Pada tahun 1999 sebuah sejarah penting terjadi di Oxford university. Sejarah itu adalah pertikaian antara Sergey Brin dengan Theodare. Suatu tragedi miris yang disaksikan oleh banyak mahasiswa kala itu di Oxford university.
Theodore adalah seorang bocah kecil, polos yang telah sukses mendirikan dan menciptakan perusahaan Google. Namun, sayangnya, Sergey Brin membuat dia lemas lantaran banyak sekali pertanyaan tunjukan yang dilontarkan padanya.
Hingga Theodare pun mengambil sikap penuh kesabaran. Sikap Sergey Brin membuat Theodare merasa terancam. Dan merasa dirinya terintimidasi. Sergey Brin menanyakan siapa sebenarnya pemilik Google. Theodore tidak menjawab.
Sergey Brin, bersikukuh bahwa perusahaan Google itu hasil imajinasi otaknya yang masuk dalam otak Theodare. Theodare tidak bisa menanggapi sikap bodoh Sergey Brin. Sebab Google sudah diciptakan sejak kecil. Bahkan ia sudah menciptakan media sejak usianya masih dini.
Sergey Brin tidak bisa menerima kenyataan kalau orang sepolos Theodare bisa menciptakan Google. Lantas ia pun bersikap mengancam Theodare untuk tidak memiliki Google. Namun Theodare tidak peduli dan acuh tak acuh.
Sergey Brin mempelajari tentang website dan Wikipedia. Dia mengisi berita tentang kepemilikan Google. Dia menulis artikel berita dengan cara mengklaim bahwa dirinyalah pemilik Google. Dan mengisi Wikipedia bahwa kalau dia pemilik Google.
Theodare merintih perih kesakitan. Namun, baginya kebenaran absolut dan hakiki akan membuatnya menang. Ia tidak perduli dengan ancaman Sergey Brin. Kemudian ia pun setiap malam pulang dan tidur di kantor Google Mountain California.
Ia memikirkan sikap Sergey Brin yang apatis. Sakit hati dan membuatnya tidak nyaman lagi hidup di Amerika Serikat. Theodare memutuskan untuk memindahkan kantor Google ke Rusia.
Tapi sayangnya, Theodare tidak ingin kehilangan sejarah hidupnya di Amerika Serikat. Dengan mempertahankan sejarah bahwa kalau dia adalah pencipta perusahaan itu.
Seorang wanita cantik Amerika Serikat teman kuliah Theodare menemaninya setiap waktu. Sampai wanita itu mengajak Theodare pacaran. Wanita itu ingin menolong kebenaran Theodare. Tapi Theodare menolak, biarlah waktu yang menjawab semua kebenaran dunia.
