Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kembali mengungkapkan bahwa perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir. Terbaru, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maro efovi, menyatakan sepakat atas sejumlah poin penting dalam perjanjian tersebut.
Airlangga menyebut, pengumuman resmi perjanjian ini menunggu kesepakatan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Uni Eropa. Ia berharap pada kunjungan Komisioner Maro ke Indonesia, September 2025 nanti, sudah ada memorandum yang bisa ditandatangani dan dilanjutkan ke proses ratifikasi oleh 27 negara anggota UE dan Indonesia.
Sejumlah komoditas utama ekspor Indonesia ke Uni Eropa antara lain kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids, alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat, kopra, produk karet, dan mesin.
Uni Eropa juga disebut terbuka untuk memperluas akses pasar bagi produk unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, sepatu, tekstil, dan ikan kaleng. Selain itu, mereka siap menjalin kerja sama lebih erat di bidang energi terbarukan, kendaraan listrik, perikanan, dan sektor industri lainnya. Indonesia pun meminta UE memberikan perlakuan dagang yang setara seperti terhadap mitra dagang lainnya.
Agar bisa memaksimalkan peluang dari perjanjian ini, Indonesia perlu memastikan kesiapan industri domestik, memperkuat ekosistem ekspor, dan menyelaraskan kebijakan antar sektor.
Menurut studi CSIS (2021) dan Komisi Eropa (2020), perjanjian ini diyakini dapat meningkatkan PDB Indonesia hingga 0,19% dan mendorong pertumbuhan ekspor sebesar 57,76%.
Pertemuan antara Menko Airlangga dan Komisioner efovi pada 6 Juni 2025 lalu menegaskan bahwa lebih dari 90% naskah IEU-CEPA telah selesai, menyisakan beberapa isu teknis yang masih dibahas di level negosiator utama dan kelompok kerja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI