Pemerintah terus mendorong pariwisata Indonesia agar tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan. Sektor ini menjadi salah satu pilar ekonomi yang penting, menyumbang pertumbuhan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 dan Southeast Asia Business Event Forum (SEABEF), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan tren positif pariwisata Indonesia pasca pandemi. Kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik terus meningkat, menandakan pulihnya kepercayaan global terhadap kualitas pariwisata di kawasan ini.
Pemerintah menargetkan 14--16 juta wisatawan mancanegara dan 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada 2025. Untuk mendukung target ini, berbagai kebijakan strategis dijalankan, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, hingga pengembangan Indonesia Quality Tourism Fund untuk keberlanjutan sektor pariwisata.
Berbagai insentif fiskal juga diberikan, termasuk PPN tiket penerbangan dan PPh bagi pekerja sektor pariwisata. Revisi Undang-Undang Kepariwisataan mengedepankan pariwisata berbasis komunitas dan keberlanjutan, agar manfaat pembangunan bisa langsung dirasakan masyarakat.
Menko Airlangga juga menyoroti potensi besar sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang diproyeksikan tumbuh signifikan hingga 2030. Pemerintah mendorong strategi kolaboratif agar sektor ini berkembang kuat sekaligus berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah ini, pariwisata Indonesia tidak hanya pulih, tetapi juga diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, dan menarik lebih banyak wisatawan dari seluruh dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI