Mohon tunggu...
Sang Nanang
Sang Nanang Mohon Tunggu... -

Manungso tan keno kiniro!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival 1000 Balon di Payaman Magelang

29 Agustus 2012   01:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran identik dengan ketupatnya, itu biasa! Idul Fitri dengan tradisi mudiknya, itupun biasa! Tetapi di beberapa wilayah Jawa Tengah, seperti Magelang dan Wonosobo, ada hal lain yang selalu menghiasi angkasa raya khusus di hari-hari tersebut. Apakah itu? Jawabnya adalah balon lebaran alias balon udara.

Balon udara umumnya dibuat dari bahan plastik tipis dengan aneka ragam bentuk kreasi. Ada balon berbentuk kendhil, labu, gada, bahkan….maaf kondom. Ukuran balonpun beraneka rupa, ada yang hanya tinggi sekitar satu meter, dua meter, bahkan hingga 15-20 meter. Berbeda dengan balon di wilayah Wonosobo (Sapuran dll), balon di wilayah Magelang dilengkapi dengan sumber api yang disebut asep. Asep digantungkang pada kawat diogonal di tengah blengker(lingkaran dasar balon yang terbuat dari bilah bambu tipis). Lingkaran blengker balon dimana sumber api berada, berukuran dimater 0,5 meter hingga 3 meter.

Balon udara biasa di-uluke, alias diterbangkan, pada waktu selepas menunaikan sholat Idul Fitri. Di waktu pagi hari kondisi arah angin relatif lebih stabil sehingga balon dapat mengudara lebih tinggi dan lebih jauh. Balon yang lebih unik dan menarik biasa digantungi dengan serentengan mercon, alias petasan. Rentengan petasan tersebut akan meledak di angkasa raya bagaikan suara dentuman meriam yang menggelegar. Rentetan bunyi ledakan biasanya dimulai dari petasan yang terkecil hingga gong-nya adalah petasan yang paling besar.

Spirit utama tradisi pelepasan balon udara adalah semangat kebersamaan dan kegotong-royongan dalam suasana kegembiraan. Pembuatan balon udara biasanya dimodali dari dana iuran bersama diantara warga dusun, termasuk para perantau yang baru pulang mudik. Lebih menarik lagi adalah detik-detik saat penyiapan balon untuk lepas landas. Tua-muda, laki-perempuan, kakek-nenek, pakdhe-mbokdhe, apalagi anak-anak tumplek blek di tanah lapang atau pelataran tempat balon akan dilepaskan. Tidak hanya sekedar turut berkumpul, mereka masing-masing mengambil peran. Ada yang menyiapkan asep, minyak, galah, hingga sekedar memberikan aba-aba. Semua terlarut dalam suasana kebersamaan yang hangat dan mesra.

Sebagai upaya pelestarian keberadaan balon lebaran, Komunitas Pemuda Kauman (Kompak) dan Serikat Remaja Kauman Dua (Seren@da), Masjid Agung Payaman di wilayah Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang menyelenggarakan Festival 1000 Balon pada hari Ahad, 8 Syawal 1433 H, bertepatan dengan Minggu, 26 Agustus 2012. Acara tersebut sengaja digelar bersamaan dengan pengajian Syawalan dan Haul Danuningrat I, Bupati Kadipaten Magelang yang pertama.

Semenjak pagi hari, jamaah ummat muslim di Payaman dan dari berbagai wilayah di Magelang, termasuk masyarakat umum, sudah berduyun-duyun memadati seputaran Masjid Agung Payaman dan areal Makam Danuningratan dan Kyai Siraj atau Romo Agung. Tidak mengherankan jika lokasi masjid yang terletak tepat di tepi jalan utama Jogja-Semarang ini menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat karena banyaknya manusia yang berkumpul.

Sekitar pukul sepuluh acara dimulai dengan serentetan bunyi petasan yang dibrondong di halaman Masjid Agung Payaman. Suasana meriah dan hiruk pikuk bunyi ledakan petasan. Meski sedikit menakutkan, namun suasana sumringah nampak di wajah para mbah-mbah maupun semua warga yang hadir. Kemeriahan yang mungkin hanya satu tahun sekali terjadi. Itulah keistimewaan Hari Raya Lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun