Meski ekonomi Indonesia terus menunjukkan hasil positif berkat berbagai kebijakan pemerintah, upaya memperkuat sektor investasi tetap menjadi fokus utama. Tujuannya jelas: menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dalam acara Permata Bank Wealth Wisdom 2025, Selasa (7/10), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa investasi adalah motor penting bagi pertumbuhan ekonomi. Hingga akhir semester I-2025, realisasi investasi sudah mencapai Rp942,9 triliun, naik 13,6% dibanding tahun lalu.
Kinerja ini pun didukung oleh sejumlah capaian penting, seperti inflasi terkendali di level 2,65% (yoy) per September 2025, cadangan devisa tertinggi sepanjang masa sebesar USD157,1 miliar (Maret 2025), tingkat pengangguran terendah sejak 1998 di 4,76%, serta tingkat kemiskinan juga terendah sepanjang sejarah di 8,47%.
Selain itu, Menko Airlangga juga mengatakan bahwa pemerintah juga terus memperluas akses pembiayaan. Hingga kini, Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah disalurkan ke 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan dengan bunga hanya 6%, termasuk tambahan KUR sektor perumahan senilai Rp130 triliun.
Di bidang perdagangan internasional, Indonesia makin memperkuat posisinya melalui perjanjian CEPA dengan Uni Eropa dan Kanada. Di mana Indonesia juga sudah terlebih dahulu masuk dalam keanggotaan BRICS. Dan saat ini Indonesia juga terus melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat, dalam memperluas akses pasar ekspor nasional.
Menko Airlangga menegaskan, di tengah ketidakpastian global, Indonesia tetap tangguh dan terus berinovasi. Resiliensi ini membuat Indonesia diakui banyak pemimpin dunia sebagai negara yang mampu menjaga stabilitas dan menjadi contoh bagi negara lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI