Mohon tunggu...
dadi kristian
dadi kristian Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan dan Petani, menyukai ekonomi

hanya seorang penanam tomat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Socialism Is Evil"

10 Januari 2019   15:28 Diperbarui: 10 Januari 2019   15:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Socialism is a philosophy of failure, the creed of ignorance, and the gospel of envy, its inherent virtue is the equal sharing of misery (Winston Churchill).

Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. Sosialisme menginginkan setiap individu membayar pajak dan pemerintah menyediakan segala kebutuhan masyarakat. Terdengar seperti sesuatu yang mulia tapi sistem ini memiliki beberapa kelemahan:

Sosialisme merendahkan harkat martabat manusia

Seorang individu bekerja dengan cara menghasilkan barang dan jasa dengan harapan mendapatkan imbalan berupa uang, Jika individu tersebut menghasilkan barang dan jasa yang bernilai tinggi maka otomatis akan mendapatkan penghasilan yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Uang yang didapat akan dibelanjakan terhadap barang dan jasa sesuai dengan keinginan individu tersebut. 

Hal ini (belanja sesuai dengan keinginan) akan sulit dalam sistem sosialisme, bagaimana bisa? contohnya katakanlah Aidit ingin membelanjakan penghasilannya untuk membeli makanan, pakaian, bayar kontrakan dan rokok, berdasarkan urutan prioritas. Dalam pemerintahan sosialisme hal ini hampir tidak mungkin, dengan pajak yang sangat tinggi, Aidit mungkin hanya mampu membeli makanan dan pakaian. 

Meskipun pajak yang dipungut dari Aidit digunakan pemerintah untuk menyediakan biaya kesehatan gratis, taman kota dan transportasi murah, namun hal tersebut bukan prioritas keinginan Aidit. Sederhananya sosialisme merampas kebebasan individu untuk membelanjakan uang sesuai dengan keinginannya dan pemerintah yang menentukan mana yang menjadi prioritas dengan asumsi setiap individu tidak mempunyai kapasitas kecerdasan yang cukup untuk memutuskan.

Sosialisme membuat masyarakat semakin tergantung terhadap tangan pemerintah, mereka akan lebih fokus pada pemerataan "kemakmuran" daripada "penciptaan kemakmuran", kelompok masyarakat yang menerima subsidi akan selalu menuntut subsidi lebih banyak dan akhirnya akan lebih banyak orang penikmat subsidi daripada pembayar pajak. 

When you subsidize poverty and failure you get more of both. Jika siswa dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) diprioritaskan maka tiba tiba 100% siswa menjadi siswa tidak mampu dan memiliki SKTM. Pada salah satu debat di forum online seorang pemuja sosialis bercerita bahwa di Kuba aparat pemerintah berkeliling memasuki rumah warga untuk menanyakan apakah perabot rumah tangganya masih bagus?, kalau sudah jelek pemerintah akan menggantinya. Serius? sebegitu rendahkah harga diri kaum sosialis?, kulkas saja bangga dibeliin orang lain. 

Sosialisme Tidak Efisien

Jika pemerintah dengan birokrasi-nya yang gemuk menguasai faktor produksi dan distribusi suatu barang dan jasa maka tidak akan ada kompetisi, harga, keuntungan, kerugian dan pasar bagi barang dan jasa tersebut. Padahal keuntungan, kerugian dan harga adalah panduan paling efisien dalam menggunakan sumber daya yang terbatas sehingga menghasilkan nilai setinggi mungkin. If socialists understood economics, they would not be socialists (Friedrich Hayek.)

Sosialisme Tidak Bermoral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun