya terpecah belah menjadi beberapa kerajaan dimana satu dengan yang lain saling berperang memperebutkan wilayah.
Semua itu berubah tatkala dinasti Qin (Hanzi, 221- 206 SM) mampu mempersatukan beragam suku bangsa di China kala itu dan cikal bakal China seperti sekarang.
Terkait mengenai China menjadi negara maju, jika ditelaah lebih lanjut tidak seluruhnya merujuk kepada ideologi yang mereka anut. Seperti kita tahu, ideologi adalah cara pandang membentuk karakter berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita.
Jadi pada hakikatnya mengapa China menjadi negara maju seperti saat ini dilandasi bukan karena ideologi (komunis) semata mereka lebih unggul dibandingkan ideologi bangsa yang lain, karena ideologi sewajarnya tidak ada yang lebih unggul karena sama-sama produk (hasil pikir) manusia. Akan tetapi lebih dari itu China memiliki komitmen besar dan beragam faktor keunggulan dalam upaya mewujudkannya.
Penulis sedikit bercerita bahwasanya era kemajuan China sebetulnya sudah terendus pada awal tahun 2000-an. Berdasarkan pengalaman Penulis, pada suatu ketika kerabat dari Penulis memiliki hobi airsoft gun dimana bagi komunitas penggemar airsoft gun tahu bahwa (replika senjata) airsoft yang memiliki kualitas mumpuni ialah buatan Tokyo Marui, Jepang.
Hingga bermunculanlah airsoft-airsoft dari China diantara salah satunya yaitu merk Jing Gong. Perlahan namun pasti airsoft dari China kemudian menjadi idola, bukan karena kualitas airsoft semakin baik tetapi juga dikarenakan harganya jauh lebih murah serta memiliki rate of fire (RoF) yang jauh lebih unggul ketimbang produk airsoft Jepang.
Penulis ingat ketika itu China masih begitu diremehkan, bahkan negeri Tirai Bambu diibaratkan negara plagiat yang digambarkan dengan barang-barang murah yang menyerupai suatu produk tertentu tetapi tidak berkualitas. Mungkin Anda ingat era dimana MP3 Player (iPod) maupun mobil-mobil produksi China yang serupa dengan bentuk mobil-mobil Eropa.
Lambat laun, China mampu memutarbalikkan semua penilaian miring tersebut dan menjadikan mereka salah satu negara kuat di dunia.