Mohon tunggu...
Sans Economics
Sans Economics Mohon Tunggu... Penulis

Seputar ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kerja Sama Bareng Swiss, Menko Airlangga: Indonesia Siap Bukak Babak Baru Ekonomi Hijau!

4 Oktober 2025   13:39 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Airlangga bahas sejumlah kerja sama ekonomi dengan Wakil Presiden Konfederasi Swiss, Guy Parmelin. (Foto: ekon.go.id)

Indonesia terus memperluas kemitraan strategis di bidang ekonomi dengan berbagai negara, salah satunya yakni Swiss. Hal ini menjadi sorotan utama dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Konfederasi Swiss sekaligus Federal Councillor, Guy Parmelin, di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti implementasi Indonesia-European Free Trade Association (EFTA)  Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA), sekaligus membuka peluang kerja sama baru di sektor investasi, energi terbarukan, kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Menko Airlangga menilai, meski IE CEPA telah mendorong diversifikasi ekspor Indonesia, pemanfaatannya masih perlu ditingkatkan. Pemerintah berkomitmen memperluas dampak perjanjian ini melalui penguatan UMKM, sertifikasi produk, pertukaran informasi bisnis, serta dialog strategis terkait isu penting seperti keamanan pangan (food safety), labeling, sawit, perikanan, dan teknologi hijau.

Selain membahas tindak lanjut IE CEPA, pertemuan ini juga mengevaluasi hasil Joint Economic and Trade Commission (JETC) Indonesia-Swiss yang digelar pada 29 September 2025, termasuk penandatanganan Joint Statement di sektor mineral. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyoroti potensi kerja sama di bidang energi hijau, pembangunan rumah sakit dan uji klinis vaksin, pengembangan transportasi ramah lingkungan, serta industri halal.

Dari pihak Swiss, Federal Councillor Guy Parmelin menekankan pentingnya memperkuat fondasi ekonomi bersama dengan memaksimalkan manfaat CEPA dan memperluas keterlibatan sektor swasta. Ia juga menilai Indonesia sebagai mitra strategis di Asia, terutama di sektor kesehatan, mesin dan manufaktur, pendidikan vokasi, serta energi terbarukan.

Pertemuan ini turut menyinggung berbagai kerja sama berkelanjutan, seperti pendidikan vokasi yang difasilitasi oleh Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO), pengembangan rantai nilai kakao, kolaborasi transportasi dengan PT INKA, dan program Young Professionals Exchange, yang tengah dievaluasi untuk diperluas.

Selain itu, Swiss juga membuka peluang bagi Indonesia untuk bergabung dalam dua inisiatif global, yakni Agreement on Climate Change, Trade and Sustainability (ACCTS) dan Future of Investment and Trade (FIT) Partnership. Kedua platform ini dirancang untuk memperkuat sistem perdagangan internasional berbasis aturan dan mendorong keterlibatan aktif berbagai negara. Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk berpartisipasi, sepanjang sejalan dengan prioritas dan kepentingan nasional.

Melalui kerja sama strategis ini, Indonesia dan Swiss berkomitmen membangun kemitraan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun