Mungkinkah film tanpa spoiler? Menurut pandangan Penulis, di era yang serba terbuka seperti sekarang ini apalagi dengan berkembangnya media sosial bahwa sangat sulit sekali mengontrol yang namanya informasi. Macam ragam kecanggihan teknologi informasi yang umum manusia gunakan, tidak hanya berfungsi untuk menunjang aktivitas keseharian tetapi lebih dari itu teknologi turut serta digunakan untuk berbagi dan mencari informasi.
Spoiler identik dengan bocoran cerita/cuplikan adegan dalam film, tetapi spoiler juga dapat berupa prediksi (hal-hal yang disanksikan kebenarannya) jalannya cerita pada film. Seperti diibaratkan sayur tanpa garam, film tanpa spoiler maka terasa hambar. Spoiler dalam industri perfilman seperti sudah menjadi sesuatu hal yang wajib dilakukan terlepas apakah dilakukan oleh personal yang berkaitan dalam film maupun bukan (kalangan umum/publik). Spoiler layaknya gimmick atau strategi marketing yang tidak biasa dilakukan agar sebuah produk cepat dikenal.
Jika dalam industri perfilman saat ini menerapkan trailer sebagai bagian resmi dari strategi promosi yang umum pada sebuah film agar menarik atensi publik, maka spoiler merupakan metode promosi alternatif yang semakin membuat rasa keingintahuan atau penasaran publik terhadap suatu film sehingga ingin menontonnya.
Ada perbedaan yang sangat jelas antara trailer dan spoiler. Walau trailer turut menyertakan cuplikan adegan dalam film, akan tetapi unsur didalamnya apakah itu aktor/aktris yang ikut berperan, teknologi perfilman yang disuguhkan, gambaran suasana atraktif dari cuplikan adegan yang ditampilkan, atau lain sebagainya tidak dapat menjamin apakah dapat menarik publik untuk menonton film tersebut di bioskop. Berbeda dengan spoiler, bocoran cerita/cuplikan adegan ini punya komposisi yang dapat meyakinkan publik untuk datang menonton film ke bioskop bahkan jauh-jauh hari dari jadwal film itu tayang.
Sebagai gambaran dalam lingkup Kompasiana. Tak berapa lama seorang Kompasianer selesai menonton film terbaru di bioskop dan kemudian ia memposting spoiler film di Kompasiana sesuai dengan apa yang ia amati. Maka hasil resensi filmnya tersebut dapat menarik minat pembaca untuk turut serta menonton film tersebut bahkan memungkinkan mengubah keputusan seseorang yang awalnya ragu untuk menonton menjadi ingin menonton.
Walaupun hasil resensi film dikatakan tidak menarik namun hal ini tidak bisa dijadikan patokan, disebabkan masing-masing individu punya taste berbeda pada film. Hal-hal yang diungkapkan tidak menarik memungkinkan justru membuat rasa penasaran kian tumbuh dalam pribadi dan berakhir di bangku bioskop dan menyimpulkan pandangan yang berbeda.
Berkenaan dengan postingan Direktur film Avengers : Infinity War, Anthony Russo dan Joe Russo yang membuat sebuah pesan agar para fans menjaga kerahasiaan dengan tidak membocorkan potongan adegan film Avengers Infinity War dalam rangka World Press Tour yang mereka rencanakan berikut alasan terlampir maka hal ini menurut Penulis mungkin sangat, sangat, sangat sulit untuk dibendung.
Seperti kita ketahui bersama khususnya pecinta film superhero Marvel Universe, film Avengers Infinity War merupakan salah satu sequel film yang sangat dinanti seantero dunia pada tahun 2018. Film yang kabarnya hadir pada tanggal 27 April nanti ibarat film pamungkas project besar Marvel dan Disney karena tidak hanya menampilkan 16 karakter superhero sekaligus, tetapi menyuguhkan karakter musuh utama Thanos berikut anak buahnya.
Film ini merupakan awal dari skenario besar yang diketahui muncul pada akhir (post credit) film The Incredible Hulk tahun 2008 dimana sebuah cuplikan mempertontonkan sebagai cameo Tony Stark (Robert Downey Junior) yang mendatangi Jendral Ross di sebuah bar dan memberikan informasi telah mengumpulkan sebuah tim atau cikal bakal hadirnya film Ironman dan tokoh superhero Marvel lainnya dari tim Avengers seperti Captain America, Thor, Guardian of Galaxy, Ant Man, Dr. Strange, Spiderman, Black Panther, dan lain-lain sebagainya.
Perjalanan 10 tahun film-film superhero Marvel serta skenario pemburuan Infinity Stone ini secara berkelanjutan telah membentuk keterikatan antara publik dan setiap karakter dalam film (bayangkan sampai-sampai penonton duduk setia menunggu post credit hingga credit title selesai, termasuk Penulis. Hehehe), menjadi sebagian kecil sebab musabab mengapa film-film superhero project Avengers ini begitu dinantikan dan mampu menembus tangga box office dengan pendapatan besar. Oleh karena itu sesuatu hal yang mustahil dilakukan meminta publik untuk menjaga kerahasiaan, sampai film Avengers Infinity War ini berselang maka spoiler-spoiler bagaimana project ini berlangsung kemungkinan besar akan terus bergentayangan.
Pada suatu kesimpulan, spoiler bukanlah sesuatu hal yang patut ditakutkan khususnya bagi mereka yang bergelut dalam industri film. Spoiler justru punya daya tariknya tersendiri dimana memungkinkan membuat rasa keingintahuan publik terhadap film semakin kuat. Dari spoiler-spoiler yang berkembang mengenai film Avengers Infinity War, Penulis yakini bahwa tidak akan menggerus pamor dari film ini yang mengakibatkan sepinya bioskop nanti tetapi justru akan menambah film ini kian booming. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
