Mohon tunggu...
Sang Santri
Sang Santri Mohon Tunggu... Guru - Santri suka menulis

Menulis sebagai hobi, bermanfaat sebagai harapan, sekses semoga terwujud

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PBA Harus Berinovasi

14 November 2018   12:31 Diperbarui: 14 November 2018   12:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah sempat saya bahas sebelumnya, tentang sebagian masalah dari berbagai masalah dari pembelajaran bahasa. Co tohnya seperti keterbatasan waktu untuk menciptakan  biah lugowiyyah dan tidak direncanakannya mufrodat.   Hal-hal inilah yang menuntut kita untuk terus memberi inovasi kedepannya. agar pada prosesnya nanti pembelajaran bisa memberikan hasil yang maksimal.

Hal ini diamini juga oleh ustad kami, ustadz uril. Beliau merupakan salah satu dari pembesar dan peneliti aktif pembelajaran bahasa arab di indonesia."saya melihat salah satu yang paling minim inovasinya itu pendidikan bahasa arab. Padahal, masalah yang kita hadapi begitu banyak,"begitu kurang lebih ucapan beliau. Karena itulah, benar adanya bahwa pendidikan bahasa arab di indonesia perlu adanya inovasi2 dan pembaharuan.

Berinovasi bukan perkara gampang. Ada syarat dan konsekwensi yang akan dihadapi oleh orang2 yng ingin berinovasi. Yang tentu, jikalau saja itu mudah, akan ada banyak yang membuat inovasi-inovasi baru didunia. Namun nyatanya hanya segelintir saja yang bisa. Karena beratnya syarat dan konsekuensi bagi sang inovator.

Manusia dibekali tuhannya oleh akal untuk digunakan menghadapi dunia ini. Itulah kenapa sering kita temukan ucapan al insan hayawanun natiq. yang artinya, ketika manusia tidak memiliki akal maka akan sama manusia dengan hewan yang hanya bisa hidup, tidur dan makan tanpa mampu  memaksimalkan mengelola bumi ini dengan baik.

Dunia bisa semegah sekarang adalah berkat dari  akal itu sendiri. Berpikir yang tiada henti memunculkan berbagai macam pembaharuan dan inovasi, yang secara prinsip awal digunakan untuk membantu sesama. Oleh karena itu, Seberapa maksimalnya akal digunakan dan waktu yang kita korbankan disitulah akan ditemukan inovasi2.

Memang ada yang berkata kalau kita harus keluar dari kebiasaan jika ingin ada pembaharuan. Namun saya kira ketika kita terus berpikir secara sendirinya akal akan keluar dari kebosananya dan memunculkan pembaharuan dengan sendirinya. Karena pada prinsipnya manusia itu benci degan hal yang sama. Saya beri contoh sarapan pagi, Jika terus-menerus diberi telur misalnya, kebanyakan akan bosan dan mencari pada hari2 berikutnya yang lain dari apa yang dia makan itu. Hal ini tentu sama dengan akal.  jika kita terus berpikir, Pikiran kita tidak akan berada pada jalur yang selalu sama, tapi dengan sedirinya akan keluar untuk menciptakan inovasi2 dan pembaharuan. Begitu sederhananya.

Namun inovasi akan maksimal pada sesuatu yang disenangi dan menjadi bakatnya yang sedari dulu disimpan. Siapa yang berbakat di bidang media silahkan berinovasi pada bidang media. Siapa yang berbakat di bidang musik silahkan berinovasi dibidang musik.  Misal seperti  Penyanyi sekelas justin biber. 

Dia bisa seperti sekarang nasibnya karena dia tahu bakatnya bernyanyi dan memilih bernyanyi. Dan saya kira tidak akan sama hasilnya jika malah banting setir bermain sepak bola.  Boro-boro level dunia. Paling arema aja nggak mau nerima. Singkatnya, bakat adalah anugrah yang bisa memaksimalkan kemampuan kita. Dan dengan adanya minat, apa yang kita kerjakan bisa dilakukan dengan tulus, buahnya adalah maksimalnya kemampuan juga.

 Dalam konteks bahasa  ada banyak sekali bakat yang juga bisa dimasukkan dalam pembelajaran bahasa. Misalnya saja sepeerti musik dan lagu untuk pembelajaran bahasa. hal itu masih jarang sekali ditemukan . Padahal dengannya  pembelajaran bahasa yang membosankan bisa jadi menarik dan menggembirakan. Ini hanya sebagian, yang sebenarnya masih ada banyak yang lain, Yang mengunakan bakat untuk memaksimalkan pembelajaran bahasa.

Banyak yang tidak menyadari apa yang kita bicarakan diatas. Kebanyakan dari orang2 sekitar kita lebih memilih hiburan atau beristirahat lebih dari apa yang coba dia fikirkan. Hanya sekilas fikiran itu digunakan untuk hal2 yang memang perlu difikirkan.

Hal tersebut khususnya dibahasa arab sudah menjapai taraf akut. Silakkan saja buktikan kira2  mana yang lebih banyak di antara ML an (mobile legand) dan membuat inovasi. Itu bagi para mahasiswa yang calon merupakan calon pendidiknya. Dan untuk yang sudah bekerja silahkan lihat mana yang lebih banyak menghabiskan waktunya. Apakah antara menonton tivi dan mengurus hp dari pada menyiapkan pengajarannya besok supaya lebih maksimal. Seakan  mereka berkata asal sudah saya lakukan kewajiban saya, ya sudah, selesailah saya berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun