Lamat Lamat Theodare yang sebagai pencipta Google terus dan terus merubah sistem dalam Google meski dunia telah tercengang dengan hadirnya Sergey Brin sebagai pemilik perusahaan itu.
Theodare mengatakan pada dirinya bahwa aku mendirikan Google bukan untuk semena popularitas, tapi untuk mencari uang dan memberikan informasi kepada masyarakat Amerika Serikat. Memang sejak dulu Theodare adalah pemberi informasi kepada masyarakat Amerika Serikat.
Theodare merubah prinsip hidupnya kala itu, ia merubah dirinya menjadi seorang pencari informasi dan mengindexin ke Google. Dia mendirikan media online berbasis Website seperti The Guardian, The New York Times, Fox News, CNBC, dan lain lain.
Setiap hari dia menangis tanpa air mata. Meski demikian Theodare tidak pernah berhenti dengan intimidasi dan ancaman. Meskipun degradasi dunia atasnya. Sebab, sejak kecil berbekal sebuah sepeda mini miliknya sudah mengaploud informasi untuk Google.
Sesekali ia tersenyum haru ketika melihat sepeda kecil itu. Sepeda itulah yang membuatnya semangat meskipun lemas tubuh dengan ancaman Sergey Brin. Sepeda kecil itu telah menjadi teman hidupnya, motivasi, Tuhan bagi Theodare saat meliput informasi.
Bila sudah mendapatkan informasi ia langsung bergerak riang mengabarkan kepada penduduk Amerika Serikat, bahwa sebentar lagi berita akan segera tayang untuknya seraya berseru. Bila ingat sejarah hidupnya Theodare merasa haru dan bahagia.
Namun, sayangnya juga Theodare tidak punya income banyak. Hanya beberapa orang saja yang menggunakan Smartphone. Hanya beberapa klik saja pendapatan yang ia peroleh dari Google.
Google tidak punya pendapatan layaknya perusahaan perusahaan besar lain di dunia. Sebab PBB telah menetapkan pendapatan perklik 1 Rupiah. Dari estimasi Reel Estate.
Theodare menerima keputusan itu dengan lapang dada.
Sergey Brin terus memprotes hal itu. Bahwa kalau Google tidak boleh punya pendapatan banyak. Hal itu pula membuat Theodare sadar diri bahwa selama ini usahanya bukan apa apa. Hanya sebuah ilusi. Tapi, Theodare terus menjalankan Google. Ia yakin penuh keyakinan bahwa Google milik orang cerdas. Itu saja.
Theodareterus merombak sistem Google sambil berderai air mata. Dia percaya bahwa Google akan menjadi pemicu bagi kecerdasan manusia. Dan dia perduli lagi dengan kondisi dirinya meski namanya telah diabadikan dalam kematian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
