Mohon tunggu...
Sang Rajawali
Sang Rajawali Mohon Tunggu... -

Mengungkap Apa Yang Tak Terungkap

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Persipasi Klub Kebanggaan Rakyat Bekasi

29 Maret 2014   20:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="PERSIPASI"][/caption]

Persatuan Sepak Bola Indonesia Patriot Bekasi biasa disingkat PERSIPASI merupakan Klub Sepak Bola profesioal yang berada di Kota Bekasi. Berkat Walikota Mochtar Mohamad lah Persipasi mampu menjadi klub yang cukup disegani diwilayah Jawa Barat sehingga mampu menembus ke Kasta ke dua yaitu Liga Divisi Utama Nasional. Sungguh suatu kebanggan tersendiri bagi rakyat Kota Bekasi ketika di Kota tercinta muncul klub yang cukup bagus.

Seiring dengan berlakunya Undang-undang olah raga, maka setiap klub dilarang menggunakan uang negara atau APBD maka Persipasi menjadi ambruk seketika. Persipasi tiba-tiba menjadi klub yang tak bertuan, karena pemainnya pun untuk hidup harus mengamen ke sana kemari. Masa itu adalah masa paling suram yang dilalui oleh Persipasi.

Ketika Persipasi berada di titik paling nadir karena tak ada satu pun yang mau menjadi penguru Persipasi karena memang tak sedikit uang yang harus digelontorkan. Maka tanpa dinyana tanpa diduga hadirlah orang-orang gila yang memang tak tau penyakit kronis ini bersedia menjadi pengurus Persipasi. Orang-orang ini tak ada satu pun yang memiliki latar belakang Sepak Bola maupun olah raga. Mereka bersedia mengurus persipasi karena atas dasar tanggung jawab moral semata.

Walau pun melalui tahun penuh kepedihan dan kekurangan namun Persipasi mampu tetap eksis hingga sekarang. Seloroh yang mengatakan bahwa menjadi pengurus Persipasi adalah balapan menjadi orang miskin. Seloroh ini bisa menjadi benar adanya, karena mengurus Persipasi ternyata membutuhkan uang yang sangat besar. siapa yang sanggup menggelontorkan uang sebesar 5 Milyar rupiah per tahun untuk sebuah klub yang tak memiliki basis masa yang jelas dan belum memiliki nilai jual secara nasional.

Hanya orang-orang gila saja yang mau memegang tampuk kepengurusan Persipasi. Saat peralihan pengurus terjadi, maka tak ada satu pun pihak yang tunjuk tangan untuk menjadi pengurus tak terkecuali pejabat, tokoh politik bahkan orang terkaya di Bekasi sekali pun. Karena mereka tau, Persipasi akan membawanya menjadi orang yang miskin mendadak. Bagaimana tak miskin mendadak jika dalam waktu satu musim aset keuangan dia harus mengeluar minimal 5 milyar rupiah tanpa ada kejelasan balik modalnya alias dibuang begitu saja.

Orang-orang nekad ini memberanikan diri untuk memegang kepengerususan Persipasi. Mungkin meraka bego atau goblog mungkin juga karena mereka tak tau akan resiko jatuh miskin ketika mengurus Persipasi. Karena orang yang tak tahu biasanya tak memiliki rasa takut, seperti halnya ketika kita melewati kuburan tengah malam. Ketika kita tidak tahu maka dengan santai kita akan melewati kuburan tersebut, namun ketika tahu itu kuburan angker maka dia akanlari terbirit- birit dan tak akan mau lewat situ lagi.

Sepanjang yang saya tahu, orang-orang ini tak ada satu pun yang penggila bola, tak ada satu pun yang berlatar belakang dunia olah raga. Salut buat mereka yang membuat Persipasi tetap ada hingga kini, dan orang-orang itu kini masih menjabat pada kepengurusan Persipasi. Salam Hormat Saya.......................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun