Mohon tunggu...
Saniatu Aini
Saniatu Aini Mohon Tunggu... -

family science, gender,craft,food

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Komunikasi Pria Wanita dan Galau

13 September 2012   08:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disadari atau tidak dalam hidupnya manusia menghabiskan 70% kegiatannya untuk melakukan komunikasi,baik itu komunikasi dengan lingkungan sekitarnta (interpersonal) dan dirinya (intrapersonal). Tujuan komunikasi sendiri menurut David K.Berlo terdiri dari tiga tujuan yaitu memberitahu,membujuk,dan menghibur sementara menurut J.A.DeVito komunikasi sendiri bertujuan untuk penemuan diri,memulai dan memelihara hubungan dengan orang lain,mengubah perilaku oranglain,serta bermain dan menghibur diri. Komunikasi dapat terjadi bila terdapat unsur-unsur komunikasi seperti sumber (komunikator), penerima (komunikan), pesan, saluran,efek,dan umpan balik. Nah,pada kenyataannya manusia mau tidak mau PASTI melakukan komunikasi. Tentunya komunikasi yang dilakukan manusia tidak hanya pada yang sama jenisnya tetapi juga lawan jenis pastinya. Masalah menyampaikan komunikasipun seringkali timbul,karena kita tahu kemampuan komunikan dalam menyerap informasi (pemaknaan) dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti halnya pendidikan,tingkat kematangan emosi,pengalaman,ekonomi,hingga perbedaan jenis kelamin (eh disini saya lagi enggak bahas gender ya). Ya,jenis kelamin,ternyata jenis kelamin ini memeliki pengaruh yang SANGAT BESAR lho dalam pemaknaan komunikasi,contoh simplenya seringkali kita lihat pasangan yang cek-cok gara-gara miscommunication,ceweknya bermaksud A eh cowoknya nangkep Z,tuh kan nangkepnya aja kejauhan,jadi deh titik temunya ya enggak ketemu-ketemu. Faktanya,struktur otak perempuan sama laki-laki emang udah dibuat beda sama Tuhan,dimana otak laki-laki itu ukurannya lebih besar dibandingkan dengan perempuan,tetapi lipetan-lipetannya dibuat lebih lenggang. Sementara otak perempuan ukurannya memang JAUH lebih kecil,tetapi punya lipetan-lipetan yang banyak,jadi nih kalau lipetan-lipetannya dibuka tetep aja panjangnya itu kalau dijerebebengin nih lebih panjang otak perempuan daripada otak laki-laki. Efeknya perempuan itu lebih tanggep dalam mengingat detail,sementara laki-laki enggak. Ini terbukti dari penampilan perempuan yang jauh lebih mendetail (diperhatikan segalanya) dibandingkan dengan laki-laki yang lebih suka yang simple-simple aja. Perbedaan struktur otak inilah yang juga menjadi faktor penting dalam penerimaan pesan,dimana kalau laki-laki itu udah diomongin ya udah dilupain aja,karena laki-laki sebelum beranjak tidur dimalam hari informasi-informasi yang didapat pada hari itu seakan-akan diseleksi mana yang penting dan mana yang enggak,jadi yang penting-penting aja yang lebih sering dipikirin laki-laki. Perempuan karena lipetannya lebih banyak kalau udah ngomong PASTI terus-terusan kepikiran,dan sebelum tidur semua informasi-informasi yang ia dapat pada hari itu terus-terusan berputar seakan-akan semuanya penting dan enggak bisa gitu aja dilupain. Beranjak ke galau,karena saya mengangkat kata galau maka saya PASTI akan membahas galau dalam tulisan ini. Oke,kegalauan muncul karena individu tidak mempunyai cukup informasi untuk menyelesaikan masalahnya, nah yang menarik adalah istilah galau sendiri sering dikaitkan dengan hubungan antara pria dan wanita,baik itu yang telah benar-benar telah resmi menjalin hubungan atau yang mengarah ke arah terjalinnya hubungan,parahnya yang seringkali ditimpa virus galau ini yang mensimbolkan dirinya telah benar-benar terinfeksi adalah perempuan,meski kaum pria enggak jarang juga yang terinfeksi tapi biasanya dalam menyembunyikan perasaan pria emang jagonya. Masih inget istilah 'gantung'? Ya,istilah yang mirip-mirip kondisinya sama galau ini lah yang juga dulu sempet setenar istilah 'galau'. Gantung sama galau dan korbannya  seringkali adalah perempuan,kenapa perempuan,karena itu tadi perempuan kalau ada omongan bawaannya kepikiran mulu,dan ujungnya jadi melakukan komunikasi intrapersonal alias menerka-nerka mau dibawa kemana hubungan kita (euh malah nyanyi). Permasalahan-permasalahan yang seringkali ditemukan itu banyak banget laki-laki yang ya melakukan komunikasi yang seakan-akan laki-laki itu ngasih harepan,seperti misalnya kata-kata penyemangat (motivasi),pujian,kekaguman,dll yang kalau dikerucutkan intinya perempuan yang ia perlakukan seperti itu benar-benar telah menjadi perempuan yang paliiiiiiiiiiiiiiiiiing ISTIMEWA di mata laki-laki tersebut,maka timbulah terkaan-terkaan yang bikin keGRan seperti "Wah,kayaknya dia tertarik deh untuk menjalin hubungan lebih lanjut dengan saya" walau seringkali faktanya emang banyak banget laki-laki yang ya melakukan itu ke wanita-wanita yang ia temui apalagi kalau laki-laki itu udah dikasih kemasan menarik sama Tuhan,beuh gimana enggak klepek-klepek tuh perempuan diperlakukan seperti itu sama kaum adam yang gwuanteng apalagi plus pinter. Sebelnya itu ternyata pas diklarifikasi tuh cowo hanya menganggap semua perlakukan yang ia berikan ya biasa aja. BIASA AJA,ampun sakit enggak sih kalau digituin? Ya,cowoknya ngasih klarifikasi seperti misalnya "Aku itu cuman nganggep kamu adik" "Ya,aku kagum sama kamu,tapi kekaguman aku enggak lebih,ya hanya sebatas itu. Bukan berarti karena aku kagum sama kamu,aku cinta sama kamu,iya kan?" cesssss,sakit banget kan,rasanya itu kaya diiris-iris silet terus disiram air cuka dengan kadar pH asam yang sangat tinggi. Tapi ya,dari pernyataan-pernyataan tersebut emang ada benernya juga sih,terus komentar cowo selanjutnya "Elu nya aja yang ke GRan". Hei,bukan masalah ke GRan atau apa,tapi emang cara berpikir dan memaknai suatu informasi perempuan emang beda sama laki-laki seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,bahwasannya perempuan itu hal-hal kecil aja terus-terusan ia pikirin dan ujungnya menerka-nerka,walau sering kali yang terjadi adalah terkaan-terkaannya itu meleset. Jadi buat kaum adam nih ya,kudu hati-hati banget dalam menyampaikan informasi,baik itu secara verbal maupun non-verbal,baik itu melalui pertemuan yang langsung atau pake perantara media seperti sms,jejaring sosial,bingkisan yang tiba-tiba (walau pada awalnya niat ngasihnya ya ngasih aja,enggak ada maksud lain),dll. Hati-hati lho pokoknya,enggak mau kan Anda dapet predikat pria PHP alias Pemberi Harapan Palsu,wah kalau gelar ini terus-terusan Anda sandang lama-lama cewe juga masang tanda warning ketika Anda mulai melakukan habit Anda ini, padahal misalnya Anda enggak bermaksud menyakiti dan kali ini Anda benar-benar melakukan itu kepada wanita yang benar-benar Anda cintai.

www.ketiksaja.com

Buat wanita,wah saya juga bingung kalau menghadapi situasi-situasi enggak jelas seperti ini,tapi salah satu tipsnya sih coba dicek lagi apakah pria itu emang PHP ke wanita-wanita lainnya atau enggak,cara ngeceknya sih menurut artikel yang pernah saya baca terkait dengan tanda-tanda pria yang enggak oke buat dipilih adalah di jejaring sosialnya itu yang paling banyak penghuninya ya kaum hawa dibandingkan dengan kaum adam, pun katanya sih jejaring sosialnya itu secara tidak langsung menggambarkan seberapa dekat dan seberapa banyak ia menjalin hubungan dengan 'teman-teman' wanitanya,jangan-jangan setiap daerah dia punya perwakilan-perwakilan cewe incerannya lagi (haduh). Kalau nasihat dosen saya sih tadi sewaktu kuliah komunikasi,intinya wanita itu HARUS tegas,kalau dia ngerasa ada cowo yang ngasih rambu-rambu kaya gitu langsung aja tegaskan,maksudnya apa? Apa sebatas teman biasa saja atau lebih dari teman,biar perempuan itu enggak ngerasa galau terus-terusan,ngerasa hubungannya digantung atau apalah. Tapi,kalau menurut saya sih,cewe rada susah juga buat bikin ketegasan seperti itu,apalagi kalau benih-benih asmara perlahan mulai timbul,mungkin dari laki-lakinya juga pada awal memperlakukannya itu ya tujuan dan maksudnya emang jelas,apa ngajak akrab sebatas temen,atau emang punya maksud lain yang ujung-ujungnya menjalin hubungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun